Jisoo membeli sebuah tiket bus ke boseong.
"eomma kita mau kemana" sujin
"kita akan pergi ke boseong sayang" jisoo
"kenapa kita harus pergi, sujin suka disini" sujin"sujin kamu percaya pada eomma kan, eomma akan selalu melindungi sujin karena itulah eomma membawa sujin pergi, sujin mau ikut eomma kan" jisoo
"ia sujin mau eomma" sujin
"itu bus kita, ayo cepat masuk" jisoo
"baik eomma" sujinMereka masuk ke dalam bus dan segera duduk, saat bus mau berjalan jisoo teringat sesuatu.
Irene datang ke rumah suho.
"ada apa lagi kamu kesini" suho
"suho kenapa kamu melakukan ini semua" irene"melakukan apa bicara yang jelas" suho
"kamu mengancam jisoo kan" irene
"jadi jisoo sudah mengadu dengan mu wkwkwkw......." suho tertawa
"apa sebenarnya mau mu" irene
"aku ingin merawat anak ku kamu puas, karna itulah aku ingin menikahi jisoo karena dia adalah ibu dari anak ku" suho"suho apa kamu gila" irene
"iya aku gila karena permainan mu dan jisoo" suho
"suho ku mohon pada mu jangan ganggu jisoo dan anaknya lagi hidupnya sudah hancur gara-gara kita, biarkan saja dia hidup tenang dengan anaknya, dia selama ini tidak pernah menuntut apapun dari kamu kan" irene"aku tidak merasa menghancurkan hidupnya justru dia sendiri lah yang menghancurkan hidupnya seharusnya dia tidak usah lari seperti itu, karena kemana pun dia bersembunyi aku pasti akan menemukannya" suho
"suho mengertilah keadaanya, jisoo terpaksa menghindari kita bukan dia bermaksud untuk lari" irene
"cukup irene aku akan tetap pada pendirian ku, aku akan mengambil sujin anak ku dan jika jisoo masih mau bersama anaknya maka dia harus menikahi ku" suhoIrene merasa frustasi dia tidak tau lagi bagaimana caranya meyakinkan suho agar jangan mengganggu jisoo.
"apa masih ada yang ingin kamu bicarakan kalau tidak ada silahkan pergi" suho
"suho kamu akan menyesal" irene
Irene pergi dengan emosi.
Jin datang ke rumah jisoo sambil membawa cincin dan seikat bunga mawar.
"jisoo kamu di dalam, jisoo" jin
Berkali-kali jin mengetuk pintu rumah jisoo namun tidak ada jawaban tiba-tiba induk semang jisoo datang.
"kamu mencari jisoo" induk semang
"iya bibi" jin
"dia sudah pindah" induk semang
"apa pindah, kemana" jin
"aku tidak tau tadi siang dia pamit katanya akan pergi, sepertinya dia mau pergi jauh, semua barangnya dia jual ke aku, mereka hanya pergi dengan membawa koper dan beberapa tas" induk semangJin seketika merasa kecewa, lagi dan lagi dia kehilangan jisoo. Jin berjalan tanpa arah.
"jisoo kemana kamu pergi" jin bicara sendiri
Irene duduk di depan tv,
"apa jisoo sudah pergi, coba ku hubungi dulu" irene
Irene mengambil telponnya dan mencoba menghubungi jisoo, namun no telpon jisoo sudah tidak aktif.
"dia pasti sudah pergi nonya sudah tidak aktif lagi, baguslah dari pada suho terus mengganggu hidupnya, kasian dia hidupnya sudah hancur gara-gara aku dan suho, jisoo sujin semoga kalian baik-baik saja" irene
Tiba-tiba ada breaking news di tv.
"sebuah bus jurusan boseong mengalami kecelakaan maut, bus tersebut mengalami tabrakan dan terbakar habis, bisa dipastikan tidak ada satu pun korban yang selamat dalam pristiwa tersebut" pembawa acara berita
"mengerikan sekali bus itu habis terbakar" irene
"ini adalah daftar korban yang menaiki bus berdasarkan data dari penjualan tiket" pembawa acara berita.
Irene langsung terkejut begitu membaca ada nama jisoo dan sujin di daftar korban bus tersebut.
"tidak mungkin jisoo, tidak............." irene menangis
Jin juga melihat berita yang sama di tv besar yang ada di sebuah gedung dia sangat syok begitu mengetahui kalau jisoo menjadi salah satu korban dari kecelakaan bus tersebut.
"jisoo..............." jin
Jin menjatuhkan badannya ke tanah dan menangis sejadi-jadinya.
"kenapa kamu meninggalkan ku seperti ini jisoo................" jin menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mother is Angel (end)
FanfictionJin dan jisoo saling mencintai, mereka akan menikah tetapi jin harus mengikuti wajib militer selama dua tahun, jisoo berjanji akan menunggu jin, namun saat jin kembali dia mendapati jisoo telah memiliki seorang bayi dan menjadi ibu tunggal. Jin mera...