36🌥

78.7K 14.1K 13.4K
                                    

so close to 1M readers^^


36. Jogja












Mereka jadi ke jogja malam ini, tanpa wacana karena rencananya dadakan.


Om Arion berhasil luluh setelah Luna dan Nayya berusaha membujuk. Meski ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi sebelum Zia pergi


Berangkat dengan mobil Ical yang ukurannya paling besar, mereka berdelapan mendapat tempat duduk nyaman tanpa berdesakan. Meski Ale sama Dilla nggak berhenti ngoceh cuma karena pengen dapet tempat duduk pojok kanan.

Nayya, Luna sama Gibran di kursi tengah udah duduk adem ayem, Nathan menyetir dan Ical di sampingnya menunjukan maps. Sementara di kursi belakang Zia harus nahan emosi duduk di tengah-tengah seperti bocah.

"Kalian kenapa sihhhh berantem terus???" rengek Zia jengah sendiri. "Kan dari awal tuh gue mending di tengah aja!"

Nayya yang peka langsung menoleh. "Mau tuker, Zi?" tanyanya.

Zia tersenyu manis. "Enggak kok bund makasih." katanya sadar diri. Melirik sinis Ale yang pura-pura berkomat-kamit mendengarkan musik padahal earphonenya nggak dipasang.

"Tai tau nggak lo tai," Zia menampar pipi Ale.

"Zi elah..." Ale mengusap pipinya. "Tadi lo gue tawarin di jok belakang nggak mau. Kan enak bisa selonjoran,"

"Selonjoran ndasmu," sengit Zia membuat Ale terbahak puas.

"Sssst." Dilla melirik mereka heran. "Depan pada tidur ege."

Ale langsung setengah berdiri, menarik helai rambut Luna yang sedang menyender di bahu Gibran. "Setan lo Le," sentak cewek itu membuat Ale tertawa.

Gibran langsung menoleh dengan alis terangkat. "Napa lo?"

Ale seketika duduk, bersembunyi di balik punggung Zia. "Bukan gue asli, Zia nih Ziaaaa."

"Bran dia Bran," Zia cekikikan puas, menarik rambut Ale menjauh darinya. "Ih Dill lo tengah aja sumpah gue gedek sama dia. Ihhhhhh!"

"Aaa aaaa sakit ege."

"Ogah." balas Dilla.

"Gedek apa nyaman??" Ale menaik turunkan alisnya. "Pundak gue nganggur loh, Zi."

"Najhis." balas Zia.

"Duh muncrat."

Zia langsung mengumpat sambil mencubit paha Ale. Kemudian menatap depan yang kelihatannya tenang banget. "Le,"

"Apa lagi sih Zi, males gue tuh kalo duduk sama lo buat dianiaya doang."

Zia berdecak. "Kok pada bisa tidur ya? Padahal sini jogja kan deket ya..."

"Lah itu Nathan melek," balas Ale sambil bermain hp. "Btw sini jogja delapan jam ege."

"Ya kan dia nyetir bego."

"Ya gimana nih? Mau gue setelin musik koplo?" tawar Ale. "Bojoku galak? Apa jaran goyang?"

Zia langsung terbahak sambil mengeluarkan hpnya, menyalakan kamera depan dan merekam Ale yang sedang mencari lagu. "Yok Mas Ale,"

"Maunya lagu apa Mba Zia gotik??"

"Jarang goyang dong..."

"Nyanyi bareng sabi kali ya???"

"IKUTANNNN." Luna langsung bangun semangat membuat Gibran dan Nayya sontak terbangun. Ical di depan sampai bertepuk tangan dengan kondisi tidak sadar.

Little Promise ( AS 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang