Part 8

453 62 2
                                    

Kini Sakura duduk santai di meja makan. Ingatannya mengulang kembali kejadian semalam, ketika Sasuke menyondorkan surat perjanjian pernikahan yang sampai saat ini masih tertata rapi diatas nakas meja kamar.

Dirinya merasa bahwa situasi ini salah! Menjalin rumah tangga bukan seperti ini! Ingin rasa nya ia teriak didepan telinga Sasuke secara langsung.

Menghela nafas pelan, lalu menyanggah dagu nya. Berfikir dengan keras.

Sasuke tidak menghiraukan Sakura yang duduk dengan tatapan kosong nya dimeja makan. Pria itu hanya melewati Sakura untuk menuju dapur membuat secangkir kopi. Walaupun dirinya memang mengambil cuti bekerja tapi bukan berarti dirinya benar-benar meninggalkan urusan pekerjaan. Selalu ada pekerjaan yang menanti ketika menjadi seorang pemimpin perusahaan besar.

"Ah... Sasuke" sapa Sakura setelah tersadar dari lamunannya. "Kau ingin secangkir kopi?"

Sakura berjalan mengekori Sasuke sampai di pantry dapur.

"Kau bisa duduk menunggu saja, biar aku yang membuat kopi untuk mu" tawar Sakura yang kini sudah berada disamping kanan Sasuke.

"Hn."

Pria itu hanya menatap sekilas lalu berjalan menuju kursi bar di dapurnya. Memilih untuk duduk menunggu kopi buatan Sakura.

"Apa sebaiknya kita menjemput Sarada?" Tanya Sakura memulai topik pembicaraan karna dirinya merasa tidak nyaman jika berdiam diri sedangkan dirinya tidak sendiri saat ini.

"Hn"

Sakura menoleh sejenak mendengar respon singkat Sasuke sebelum menyeduh kopi menggunakan mesin kopi instan. "Kurasa tidak ada salahnya menjemput Sarada lebih awal bukan? Disini aku juga membutuhkan teman"

"Setelah menyelesaikan pekerjaan ku, setengah jam kita berangkat"

Gadis bersurai musim semi itu tersenyum mendengar nya, dia berjalan menuju Sasuke sambil membawa secangkir kopi milih pria tersebut. Menyerahkan kopi tersebut lalu tersenyum tulus dihadapan Sasuke. "Aku tunggu, arigatou"

"Hn."

Sasuke pergi menuju ruang kerja nya yang berada di sebelah tangga dengan membawa secangkir kopi instan buatan Sakura.

Senyum lebar mengembang di wajah cantik Uchiha Sakura, entah mengapa dirinya merasa senang ketika Sasuke mengiyakan untuk menjemput Sarada. Walaupun bukan hal besar tapi pria itu selalu bisa membuat senyuman diwajah Sakura.

***

Sepasang pengantin baru Uchiha saat ini sudah sampai di mansion Uchiha. Sesuai dengan ucapan Sasuke bahwa mereka benar-benar berangkat tepat setelah tiga puluh menit pria itu masuk ke ruang kerja nya.

"Mamaaaa" pekik Sarada gembira ketika melihat Sakura berjalan memasuki ruang tamu disamping Sasuke.

Sarada langsung berlari dari tangga menuju Sakura, dan memeluk kaki Sakura dengan erat. "Mama aku rindu" ungkap Sarada mendongak keatas menatap Sakura.

"Mama juga rindu, salad" balas Sakura sambil membelai sayang rambut Sarada.

"Salad?" Tanya Sarada, bingung.

"Iya salad, panggilan untuk Sarada dari mama" Sakura terkikik pelan. Dirinya tidak pernah merencanakan nama panggilan ini, secara refleks terucap.

"Sarada suka, karna Sarada selalu suka apapun yang mama beri untuk Sarada." Anak berusia enam tahun itu tersenyum lebar merasa bahagia. Akhirnya tuhan mengirimkan malaikat untuk dirinya.

Sasuke yang berada disamping Sakura hanya diam memperhatikan interaksi kedua perempuan itu.

"Kalian datang?" Tanya Mikoto yang datang dari arah dapur. "Kebetulan sarapan pagi sudah selesai, mau bergabung?"

Wedding Agreement [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang