BAB 8

231 36 12
                                    

KOMENTAR JAHAT mengenai karakter atau visual tokoh antagonis ➡️ DELETE !!!!!

✒️ Please note jika ada typo. Thanks^^

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Saya tidak mengerti apa maksud pertanyaan Anda."

"Kau tahu tentang penyakit mental Sharon!"

Mendengar nada keras bantahan itu Amelia sontak menunduk. "Anda sebaiknya bertanya langsung kepada Mr. Lockwood," kata gadis itu pelan, menjadi lebih takut. Amelia sudah merasa resah saat Mr. Hunt tiba-tiba meminta berbicara berdua dengannya di ruang duduk dekat dapur.

"Cleon tidak akan memberitahuku."

"Maka ... saya juga tidak boleh mengatakannya."

"Kau takut pada Cleon? Dia tidak akan marah padamu karena memberitahuku hal ini," jelas Osvaldo mencoba memberi pengertian.

Sebenarnya bukan soal keseganannya kepada Mr. Lockwood yang menahan Amelia untuk memberitahu Mr. Hunt. "Maafkan saya, Mr. Hunt."

Osvaldo menghela napas keras yang membuat Amelia beringsut semakin merapat duduk di ujung sofa seakan ingin menghilang. "Aku bukan orang asing. Aku tidak akan berniat buruk pada Sharon," bujuknya lagi. "Kenapa---"

"Saya tidak ingin mengkhianati nona Sharon."

Tertegun, Osvaldo mengerti. "Kau tidak akan mengkhianati Sharon. Aku peduli pada Sharon. Aku butuh tahu karena aku ingin Sharon sembuh."

Pernyataan itu mampu menarik perhatian Amelia yang akhirnya mau mengangkat wajah membalas tatapan mata meyakinkan milik Osvaldo. Bagi Amelia sendiri, terlepas dari siapa dan bagaimana ia bisa ada di sini, rasa sayang serta kepeduliannya pada nona Sharon tulus. Memutuskan mungkin dapat mempercayai Mr. Hunt, Amelia memulai, "Saya tidak tahu secara pasti sakit yang diderita nona Sharon. Nona Sharon ... dia baik, kadang dia bercerita beberapa hal kepada saya. Tapi mengenai sakitnya, dia tidak pernah menyinggung persoalan itu. Jadi, saya hanya akan memberitahu Anda apa yang saya tahu."

Dengan isyarat tangan, Osvaldo mempersilakan.

"Pertama kali saya tahu jika nona Sharon sakit adalah hari seminggu setelah kami pindah ke Jerman. Saat itu siang hari, nona Sharon berada di kamarnya seperti biasa ketika saya dan Lisa mendengar jeritannya. Kami segera masuk ke kamarnya, takut terjadi apa-apa.... Nona Sharon tengah meringkuk di kolong kursi, ke dua tangannya menutup telinga, mata menatap nyalang kosong ke depan, dan terus berteriak-teriak hingga nyaris suaranya hilang saking kerasnya. Sangat menyedihkan." Ekspresi wajah Amelia bukan rasa jijik, tapi keprihatinan seolah melihat kembali betapa kacaunya kondisi nona Sharon di menit-menit penuh kepanikan itu.

"Kami mencoba menenangkannya, berbicara padanya, tapi teriakan nona Sharon justru bertambah semakin keras setiap kali kami berusaha mendekat. Dia seperti tidak mengenali kami. Kami bingung, tidak tahu apa yang terjadi pada nona Sharon juga tidak tahu apa yang sebaiknya kami lakukan. Lalu Lisa tiba-tiba menyuruh saya untuk membantu mengubah suasana kamar menjadi gelap. Segera kami mematikan televisi, menutup gorden, lalu kami diam menunggu di sudut kamar. Sesudah itu, butuh waktu setengah jam lebih sampai nona Sharon akhirnya berangsur-angsur tenang."

Obsession: Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang