Maroon (c) faihyuu
Naruto (c) Kishimoto Masashi
Rated T
Warning(s): AU, Miss Typo(s), OOC (dibuat agar se-IC mungkin), lil bit harsh word, etc.
Untuk #NHFD12/2021 NaruHina Annual Event 12 / 2021
• Crush at School •
Penulis tidak mendapat keuntungan materiil apa pun dari cerita ini selain kepuasan batin. Cerita ini tidak untuk dijuri, semata untuk meramaikan saja.
#2
|•|•|•|•|
Hari kasih sayang tinggal tiga hari lagi.
Makin banyak gadis yang membicarakannya. Hampir seluruh sudut yang ada di sekolah tampaknya sedang membicarakan hal-hal berbau cokelat dan siapa pemuda yang bakal mendapatkan makanan manis itu. Begitu pula dengan para pemuda yang berusaha meyakinkan kawan mereka—terlebih, diri mereka sendiri—kalau akan mendapatkan cokelat dari para gadis.
Kantin sekolahnya yang memang agak barat pun sudah ramai juga dihiasi promosi-promosi cokelat valentine yang berhasil mendapatkan cibiran dari beberapa orang. Ada yang berpikiran bahwa cokelat valentine sebaiknya dibuat sendiri—atau kalau tidak bisa pun jangan sampai membelinya di kantin. Ada juga yang tertawa mengira-ngira adakah gadis yang memberikan mereka cokelat dari sini, beberapa dari mereka bahkan menandai jenis-jenis cokelat yang dijual di kantin sebagai bukti nantinya.
Hinata masih senantiasa terdiam. Gadis itu baru saja menghabiskan nasi di bekalnya walaupun masih tersisa banyak lauk pauk di dalamnya. Hyuuga Hinata tampak sudah sangat biasa ketika tak mendapatkan satu pun obrolan ketika menghabiskan bekal di waktu istirahat. Toh, dirinya memang sedang duduk sendirian. Tenten, sahabatnya sedang tak bisa menemani. Dan faktanya Hinata juga memang dikenal pendiam dan pemalu—gadis yang akan kikuk jika disapa tiba-tiba. Buktinya, kesendirian gadis itu awet sampai sekarang. Berbeda sekali dengan siswa dan siswi lain yang tampak asik bercengkrama dengan kawan terdekat mereka sembari mengunyah makanan demi makanan.
Lagi-lagi menyedihkan.
Ketika gadis Hyuuga itu mulai membuka susu kemasan rasa vanila kesukaannya, tiba-tiba saja suara yang sangat khas di telinga menyapanya.
"Hai, Hinata." Senyum lebar itu ditujukan padanya. "Aku boleh duduk di sini?"
Senyum itu bukan lagi senyum untuk orang lain yang dipalsukan angannya untuk menjadi sebuah senyum yang ditujukan padanya.
"N-Naruto-kun .... " Hinata sama sekali tidak merasa dirinya mimpi indah ataupun mimpi yang aneh-aneh semalam. Namun, hadirnya Naruto yang tengah membawa semangkuk ramen panas di dekatnya ini sukses membuatnya terkejut setengah mati. "Uhm, y-ya tentu saja. D-duduklah, Naruto-kun."
Uzumaki Naruto duduk tepat di hadapannya. Garis bawahi, di hadapannya. Hinata sama sekali tidak mengerti mengapa Naruto bisa memiliki keinginan untuk duduk di hadapannya ketika mata gandaria pucatnya melirik fakta bahwa masih terdapat meja kosong lain. Ataupun meja-meja yang diduduki oleh beberapa wajah familier nan sering berada di sekitar Naruto.
Pemuda itu sama sekali tidak melepaskan senyuman kepadanya. "Kenapa sendirian? Biasanya Tenten menemanimu."
Barulah Hinata menyadari sesuatu yang mungkin menjadi alasan kuat mengapa Naruto memilih duduk di sini. Naruto ialah pemuda yang diberkati dengan kebaikan hati. Mungkin saja pemuda itu kini tengah mengasihaninya. Hinata tersenyum kecut akan pemikiran yang baru saja hadir di kepalanya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maroon
FanfictionHanya cokelat valentine, tetapi Hinata merasa lebih dari sekadar makanan manis berbahan dasar kakao pahit. Butir-butir cokelat itu membawa seluruh hatinya. [ for NaruHina Fluffy Day 12 - NHFD 12 / 2021, Crush at School ] Naruto © Kishimoto Masashi S...