Part .2 ( Frislly)

280 35 0
                                    

Dulu aku hanya gadis yang begitu manja aku sangat menyayangi ibu dan ayah. ayah selalu bekerja keluar kota dan selalu sibuk dan tidak pernah memiliki waktu untukku dan ibu.

..

Saat itu aku dan ibu berjalan-jalan dimall bermain wahana bersama. aku sangat senang bisa memiliki banyak waktu bersama ibu walaupun tanpa ayah karna ayah sangat sibuk dengan pekerjaannya di jepang.

Hari ini kita sangat bersenang-senang . Ibuku membelikanku beberapa baju dan tas bahkan dia membelikan ku boneka besar karna aku mengingikannya. Dengan hanya aku menatap boneka itu saja, ibuku sudah tau kalau aku ingin memilikinya. Alhasil ibu membelikannya untukku.

Tapi beberapa saat kemudian wajah ibuku tiba-tiba berubah. Dia terdiam mematung mematung pada saat matanya lurus menatap kedepan, tepatnya kearah belakang ku. Bahkan semua kantong belanjaan yang dia pegang tiba-tiba terjatuh begitu saja. Aku pun akhirnya membalikkan badanku dan mengikuti arah pandangan ibuku. Dan....

Deg.

Aku membulatkan mataku. Aku terkejut begitu melihat seseorang mirip dengan ayahku tengah duduk dikursi salah satu arena permainan anak yang terdapat di mall itu.

Pria yang mirip ayahku tengah duduk bersama anak perempuan yang kira-kira usianya 6 tahun serta perempuan dewasa yang terlihat lebih muda dari ibuku. Mereka terlihat bahagia layaknya keluarga pada umumnya.

Lalu aku kembali menatap ibu yang berada disampingku dan masih dalam keadaan syok. Aku tidak tau harus melakukan apa, apakah aku harus memanggil pria itu untuk memastikannya kalau itu adalah ayahku atau bukan, ataukah aku harus menenangkan ibuku. Apalagi airmata ibuku kini sudah jatuh.

Akhirnya aku memanggil ayahku dan berharap kalau aku ini salah berharap kalau orang itu bukanlah ayahku. Namun, beberapa detik kemudian orang itu menengokku dan ternyata benar dia adalah ayah ku. Ayahku terkejut begitu melihat kita yang sama-sama terkejut.

Namun tak lama setelah ayahku melihat kita ibuku langsung pergi dari sana. Ibu berlari seperti kesetanan aku segera mengejar Ibuku dan ayahku pun mengejar kita. Wanita dan seorang anak perempuan yang bersama ayahku pun tepat mengikuti di belakang ayahku.

Ibuku masuk ke dalam mobil meninggalkan aku yang masih berada di belakangnya. Ibuku kemudian melajukan mobil dengan kecepatan maksimum.

Aku meneriaki ibuku percuma. lalu aku segera memanggil taksi dan masuk ke dalamnya meninggalkan ayahku yang masih berada di belakangku.
Aku menyuruh sopir taksi yang kunaiki mengejar mobil Ibuku saat ini tidak jauh di depan taksi yang kunaiki. Aku begitu khawatir Pada Ibuku karena menjalankan mobil dengan kecepatan yang bahkan belum Aku lihat sebelumnya. Apalagi saat ini Keadaan ibu sedang tidak baik.

Tiba-tiba..

Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri . Mobil ibu melenceng dan menabrak pohon besar yang ada di samping jalan raya. Jantungku seakan berhenti mendapati mobil Ibu ku rusak dalam hitungan detik lalu apa yang terjadi pada ibuku yang ada di dalamnya?
...
...

Sudah dua minggu Ibuku pergi. dia meninggalkanku tepat di depan mataku dan sudah dua minggu pula aku tidak pernah berbicara pada ayahku. Aku marah Bahkan aku menyalahkan Ayah aku atas kepergian ibuku.
Ayahku sudah berpuluh-puluh kali meminta maaf padaku tapi aku tidak menghiraukannya. Aku tahu ayah sangat menyesal dan dengan semua ini .Tapi Entahlah aku masih belum bisa menerima semua kenyataan pahit ini.
Andai saja Ayah Jujur dari awal kalau dia memiliki kekasih Ini semua tidak akan terjadi 6 tahun?. 6 tahun Ayah membohongi aku dan ibu Jika Aku Jadi ibu mungkin aku sudah membunuh suamiku saat itu juga. Tapi Ibu? dia memilih pergi dan tidak mengatakan apa-apa Justru malah dirinya yang pergi untuk selamanya.

HER [jorslly]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang