55🌥

73.5K 12.2K 9.2K
                                    


55. Pak Jimmy








Karena hujan para siswa yang olahrga terpaksa dipindah di gor basket. Karena di jadwal yang sama 11 MIPA 4 satu jadwal dengan anak kelas lain, gor cukup ramai. Murid juga disatukan oleh Pak Jimmy karena hanya terisa satu guru.

"Bapak jadiin satu nggak ada masalah ya?" tanya Pak Jimmy sambil menenteng bola basket dan tali peluit di lehernya.

"Masalah, Pak!" seru Ale. "Banyak yang bucin!!" katanya. Sontak Nayya dan Jaja yang sedang duduk berdua jadi menoleh.

"Bilang aja kamu jomblo Le, ilangin penyakit ati ya." kata Pak Jimmy.

Ale tersenyum manis, merangkul Ical yang sedang membenarkan tali sepatu. "Lah saya mah ada gandengan."

"HUEKKK." Zia berseru di samping telinga Ale.

"Najis babi," Ical langsung berdiri dan menjauh. Membuat semua tertawa.

"Suka lupa deh semalem ngapain." celetuk Ale dengan wajah santai. Ical langsung menimpuk dengan satu sepatunya yang belum dipasang.

"Ical nggak usah sok sokan nolak napa sih." balas Luna.

"Heh jangan membenarkan yang nggak bener ya lo pada," seru Ical. "Gue masih lurus!"

"Ah boong," Ale cengengesan. Sengaja memancing Ical yang paling geli digituiin. "Mipa 5 saksi mata Cal, lo sama gue udah sejauh mana."

"Geli ege," sahut Dilla menggedikan bahunya.

"Geli apa geli??" tanya Ale mengedipkan dua matanya. Luna dan Zia langsung heboh kayak cacing kepanasan. Anak kelas sebalam cuma cekikikan saja memperhatikkan mereka.

Zia terkekeh kecil, kemudian menoleh mencari keberadaan Nathan. Harusnya anak itu main basket bersama Gibran. Tapi matanya memicing saat melihat dua sosok tak asing di tepi tangga.

"Lun, itu Nathan sama siapa?" Zia mencolek lengan Luna yang sedang mengatai Ale.

Luna jadi menoleh, mengikuti arah pandang Zia. Kemudian memicingkan mata. "Yohana nggak sih itu?"

Zia melotot tak suka, langsung berdiri membuat Luna menarik tangannya agar duduk lagi. "Heh ngaco lu mau kemana???"

"Bentar!" katanya kemudiaj berlari kecil menghampiri mereka yang sedang mengobrol.

"Kan kan perang udah," ucap Luna sambil menggelengkan kepalanya. Tak ingin mengejar Zia, karena melihat drama sangat menyegarkan kepalanya.




SEJAK KAPAN MANTAN PUNYA TOPIK PEMBICARAAN???


"Hai Yohana," Zia tersenyum sangat manis dan tulus. Kemudian menatap Nathan yang langsung duduk menjauh.

"Eh Zi," Yohana balas tersenyum.

Zia langsung duduk di tengah-tengah mereka. "Duh panas banget nggak sih hawanya," katanya sambil mengipasi wajahnya.

"Ada Ac sih," balas Yohana sambil menahan tawa.

Zia langsung memudarkan senyumnya, duduk merapat pada Nathan dan menarik lengan cowok itu. "Eh katanya lo jadian sama Seno ya? Congrats loh,"

"Makasih," balas Yohana. "Lo juga jadian sama mantan gue kan. Congrats ya." katanya membuat Zia melotot.

Nathan tersenyum miring, melirik geli Zia yang wajahnya sudah memerah. "Nggak usah ngaku-ngaku, lo bukan mantan gue."

Little Promise ( AS 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang