Eleventh

639 64 5
                                    

REGANTA
REGAN || SHANA

a novel by
hasnashabilaf

Selamat membaca!


Don't forget to vote, comment, and share!

---oOo---

Regan melemaskan badan, membiarkan otot-otot dan sendi-sendi ditubuhnya rileks dan bersandar penuh pada sofa di markas Beast. Kakinya dia letakan di atas meja dan kedua tangannya dia angkat untuk menjadi bantal.

Regan menguap. Banyak sekali perkerjaan dan tanggung jawab yang harus Regan kerjakan hari ini. Rapat osis, penyebaran proposal, memesan perlengkapan dan tugas-tugas lainnya demi acara pensi.

Tidak, Regan tidak menyesali masuk osis karena sesungguhnya semua tugas itu dikerjakan bersama-sama dengan anggota lainnya. Apalagi status Regan sebagai ketua osis membuat ia tidak bisa menjadi ketua pelaksana.

Beban ketua osis sudah banyak, jika ditambah dengan menjadi ketua pelaksana kegiatan tentu akan sangat berat. Siapapun tidak akan sanggup.

Saku Regan bergetar. Badan cowok itu menegak dan tangannya meraih telepon genggamnya di saku kanan celana jeans hitam yang dipakai Regan.

Bukan notifikasi chat yang cowok itu lihat melainkan pemberitahuan masuknya sejumlah uang yang di transfer ayahnya.

Regan tak bereaksi. Dia tak berharap banyak dari pria paruh baya itu. Hingga matanya melotot dan tak berkedip melihat berapa jumlah uang yang di transfer.

Rp. 300.000.000,00 sudah masuk ke rekening anda.

Dasar orang kaya. Mungkin bagi Andreas uang tiga ratus juta sama seperti uang tiga puluh ribu, jadi tidak ada sayang-sayangnya mengeluarkan budget sebanyak itu. Apalagi jika itu untuk Regan, putra bungsunya.

Regan kembali menyender dan mengingat-ingat jumlah dana yang baru di kumpulkan osis hingga bulan ini. Jika ditambah dengan uang yang dikirim Andreas target dana mereka sudah tercapai, bahkan lebih.

Satu lagi beban di pundak Regan menghilang, sekarang cowok itu tidak perlu lagi menyebar proposal dan bisa fokus pada persiapan acara. Hingga terlintas satu nama di otaknya.

'Shana.'

Gadis itu belum memberikan nomor telepon manajernya. Regan membuka ruang chat dia dan Shana. Pesan terakhirnya belum di jawab. Sebenarnya apa yang sedang gadis itu lakukan?

"Kalau mau tau kabar Shana buka aja instagramnya. Artis pasti selalu update di snapgram apapun kegiatan mereka," bisik Marco di telinga Regan.

"SIAL! BIKIN KAGET AJA LO!"

Regan memukul wajah Marco namun cowok itu berhasil menghindar. Melihat wajah kebingungan Regan yang sangat tercetak jelas membuat Marco berinisiatif untuk membantu. Dia mengintip layar telepon Regan dari belakang tubuh cowok itu dan melihat Regan fokus memandangi chatnya pada Shana yang tidak kunjung ditanggapi.

"Cepet buka instagram Shana. Atau jangan-jangan lo sama sekali belum follow?" Marco menatap Regan horor seolah itu adalah dosa besar jika tidak memfollow instagram artis sekolah mereka.

"Belum. Gak ada waktu dan gak guna juga."

Regan membuka aplikasi instagram dan mencari akun cewek itu. Tidak sulit karena Shana menamai akunnya sesuai nama cewek itu dan tanda ceklis biru di samping username membuat akun Shana muncul paling atas.

"Pas tuh. Shana buat snapgram. Buka cepet!"

Regan melirik sinis Marco yang selalu bersemangat jika itu menyangkut cewek bernama Shana Ardelio. Awalnya Regan pikir ucapan Marco bahwa dia fans Shana adalah bualan semata. Sampai saat mereka menonton film yang dimainkan Shana bersama-sama di markas. Marco, dia tidak berhenti histeris dan terus berbicara memuji-muji Shana sepanjang film.

REGASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang