1.7 nginep?

906 87 23
                                    

Semua mobil telah sampai di kediaman the onsu, semua orang berbondong bondong turun dari mobil merenggangkan otot otot mereka yang terasa sangat kaku setelah perjalan dari bogor ke jakarta.

Alifa dan onyo turun beriringan dari mobil yang mereka tempati di susul cici thalia.

"fa... Fa.. Fa.. Nia mau fa... Fa..." ucap thania yang telah turun dari mobil ayah ruben sembari di gendong bunda sarwendah pun memaksa turun dari gendongan bunda sarwendah.

Setelah turun dari gendongan bunda sarwendah thania pun berlari menuju alifa yang tadi telah turun dari mobil langsung menelpon mbak ayu yang berada di mobil yang lain.

"fa.. Fa.. " panggil thania seraya menarik celana alifa yang bisa di gapainya.

"ya ampun nia... Nia mau gendong ipah? Iyah?" tanya alifa yang langsung di angguki oleh thania.

"yuk gendong yuk..." alifa langsung menggendong thania seraya sedikit menggelitiki perut thania yang membuat balita itu tertawa lepas atas kegelian itu.

"lif ayok masuk dulu. Kata bunda tadi mbak ayu ketinggalan di puncak"

"serius nyo? Pantes tadi i telpon mbak ayu nggak angkat angkat. Terus gimana nyo di puncak masih ada mobil emang?" ucap alifa dengan nada khawatirnya.

"nanti itu ayah yang urusin udah yu masuk dulu yuk.. Jangan khawatir mbak ayu baik baik aja kok...." saut onyo menenangkan alifa.

Alifa pun berjalan beriringan dengan onyo untuk masuk ke dalam rumah the onsu.

"yu nginep di sini aja kak alifa temenin i " saut cici ketika alifa telah duduk di ruang tamu keluarga the onsu

"emang mbak ayu nyampe jakarta besok ayah ruben?" tanya alifa

"kemungkinan fa. Lagi pula kan kalian besok mau ke brownis juga mending nginep aja biar nanti alifa sama onyo bareng lagi ke studionya. Masalah baju gampanglah punya bunda sarwendah ada..." jelas ayah ruben

"yesss. Ayah ngerti banget sama anaknya ini i love you ayah"  batin onyo dengan melirik ruben senang seraya berucap terima kasih

Ayah ruben yang mengerti tatapan anaknya pun hanya menganggukan kepalanya.

"euhhh gimana ya yah... Alifa gak enak sama yang lain ahh.. Biar nanti lifa pulang naik taksi deh.. Bukannya alifa nolak yah cuman gak enak hehehhe..." ucap alifa seraya menggaruk kepalanya pelan.

"udah gak papa lif.. Nanti kamu tidur sama cici di kamar ayah bunda nanti di tambah kasurnya. Emang kamu gak kasian tuh cici berharap banget kamu nginep di sini loh...."

"euhhh gimana nanti deh ya bun.. Kalo emang mbak ayu balum pulang hari ini alifa nginep deh..."

"yeayyy cici ada temennya. Nanti kak alifa tidur samping cici ya.. Trs onyo samping cicinya jadi cici di tengah tengah yeayy cici punya kakak cewe...." ucap thalia bersorak kesenengan.

"yaudah sekarang kalian bersih bersih dulu gih. Lif ikut bunda yok ambil baju buat tidur. Nanti mandinya bisa di kamar mandi binda sama ayah ato nggak di kamar mandinya onyo juga boleh." ucap bunda diangguki semua.

Onyo sedari tadi tidak banyak bicara hanya menampilkan senyum senang nya saja. Dia senang alifa bisa menginap di rumah ini dengan leluasa nanti dia dan alifa mengobrol berdua. Onyo nyaman dengan aliga karna alifanya yang bisa menyesuaikan diri dengan baik. Tidak ada kecanggungan yang onyo rasakan ketika bersama alifa. Yang dia rasakan hanya nyaman dan tidak mau berjauhan.

........

Alifa telah selesai bersih bersih, ketika dia keluar dia menemukan onyo berdiri di depan kamar mandi ayah dan bunda yang dia pakai saat ini.

OLIF (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang