Chapter 4: Wednesday

11 1 1
                                    


Hari ini adalah hari rabu, hari ramai pengunjung terutama para karyawan kantor sekitar. Entahlah, rabu bukan hari dimana seseorang akan libur atau menghabiskan waktu. Tapi di hari rabu, resto selalu ramai selain weekend.

"Bin, tempat lo emang paling jempol buat ngilangin jenuh di tempat kerja. Thanks ya, gue balik dulu." Ucap Lisa, teman SMA Binnie yang kebetulan kantornya ada di daerah restaurant Binnie. Hampir setiap minggu lisa mampir, tapi tenang dia tetap membayar bill. Walaupun sering gratis ketika bertemu binnie di kasir.

Seperti hari ini

Bukan sebuah kerugian untuk seorang binnie, bisnisnya sangat lancar dan selalu ramai. Pemasukan selalu surplus setiap bulannya. Karyawan dan juga dirinya jelas makmur.

Jelas berat meninggalkan bisnisnya ini.

"No ma... plis aku gak bisa ninggalin bisnis ini, kalo emang keluarga mereka butuh ya harusnya terima dong aku maunya apa, kok jadi aku yang diatur?"

Hubungan Binnie dan Byungchan sebenarnya adalah perjodohan. Cinta? Lumayan, karena Binnie merasa harus menerima Byungchan. Tapi tetap saja dia risih jika dirinya diatur-atur. Apalagi jelas yang membutuhkan relasi ini adalah keluarga Byungchan, bukan Binnie. Kenapa yang repot dan melepaskan segalanya harus Binnie?

Alasannya, mereka tidak mau Binnie kelelahan dan melalaikan tanggung jawab sebagai seorang ibu rumah tangga. Jika begitu lebih baik Binnie tidak usah menikah. Tapi ibu dan ayahnya tidak akan membiarkan itu terjadi.

Binnie membanting ponselnya setelah telfon terputus. Jelas dia kesal. Hanya dia tidak bisa bercerita ke siapapun, terlanjur takut untuk membocorkan kisah pribadinya. Atau memang kepribadian Binnie yang tertutup jika berhubungan dengan privasinya. Cukup dia yang tahu masalahnya.

Tiba-tiba pintu ruangan binnie diketuk, dan salah satu karyawannya mengabarkan ada yang ingin menemui dirinya.

"Suruh masuk kesini saja" ucap Binnie tanpa bertanya siapa yang datang. Di otaknya hanya ada, Jiho, Taeyong, Jaehyun, Lisa atau Seunghee. Teman-teman yang memang sering datang kesini.

"Apa aku mengganggu?" Tapi dia salah, Taeyang yang datang. Siapa sangka.

Binnie langsung terbangun dari kursinya dan tersenyum menyambut Taeyang

"Loh kok ga ngabarin kalo kesini?" Tanya Binnie

"Gak enak nanti dikasih gratisan haha. Ini padahal niatnya cuma mau nyapa tapi malah disuruh masuk" jawab Taeyang canggung. Sebenarnya pria itu sudah selesai dan juga sudah bayar, hanya saja ketika ingin menyapa pemiliknya justru dia disuruh masuk ke ruangan.

"Yah lo udah bayar?" Tanya Binnie sedikit kecewa

"Santai-santai. Ini gue rame rame jadi gak enak lah minta gratisan hahaha. Nanti gue kalo sama Byungchan aja dikasih gratis"

Byungchan kesini, wow.

"Hahaha okelah kalo gitu. Ini mau langsung balik?" Tanya Binnie, Taeyang mengangguk.

"Iya gue mau langsung balik ke kantor. Btw sushi di tempat lo mantap lah, suasananya juga Jepang banget. Tinggal tambahin pemandian air panas aja inimah"

"Wah ide lo bagus juga yang hahaha. Yaudah nanti lo telat balik, gue anter ke depan deh."

Akhirnya Binnie dan Taeyang keluar dan Binnie mengantar pria itu sampai di depannpintu restaurant, bertemu dengan beberapa rekan kerja Taeyang sampai Binnie dikenalkan juga oleh mereka.

"Mantap bu owner, enak sekali sushinya"

"Suasananya juga gak kalah. Ini buat ngedate cocok banget"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Now or Never | TaeyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang