1.6 Pulang bersama

775 70 12
                                    

Libur telah usai kini semua bersiap untuk kembali ke jakarta lebih tepatnya ke rumah masing masing. Alifa, anneth dan nayla berpelukan terlebih dahulu untuk berpisah, karna mereka menaiki mobil yang berbeda.

"babay lif... Yu hati hatii yah.." ucap nayla seraya memeluk alifa

"babay nay yu juga hati hati yahh...." saut alifa membalas pelukan nayla.

"nettyy.. Yu hati hati juga yahh " ucap nayla sambil memeluk anneth.

"yu juga ya nay... Hati hati take care nanti kabar kabaran yahh..."

"take care lif.." ucap anneth kepada alifa.

"yu to ya net... Yu hati hati.." jawab alifa dan di angguki anneth.

Anneth dan nayla segera masuk ke mobil mereka masing masing, ketika alifa ingin melangkahkan kaki ke mobilnya ada yang menahan pergelangan tangan alifa.

"yu naik mobil i sama bunda aja lif..." ajak onyo, yah yang menahan pergelakan tangan alifa adalah onyo.

"gak deh nyo.. I naik mobil sama mbak ayu aja deh... " tolak alifa.

"ayolah fa... Pliss jangan tolak i... Kali ini aja bener dehh..." mohon onyo sambil menyatukan tangannya memohon.

"ok ok... Bentar i bilang dulu sama mbak ayu"

"gak usah i tadi udah bilang ayok ke mobil." ucap onyo langsung menarik tangan alifa.

"kita naik mobil siapa nyo? Bunda atau ayah? Kalo ayah mah aku gak enak deh..."

"naik mobil bunda tapi cuman ada aku, kamu, om mike, om indra sama cici dan mbak ita." jelas onyo

"loh bunda, thania sma mbak itu kemana?"

"naik mobil ayah. Tadi thania gak mau lepas sama ayah.." jelas onyo dan di angguki alifa.

Tanpa mereka sadar banyak orang yang memperhatikan mereka apalagi tautan tangan mereka. Ada yang segera memfotonya ada juga yang memvidio dari onyo memohon alifa untuk semobil barengnya. Asumsi asumsi baru pun kembali bermunculan.

"hai cii... " sapa alifa ketika sudah memasuki mobil

"hai kak lifa... I seneng deh yu naik mobil ini lagi..." ucap thalia langsung memeluk alifa.

"i juga seneng bisa bareng semobil sama yu. Sini ci duduk sama i, i pangku lagi yu... "

"beneran boleh?"tanya cici dan di angguki alifa.

"yeayyy makasih kak alifa.. I sayang banget sama yu." ucap cici seraya memeluk alifa erat

"i juga sayang sama yu cii" balas alifa dengan tulus.

Kejadian itu pun tidak lepas dari penglihatan onyo, mbak ita, om mike dan om indra. Senang rasanya bisa melihat cici bisa sebahagia itu. Bener memang kata orang bahagia itu sederhana.

"tetap jadi alifa yang aku kenal ya lif.... Agar semua orang bisa selalu tersenyum karna mu. Jangan pernah mundur ketika banyak yang di luar sana mencoba menjudge kamu ada aku yang selalu lindungin kamu di belakang kamu. Terima kasih karna telah menjadi orang yang selalu ada untuk aku selama ini."

Baru setengah perjalanan cici mengeluh mengantuk, mbak ita dengan sigap mengambil cici untuk duduk bersamanya agar tidur cici lebih nyaman dan nyenyak. Setelah cici berpindah tempat ke belakang onyo pun melirik alifa yang sedari tadi diam melihat pemandangan jalan yang di penuhi kebisingan kendaraan.

"lif.." panggil onyo lembut.

Alifa pun menoleh ke samping melirik onyo.

"iyahh.. Kenapa?"

OLIF (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang