Hari masih pagi jisoo sedang sibuk memasak sarapan, tiba-tiba pintu rumahnya diketuk dari luar.
"iya sebentar, siapa yang bertamu sepagi ini" jisoo
Jisoo membuka pintu rumahnya, yang datang ternyata seorang pengantar surat.
"surat untuk anda nona jisoo, tolong tanda tangan disini" pengantar surat
"baiklah" jisoo
"kalau begitu saya permisi maaf mengganggu pagi-pagi" pengantar surat
"terima kasih pak" jisooSetelah pengantar surat pergi.
"surat dari siapa ini" jisoo
Jisoo membuka surat tersebut, dan sangat terkejut setelah membaca isi surat tersebut yang ternyata adalah panggilan dari pengadilan, suho menuntut untuk mengambil hak asuh sujin.
"dia ternyata sudah gila kalau begini aku tidak bisa tinggal diam aku harus menemui irene unnie" jisoo
Jisoo meremas surat tersebut.
Setelah mengantar sujin ke tk, jisoo pergi ke rumah irene.
Dengan ragu-ragu jisoo memencet bel rumah irene.
"siapa ya" irene
Irene membuka pintu dan sangat terkejut begitu melihat siapa yang datang.
"mau apa kamu kesini" irene
"unnie ada yang perlu ku bicarakan" jisooIrene melihat kanan kiri memastikan tidak ada siapa-siapa disekitar.
"ayo cepat masuk" irene
"baik unnie" jisooSetelah jisoo masuk irene langsung menutup pintu rumahnya.
"tidak ada orang yang mengikuti mu kan" irene
"tidak ada unnie" jisoo
"beraninya kamu datang kesini apa mau mu, bagaimana kalau ada orang yang melihat mu" irene
"unnie sebenarnya aku tidak mau kesini" jisoo"terus kenapa kamu kesini" irene
"tolong unnie bilang ke suho oppa untuk jangan mengganggu hidup ku dan sujin, aku tidak pernah menuntut apapun meskipun dia adalah ayah kandungnya sujin aku cuma mau hidup tenang bersama sujin itu saja" jisoo"anak itu dari awal memang membawa masalah saja" irene
"jangan salahkan sujin" jisoo"tapi memang karena anak itu jisoo, kamu lah yang bodoh aku sudah bilang untuk menggugurkan anak itu agar tidak menjadi masalah tapi kamu menangis memohon untuk mempertahankannya, kamu juga berbohong kita sudah sepakat menitipkan anak itu ke panti asuhan ternyata kamu malah merawatnya" irene
"unnie aku tidak mau menjadi pembunuh itulah alasan ku tidak mau anak itu digugurkan, dan sebenarnya aku juga berencana untuk menitipkannya di panti asuhan beberapa hari setelah dia lahir, tapi saat aku menggedongnya aku merasa tidak tega, aku ingin merawatnya, aku tidak mau anak itu menjadi yatim piatu seperti kita" jisoo
"lalu kamu menghancurkan hidup mu sendiri kan, aku tau pacar mu memutuskan pertunangan kalian karena anak itu kan" irene
"aku tidak perduli" jisoo
"jisoo kamu ini memang sudah gila, lihat akibatnya karena kamu tidak mendengarkan ku dulu anak itu hanya menjadi masalah sekarang" irene
"dia tidak akan menjadi masalah kalau suho oppa tidak mendekatinya, ku mohon unnie bicaralah pada suho jangan ganggu hidup ku" jisoo"memangnya apa yang dia lakukan terhadap mu" irene
"dia menuntut untuk mengambil hak asuh sujin, dia akan membatalkan tuntutannya asal aku mau menikah dengannya" jisoo
"apa kamu bilang, dasar laki-laki gila, apa sebenarnya yang dia inginkan" irene"itulah unnie ku mohon, aku tidak mau menikah dengan dia tapi jika aku menolak dia akan menuntut hak asuh ke pengadilan, aku pasti kalah unnie, dia adalah ayah kandung sujin, selain itu aku juga tidak bisa memberikan kehidupan yang baik pada sujin, aku hanya ibu tunggal dan seorang pekerja lepas" jisoo
"kamu tenang saja aku akan bicara pada suho, tapi kamu harus berjanji" irene
"janji apa" jisoo
"kamu dan anak itu harus pergi dari seoul, pergi jauh ke tempat yang tidak akan ada satu orang pun yang bisa menemukan mu, bagaimana kamu sanggup" irene
"baik unnie aku sanggup" jisoo
"bagus kalau begitu, sebentar tunggu disini" ireneIrene masuk ke kamarnya dan tidak lama kemudian dia keluar lagi.
"jisoo ambil uang ini, untuk berjaga-jaga kalau suho tetap menuntut mu, pergilah dari seoul selagi kamu bisa secara diam-diam, aku akan bicara dengan suho agar membatalkan tuntutannya, dan ini ambil perhiasan ini sebagai jaminan hidup mu nanti" irene
"terima kasih unnie" jisoo
"cepat pulang dan berkemaslah pastikan tidak ada yang tau kemana kamu pergi" irene"kalau begitu aku pergi dulu" jisoo
"tunggu jisoo" ireneIrene memeluk jisoo,
"maafkan aku, ini semua yang terbaik untuk kita, aku akan merindukan mu adik ku" irene
"aku juga unnie" jisoo
Irene dan jisoo berpelukan sambil menangis mereka memang sudah seperti saudara.
"hati-hati jisoo pergilah" irene
"selamat tinggal unnie" jisooJisoo pergi dari rumah irene, sementara irene kembali melihat kana dan kiri memastikan tidak ada orang yang mengintip.
Jisoo menjemput sujin ke tk dan langsung membawanya pulang, begitu sampai di rumah jisoo langsung mengambil tas dan berkemas-kemas.
"eomma kita mau kemana" sujin
"sujin kita akan pergi ke desa" jisoo
"desa mana eomma kenapa mendadak sekali" sujin
"sudah jangan banyak tanya berkemas saja cepat" jisoo
"baik eomma" sujinSaat sedang berkemas tanpa sengaja jisoo melihat foto jin,
"dia juga tidak boleh tau kalau aku pergi" jisoo
Di tempat lain jin sedang membeli sebuah bunga sambil tangannya memegang sebuah kotak cincin.
"jisoo kali ini aku akan melamar mu" jin
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mother is Angel (end)
FanfictionJin dan jisoo saling mencintai, mereka akan menikah tetapi jin harus mengikuti wajib militer selama dua tahun, jisoo berjanji akan menunggu jin, namun saat jin kembali dia mendapati jisoo telah memiliki seorang bayi dan menjadi ibu tunggal. Jin mera...