Pria Pertama

45 0 0
                                    

Aku menyebutnya dengan Manusia. Iya, awalnya aku memanggil dia dengan sebutan manusia. Karena dia adalah satu-satunya makhluk yang tidak pernah bisa digantikan oleh siapapun. Alasan aku memberi dia nama manusia, karena setelah jatuh cinta padanya, aku tak pernah bisa jatuh cinta pada orang lain selain dia. Dalam legenda, seorang putri duyung hanya bisa jatuh cinta sekali seumur hidupnya. Manusia berubah, tapi kita tidak. Jika pada awalnya manusia dan bangsa kita saling jatuh cinta, kita akan jatuh cinta sampai akhir, sampai jantung kita berhenti berdetak. Karena memang jatung putri duyung hanya bisa berdetak untuk satu nama. Tapi tidak dengan manusia. Manusia bisa tiba-tiba mengubah perasaannya. Seperti itulah dia, manusiaku yang semudah itu mematahkan hatiku.

Lalu bagaimana awal ceritaku dengannya? Begini, awalnya aku sungguh sama sekali tidak suka dengannya. Kalau kau mengira aku menulis ini dilebih-lebihkan, tidak, aku menulisnya bersungguh-sungguh seperti apa yang aku rasakan.

Dulu, tahun 2012, ada seorang pria berpenampilan super nakal dengan kulit hitam meminta nomerku. Itu kata temanku. Dia mati-matian meminta nomerku pada temanku yang notabennya adalah tetangganya. Katanya nomerku ditulis di al-qur'an nya. Memang gila sekali pria ini. Hanya karena temanku dimintai nomerku ini memang susah sekali. Dan sekalinya mau, temanku mengasihnya saat sedang mengaji. Dia tidak membawa kertas atau apapun itu, alhasil dia menulisnya dalam al-qur'an. Ah, lucu sekali kalau mengingat.

Dia mulai mendekatiku, bertemu denganku dengan embel-embel memberi video cuplikan film Arti Sahabat karena aku sangat menyukai film itu dulu. Dan youtube memang belum se-booming ini. Bahkan ponsel saja hanya digunakan untuk sms an dan telfonan kan? Belum bisa dibuat untuk apa-apa. Kalau mau facebook an aja dulu harus ke warnet. Jadi mendapatkan sebuah video itu ibaratnya, ya, susah sekali.

Dekat, dekat, dekat. Kita semakin dekat. Tapi memang dasarnya aku memang tipe orang yang susah buat didekati, aku menghindarinya. Aku mulai risih karena dia terus mengirimiku pesan setiap hari. Monoton sekali pertukaran pesannya. Aku rasa begitu. Sampai aku memutuskan untuk mengganti nomerku. Hanya karena ingin menghindari dirinya. Merasa risih karena kelakuannya.

Aku benar-benar mengganti nomerku dan menyuruh temanku yang notabennya adalah tetangganya itu untuk menuliskan nama lain dalam kontaknya. Bukan menggunakan nama asliku. Karena setelah mengganti nomerku, pria ini masih meneror temanku untuk terus meminta nomerku. Bla bla bla awalnya memang tidak ketahuan. Aku menyuruh menulis namaku dengan Niken atau Sekar dulu aku lupa. Yang jelas bukan namaku.

Dan setelah beberapa lama, karena dia tipe orang yang tidak mudah menyerah, dia mendapatkan nomerku lagi. Aku tidak tau bagaimana dia membujuk temanku, tapi tiba-tiba dia sudah punya nomerku saja.

Kita menjadi dekat lagi. Semakin dekat, semakin dekat. Dia mengungkapkan perasaannya melalui sms. Wkwk kita pacaran. Tapi pacarannya itu cuma pacaran ala ala anak smp gitulho. Aku gapernah punya pacar, aku susah untuk membiarkan orang asing memasuki duniaku. Jadi dia ini menjadi pacar pertamaku.

Kenapa aku bisa menerima dia? Gaada kata cinta sedikitpun. Aku mau pacaran sama dia hanya buat teman chat an aja. Wkwk aku gila sekali, kan? Lagipula waktu itu temanku yang ditembak teman sekelasnya kan aku meminta temanku buat menerimanya, dan temanku bilang mau menerima cowok yang menembaknya asalkan aku juga menerima pria yang ku sebut manusia ini. Haha ya begitulah terjadi. Aku sama sekali belum jatuh cinta padanya.

Sampai jalan satu semester, aku tidak ingat ada masalah apa, kita berdua putus. Astaga jijik sekali aku kalau mengingatnya. Sok sok an kaya orang dewasa gitu, pacaran dan putus. Haha. Dan disinilah awalnya. Awal aku jadi sadar kalau aku menyukainya.

Setelah kita berdua putus, tersebarlah kabar kalau dia dekat dengan perempuan lain yang juga satu sekolah denganku. Jujur aku merasa sakit hati dan cemburu. Sangat cemburu. Ternyata benar. Metode jatuh cinta paling ampuh itu memang dengan cemburu. Aku didekati lelaki lain, tapi tidak bisa menerima siapapun. Ah, tidak. Aku ingat bagaimana awalnya dia mendekatiku lagi.

TerdayuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang