(B1) My Wife Is A Beautiful CEO

Bab 102: Bagiku

Dia pergi ke bar ROSE dengan tergesa-gesa, dan berhenti menderu-deru di pintu masuknya, mengkhawatirkan semua orang di sekitarnya.

Yang Chen turun dari mobil, dan langsung masuk ke bar yang kosong.

Di dalam bar ada orang-orang yang mengenakan pakaian berbeda, tetapi mereka semua duduk di sana dengan khusyuk. Ketika mereka melihat Yang Chen di pintu, mereka semua berdiri dan mengangguk untuk menyambutnya.

Orang-orang ini semuanya adalah bagian dari Red Thorns Society dan merupakan pembantu tepercaya Rose. Mereka berada pada level di mana mereka tahu dengan sangat jelas seberapa dekat hubungan antara Rose dan Yang Chen, tetapi juga tahu bahwa dia adalah pemimpin tersembunyi dari Red Thorns Society.

Si kecil Zhao yang berwajah bulat menjaga lorong. Setelah melihat Yang Chen berjalan mendekat, dia dengan muram pergi untuk memberitahunya, "Kakak Yang, Kakak baru saja tertidur, dia tidak dalam bahaya sekarang."

Yang Chen tetap dalam suasana hati yang buruk. Mendengar bahwa Rose tidak dalam bahaya, dia tetap tidak gembira, "Zhao kecil, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi, bagaimana Rose bisa ditembak?"

Zhao kecil menyalahkan dirinya sendiri, "Itu karena tindakan pertahanan kita yang tidak memadai, kita terlalu ceroboh ……"

Ternyata, baru kemarin malam, Red Thorns Society menerima penyerahan salah satu kubu West Union Society. Sebagai bos, Rose tentu saja harus pergi ke sana untuk menerima sumpah setia mereka.

Tetapi mereka tidak pernah menyangka bahwa di antara para pemimpin yang mengirimkan, ada orang yang berubah pikiran pada menit terakhir, dia mengeluarkan pistol seukuran saku dari sakunya dan menembak Rose dari jarak dekat!

Meskipun Rose sendiri memiliki kelincahan yang hebat, tidak mungkin baginya untuk tidak takut terhadap peluru seperti Yang Chen. Meski telah menggerakkan tubuhnya begitu dia melihatnya datang, peluru yang ditujukan ke jantungnya masih mengenai perutnya!

Kemudian adegan berubah menjadi kekacauan, orang-orang dari Red Thorns Society segera membunuh pembunuh bayaran itu. Rose mengalami luka tembak dan segera meninggalkan tempat kejadian. Begitu dia mencapai mobil, dia menjadi setengah sadar karena rasa sakit dan kehilangan darah.

“Sejujurnya, dengan pengalaman kakak perempuan selama bertahun-tahun, dia pasti bisa melihat bajingan itu mengeluarkan pistol ……” Zhao kecil berkata dengan mata merah, “Tapi kakak sudah terlalu lelah akhir-akhir ini. Dia tidur tidak lebih dari empat jam sehari, terus-menerus mengadakan pertemuan dengan bawahan, menyusun rencana, dan dia bahkan perlu membawa kami berkeliling untuk mengambil wilayah ...... Inilah mengapa dia dalam kondisi fisik yang buruk dan tidak bisa bereaksi tepat waktu …… itu semua adalah kesalahan kami karena tidak berguna. Kami hanya tahu cara bertarung dan tidak bisa membantu kakak sama sekali. Kami membuatnya bekerja keras di setiap aspek …… ”

Yang Chen menarik napas dalam-dalam, lalu menepuk bahu Zhao Kecil. Dia tidak mengatakan apa-apa, lalu berjalan langsung menuju kamar Rose.

Jumlah pengawal di jalan lebih banyak dari sebelumnya, terlihat jelas bahwa semua orang di Red Thorns Society sangat gugup. Bagaimanapun, kehilangan Rose sama dengan kehilangan otak Red Thorns Society, itu akan runtuh dalam sekejap!

Ia masuk ke dalam ruangan, udara yang biasanya penuh dengan wangi bercampur dengan bau desinfektan, kombinasi yang aneh.

Pada saat ini, sesosok mungil berdiri di dalam ruangan, yang membuat Yang Chen terkejut adalah saudara perempuan Chen Bo, yang juga orang yang dijemput secara pribadi oleh Yang Chen, Chen Rong.

Chen Rong mengenakan blus, dengan payudara yang tumbuh dengan baik yang berdiri tegak. Dia mengenakan celana ketat kompresi yang menutupi pantatnya yang indah. Dia tampak cantik sekarang karena gadis muda yang berasal dari pinggiran kota ini memiliki selera mode yang lebih baik. Itu adalah perubahan total dari orang udik negara itu beberapa hari yang lalu. Satu-satunya hal yang tidak berubah adalah matanya yang jernih.