Prolog : "The Boys and Their Fate"

208 29 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.

"YAAAAAKK !! YANG JUNGWON !!"

Pagi pagi sekali, teriakan Heeseung mengganggu Konsentrasi anak anak lain yang sedang belajar di ruang kelas mereka. Heeseung masih mengejar sosok lelaki yang berhasil kabur membawa buku aljabar kesayangannya, dan orang itu tidak lain tidak bukan adalah Jungwon, teman sebangku dan teman satu kamarnya di Asrama SMA HYBE.

Jungwon menoleh kebelakang untuk melihat Heeseung. Lalu tersenyum mengejek seraya menggoyangkan buku yang memiliki tebal hampir 300 halaman itu.

"Catch me if you Can !"

Habis sudah kesabaran Heeseung. Dia menambah tempo gerakan kakinya dan hampir bisa meraih Jungwon yang terus berlari segesit kucing.

BRAKK !

Jungwon menabrak seseorang hingga membuat Jungwon berhasil terjungkal kebelakang dan melempar bukunya ke belakang ke arah Heeseung. Dengan gesit Heeseung berhasil menangkap bukunya dan seketika melotot melihat siapa yang ditabrak Jungwon.

"Kau--"

Lelaki itu menatap Jungwon dengan mata setajam elangnya. Di sibakkannya rambut pirangnya kebelakang beserta helaan nafas kesal dicampur amarah. Bagaimana tidak, Jungwon bukan hanya menabraknya tapi juga menumpahkan minumannya ke pakaiannya.

Jungwon seketika berdiri dan mundur beberapa langkah mencoba lari. Tapi dibelakangnya sudah ada teman si Pirang tadi. Dan dia tengah mencengkram erat bahu Jungwon supaya dia tidak kabur.

"You can't run that easy. When you messed up with Jay, nothing else you can do (kamu gabisa lari semudah itu. Saat kamu macam-macam dengan Jay, tidak ada yang bisa kamu lakukan)," ujar lelaki itu sambil membenarkan posisi kacamatanya. Jay tersenyum bangga.

"Good job Jake. Dan, apa hukuman yang cocok untukmu sekarang?"

Pria pirang yang dikenal dengan nama Jay itu menatap Jungwon dari ujung rambut sampai ujung kaki. Lalu beralih ke mata kucing Jungwon yang bisa dibilang merupakan saingan mata elang milik Jay. Jake yang sedari tadi menahan Jungwon agar tidak kabur langsung mendesah kesal dan melepas cengkramannya dari bahu Jungwon dan itu hampir membuat Jungwon terjatuh setelah keseimbangannya hilang jika saja Heeseung tidak segera menahannya.

"Maafkan Jungwon, Jay. Dia tidak bermaksud melakukannya," bela Heeseung. Dan hanya dibalas kekehan remeh oleh Jay.

"Berapa yang ingin kau bayar setelah teman kecilmu itu mengotori seragamku?" Jay memperlihatkan celananya yang memang kotor dan sedikit basah.

"Jadi sekarang kau seorang perampok?!"

Seseorang tiba-tiba menepuk bahu Heeseung, membuatnya sedikit terkejut dan menoleh ke arah pelakunya. Pria itu berjalan melewati Heeseung dan berhenti di depannya sambil tersenyum membawa sebuah celana baru.

"Kau bisa menggantinya dengan celana ini Jay," ujarnya lalu melemparkan celana baru yang bersih itu kepada Jay. Jake berhasil menangkapnya sebelum celana itu menyentuh wajah Jay yang terlihat tak senang dengan kehadiran orang itu.

"Jangan ikut campur, Park Sunghoon. Ini urusan antara aku dan kucing pembawa sial ini," Jungwon sedikit tersentak dan segera bersembunyi ke belakang Heeseung ketika Jay menatapnya dengan sinis.

"HEY KALIAN!!"

Suara nyaring itu berhasil menarik perhatian mereka dan membuat suasana hening seketika. Lelaki pemilik suara itu hanya berjalan santai sambil membawa buku yang terlihat seperti Death note dan sebuah pena pink yang selalu diselipkannya di belakang telinganya.

"Park Jongseong, tak ada bosan bosannya masuk ruang BK ya dirimu itu,"

Kim Sunoo. Sekretaris OSIS yang juga bertugas mencatat kelakuan anak-anak nakal sementara Guru BK tinggal duduk diruangannya menunggu anak-anak nakal yang berhasil Sunoo seret setiap harinya. Jake langsung panik seketika setelah Sunoo semakin dekat dengan mereka.

"Oh man, i hope you won't write my name too. I'm just helping Jay and trying to be cool like him (Ya Ampun, aku harap kamu tidak menuliskan namaku juga. Aku hanya membantu Jay dan mencoba menjadi keren seperti dirinya)," ujar Jake dengan wajah tak bersalah. Dan langsung mendapat cubitan pelan dilengan kirinya oleh Jay.

Sunoo menatap Jake dan tersenyum manis. "Aku tau kau tidak akan Melakukan hal bodoh yang biasa di lakukan sepupu mu itu, Jake. Dan kau Jay. Ini sudah ke sekian kalinya minggu ini. Kapan kau jera ckckck.." Sunoo segera mencatat nama Jay yang sebenarnya sudah bosan ia lakukan karna keseringan. Sedangkan Jay hanya tersenyum kaku dan tampak tak peduli.

"Aku bebas melakukan apapun di sekolah ini. Aku orang tampan. Aku juga kaya raya. Aku hanya tinggal menyogok para guru disini lagi dan-"

"Kali ini tak akan berhasil Park Jongseong. Sekolah sudah benar-benar muak dengan tingkahmu. Dan apapun yang kau lakukan itu Ayahmu akan segera mengetahuinya cepat atau lambat."

Jay langsung kicep setelah Sunoo membawa embel embel Ayahnya Jay. Pasalnya, semua kenakalan Jay tidak pernah diketahui Ayahnya karna Jay menyogok semua guru untuk tutup mulut. Namun sejak Sunoo dipilih menjadi Sekretaris OSIS yang baru bulan lalu, kebebasannya itu mulai sedikit berkurang.

"S s Sunoo-yaa.. aku akan melakukan apapun, asalkan jangan laporkan aku pada Ayahku, kumohon Sunoo.." dan hari ini, semua murid yang menyaksikan ini sangat beruntung. Karna saat ini Jay bersujud pada lelaki yang lebih muda 1 tahun darinya itu. Jake, Jungwon dan Heeseung yang sangat tak menduga hal ini hanya bisa melotot dan membuka lebar mulutnya. Sedangkan Sunghoon tampak biasa saja. Tak ingin membuat ekspresi berlebihan atau gelar Pangeran Es nya akan hilang.

Sunoo hanya tertawa dan menunjukan senyum menyeramkan yang selalu ia tunjukan setelah melihat anak anak nakal yang diatasinya menyerah. Lalu Sunoo menggeleng dan membantu Jay kembali tegak dan membersihkan pakaian Jay yang kena sedikit noda debu di lantai tadi.

"Jadi lah anak baik. Lepaskan Jungwon dan ganti celana kotormu itu. Jangan kekanak-kanakan."

Dan setelah Sunoo selesai memberi perintah, Jay lari membawa celana pemberian Sunghoon tadi menuju ke toilet terdekat. Diikuti Jake yang sebenarnya masih ingin disana tapi dia tak mau jauh dari Jay yang merupakan satu satunya sepupunya yang bisa membantunya berkomunikasi dengan murid lain. Fyi, Jake masih belum lancar berbahasa Indonesia, dan Dia masih menggunakan Bahasa Inggris, yang sering dia gunakan dirumahnya bersama Jay.

Jungwon menghela nafas lega setelah Jay pergi. Dan itu juga sedikit membuat Heeseung lega.

"Terima kasih Kim Sunoo. Tanpamu mungkin Jungwon akan jadi korban kenakalan Jay berikutnya," ujar Heeseung. Sunoo hanya tersenyum dan menggeleng pelan.

"Kak Sunghoon juga membantu. Iya kan?" Sunoo tersenyum sangat manis ke Sunghoon. Sedangkan Sunghoon hanya mengalihkan pandangannya dan segera pergi meninggalkan Heeseung, Jungwon dan Sunoo. Heeseung menggaruk tengkuknya canggung setelah Sunghoon pergi.

"Masih sama saja. Dasar Pangeran Es," timpal Jungwon yang masih memerhatikan Sunghoon yang semakin menjauh dari mereka.

.
.
.
.
.
.
.

"Jadi bagaimana? Apa mereka bisa membantu?" Seorang pria pendek dengan jas putih segera menutup laptopnya setelah memperlihatkan sosok 6 lelaki yang sedang berkumpul bersama menyelesaikan masalah mereka.

"Mereka sempurna. Kau sangat hebat Bin." Pria tinggi disebelahnya hanya mengusak gemas rambut pria pendek tadi dan hanya dibalas dengan tatapan kesal oleh si pria pendek.

"Akhirnya, Percobaanku akan segera selesai. Dan sejarah akan terulang kembali."

2 lelaki itu kemudian menoleh ke sebuah tabung transparan berisi cairan ungu dengan tubuh seorang remaja laki-laki yang mereka beri nama R-01.

.
.
.
.
.
.
.

To be continued..

CONNECTING - !  || Enhypen ft.ILandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang