chapter 10 kartu

317 29 0
                                    

Jihyo duduk di mobilnya, dia memegang sebuah map coklat.
Tanpa sengaja matanya melihat boneka kelinci yang diberikan oleh sujin.
Hati jihyo tersentuh dengan kepolosan anak tersebut.

Map coklat ditanganya segera dia letakan di kursi mobil, jihyo menjalankan mobilnya.

Saat suho membuka pintu dia melihat irene sudah ada di rumahnya.
"mau apa kesini katanya kamu sibuk syuting" suho
"tentu saja untuk menemui mu" irene menuangkan anggur di gelas.

Suho mengambil gelas anggur tersebut dan meminumnya.
Irene menyingkirkan gelas tersebut dari bibir suho dan mencium bibir suho.

Suho membalas ciuman irene dengan panas mereka memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri secara berlawanan arah.

Suho melepaskan jas dan kemejanya dengan masih berciuman dia menjatuhkan irene ke tempat tidur.

Irene hanya mengikuti permainan suho tanpa perlawanan dan menyatukan diri mereka dalam gairah.

Pagi hari suho terbangun karna sinar matahari dia melihat irene masih tertidur disampingnya, segera suho bangun.

Suho sedang menyiapkan sarapan di dapur, tiba-tiba irene datang memeluknya dari belakang.

"selamat pagi sayang" irene memanja
"kau sudah bangun, ayo kita sarapan dulu" suho

Suho dan irene sarapan bersama.
"irene aku bertemu dengan jisoo" suho
"apa siapa kau bilang" irene terbatuk-batuk mendengar perkataan suho.

"jisoo kenapa kamu seterkejut itu" suho.
"untuk apa kau menemuinya" irene
"tentu saja untuk melihat anak ku" suho
"suho jangan melakukan hal yang gila" irene
"menurut mu aku gila, bukannya justru kau dan jisoo lah yang gila" suho menyeringai.

"suho jangan bermain-main dengan ku, ingat bila kau berani membuka kartu maka kita berdua akan sama-sama hancur" irene segera pergi meninggalkan suho.

My Mother is Angel (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang