" Aku dan Hyunmi hanya sebatas teman", jawab Jimin santai.
" Wah. Aku sempat mengira kalian berpacaran", sambung Namjoon.
" Tapi itu mungkin saja. Hyunmi sangat cantik. Badannya sangat indah. Ditambah lagi dia mahasiswi kedokteran. Kalau aku bilang dia itu paket komplit. Hahaha", kata Jungkook sambil tertawa kencang.
" Astaga. Kalian benar-benar aneh. Sudahlah aku lapar. Jin Hyung dimana?", tanya Taehyung.
" Aku disini", jawab Jin dari luar pintu sambil membawa setumpuk makanan.
" Wah hyung!!! Kau sangat tahu kondisi perut kami", ledek Jimin.
" Dwaseo. Ayo makan!!", kata J-Hope sambil mengambil sepotong daging. Jimin memikirkan apa yang dikatakan oleh Jungkook.
>.<
" Eomma, aku pulang", sapa Hyunmi.
" Ya, mandilah lalu makan", jawab Eomma Kanghee.
" Nee". Hyunmi langsung menuju kamarnya, dan membaringkan tubuhnya diatas kasur. (Author: Kebiasaan aing ><). Hyunmi mengecek ponselnya.
Kucing Cantiknya Kampus
Hyunmi:
Siapa yang mengubah nama grup?
Irene sekseh:
Somi yang ganti
Lagi gabut katanya
Somi imut:
Kuping aing panas.
Eh ternyata lagi digibahin
Chunghahaha:
Guys tau Jimin soenbae kan?
Hyunmi:
Tau. Dia kenapa?
Chunghahaha
Dia bakalan nikah gays
Irene sekseh:
Daebak!! Sama siapa?
Hyunmi:
Wah daebak.
Somi imut:
Aku juga sudah tau itu.
Kalian tau majalah This Week?
Dia adalah model dari majalah itu
Chunghaha:
Yaps dia adalah model utama majalah itu
Tapi kabarnya majalah itu akan bangkrut
Hyunmi:
Hah? Bangkrut?
Irene sekseh:
Wah aku menduga ini adalah sebuah perjodohan
Kalian tau kan Jimin itu konglomerat
Hyunmi:
Hah sudahlah aku ada urusan
Selamat malam semuanya
*off
>.<
" Sial ada apa denganku, tenangkan dirimu HYUNMI!", ucap Hyunmi dalah hati.
" Hyunmi! Hyunmi", panggil Eomma Hyunmi. Mendengar namanya dipanggil, Hyunmi segera turun.
" Iya ada apa Ibu", jawab Hyunmi.
" Dia..", Eomma Hyunmi menggantungkan kalimatnya. Hyunmi menoleh kearah yang dilihat eommanya.
" Sunbae?! Ada apa datang kemari?", tanya Hyunmi.
" Ah, aku mengundangmu ke acara pesta Jungkook besok", jawab Jimin.
" Ah geurae? Baiklah aku akan datang bersama teman-temanku", jawab Hyunmi.
" Geurom. Aku permisi eommanim", ucap Jimin dan menunduk.
" Ah geurae", jawab Ibu Hyunmi. Kemudian Jimin pergi menggunakan mobil sportnya.
" Wah, dia cukup tampan. Siapa dia?", tanya Eomma Hyunmi.
" Ah eomma, dia hanya seniorku", jawab Hyunmi.
" Hmmm, sepertinya bukan sebatas senior".
" Eomma...", rengek Hyunmi.
" Haha, sudahlah ayo makan malam." Hyunmi hanya mendengus dan mengikuti ibunya menuju dapur.
>.<
Ruangan bernuansa abu-abu itu kini sedang diisi seorang mahasiswa jurusan hukum yang asik membaca buku sambil mendengarkan musik yang berdengung di telinganya. Jimin menutup bukunya dan beralih ke poselnya. Ada 12 panggilan tak terjawab dari Nae Ra.
" Mwoya? Apa dia gila atau semacamnya?" ucap Jimin dan menghubungi ponsel Nae Ra. Dengan cepat orang yang dituju mengangkat telponnya.
" Ada apa?" tanya Jimin.
" T...tolong akuu..," jawab Nae Ra terbata bata. Jimin yang panik langsung memakai jaketnya dan mengambil kunci mobilnya.
" Kau dimana sekarang?" tanya Jimin dan langsung di jawab oleh Nae Ra
" Tunggu disana." Jimin memacu mobilnya lebih cepat dari biasanya. Sampai ia tiba di sebuah bangunan kosong nan gelap. Tanpa ada sedikit pun rasa takut, Jimin memasuki bangunan itu dan langsung memanggi manggil nama Nae Ra.
" Nae Ra ssi !! ya Nana !!" teriak Jimin.
Tuk... Jimin mendengar suara barang jatuh dari ruangan di ujung koridor. Dia berjalan was was ke arah ruangan itu.
" Nae Ra ssi?"
DUAR.... DUAR... suara konfetti yang diledakkan memenuhi ruangan. Lampu-lampu di ruangan itu seketika menyala.
" Ssangeil Chukka Hamnida...ssangeil chukka hamnida. Saranhaneun uri Jimin, ssangeil chukka hamnida," Nae Ra bernyanyi dengan penuh semangat sambil membawa kue di depannya. Dibelakangnya tampak semua teman teman Nae Ra.
" Buatlah harapan dan tiup lilinnya!" ucap Nae Ra penuh semangat. Jimin menatap tajam mata Nae Ra dan berjalan mendekati Nae Ra. Jimin menatap kue itu dan memasang smirknya.
PLAK!!! Jimin menjatuhkan kue yang dipegang Nae Ra ketanah. Semua orang diam, tidak ada satu orang pun yang bergerak termasuk Nae Ra yang kini diam membatu. Jimin mendekatkan wajahnya ke telinga Nae Ra dan berbisik.
" Jangan melewati batas lagi," bisik Jimin dan segera meninggalkan Nae Ra.
Sekali lagi Jimin memperlakukan Nae Ra seperti bukan manusia.
>.<
Hyunmi duduk di balkon kamarnya sambil mendengarkan alunan musik dari dalam kamarnya. Malam ini udara sangat sejuk, bulan tampak menyinari dengan bintang yang setia menemaninya.
" Heol, kenapa aku memikirkan dia, wah Hyunmi ssi sadarlah!" ucap Hyunmi sambil mencubit pipinya.
" Wah sepertinya aku sedikit gila belakangan ini, bisa bisa nya aku memikirkan dia yang tidak memikirkan aku sama sekali. Hei ada apa denganku? Astaga cukup Hyunmi sekarang ayo tenangkan pikiranmu kembali, kau hanya sedang lelah, ayo tenang lah," ucap Hyunmi lagi dan lagi. Hyunmi melangkahkan kakinya masuk kedalam kamarnya dan menutup jendelanya.
Hyunmi meregangkan badannya. Rasanya seluruh sendi nya sangat lelah. Hyunmi berjalan ke arah kasurnya dan menjatuhkan dirinya ke atas kasur bermotif sakura itu. Hyunmi mengusap usap matanya dan kemudian terlelap dalam mimpinya.
Ppiw ~
Wah setahun ga update, haha maaf author ngeghosting kalianL. But senang rasanya bisaupdate lagi. So gimana chapter kali ini? Garing? Oh jelasJ. Kritik dan saran kaliansangat diterima. Jangan lupa untuk memberi vomentnya.