Namanya Pangeran Benji. Aku memanggilnya begitu. Huft. Kalau orang-orang mengira Pangeran Benji itu hanya tokoh dalam cerita fiksi, mereka salah. Iya. Awalnya aku memang membuat karakter itu dalam cerita fiksiku saja. Tapi lambat laun, aku menemukan tokoh itu dalam dunia nyata.
Aku memang dekat dengannya. Aku mengenalnya dari lama. Dari tahun 2018. Tapi awalnya dekat sebagai teman saja. Aku memang cukup tertarik dengannya. Tidak tau apa yang amat menarik darinya, tapi bagiku dia sesosok pria yang keren.
Dia lebih muda dariku, makanya aku tidak bisa mengatakan aku mencintainya. Aku mengira perasaan itu hanya sebatas perasaan tertarik saja. Aku memang tipe orang yang gampang sekali suka sama sesuatu. Hanya menyukai, tidak lebih. Hanya tertarik saja, tidak lebih. Aku mudah menyukai seseorang, tapi sulit jatuh cinta dengan orang.
Kau harus pandai membedakan, mana yang hanya perasaan suka dan mana rasa jatuh cinta. Itu berbeda. Tapi jarang sekali orang yang bisa memahaminya. Sepertinya hanya orang-orang yang peka saja yang bisa paham perbedaan itu.
Aku menyukai dia, tertarik padanya karena dia sangat menarik bagiku. Tapi perasaan itu terhenti disitu. Aku tidak benar-benar bisa menangis karenanya. Karena perasaanku pada Hiu masih tersisa. Pun dengan Udang, aku selalu mengingat dia setiap kali aku dilukai pria lain. Tapi bukan berarti aku masih mencintainya, aku hanya merindukan kenangannya saja.
Aku tidak pernah cemburu dengan pria ini pada awalnya. Karena aku memang hanya tertarik saja dengannya, tidak lebih.
Sampai suatu ketika, pada tahun 2020 yang lalu, perasaan tertarikku mulai bermetamorfosa menjadi cinta. Ah, aku tidak tau ding, ini perasaan macam apa. Tapi perasaanku kepadanya sungguh menjadi berbeda. Kau tau hanya karena apa? Hanya karena temanku, yang notabennya juga temannya bilang kalau Pangeran ini sebetulnya juga tertarik kepadaku.
Aku menjadikan dia sebagai Pangeran Benji karena mengira dia akan menjadi yang terakhir buatku. Aku mengira memang dialah Pangeranku. Aku mengira dia yang paling pantas mendapatkan peran itu.
Siapa yang menyangka aku akan jatuh cinta lagi? Ku kira, aku sudah mati rasa. Ku kira, aku sudah tidak lagi bisa jatuh cinta. Ku kira, perasaanku akan terhenti di Hiu saja. Ku kira sudah cukup dengan itu. Saking tidak percayanya akan jatuh cinta lagi, waktu aku memutuskan untuk membeli buku diary baru, aku menulisnya di lembar pertama, bahwa buku ini akan sedikit berbeda dengan buku-buku ku yang sebelumnya. Karena aku sudah tidak mempunyai pemeran utama. Aku menuliskan itu. Tapi ternyata di tengah-tengah ceritanya, aku mendapatkan pemeran utama yang sangat cocok sekali untuk tema buku ku kali ini. Bukunya bertemakan Mermaid Alodie. Mermaid Alodie juga merupakan tokoh fiksi yang aku buat. Makanya aku menyebut dia sebagai Pangeran Benji. Karena si Mermaid ini di dalam cerita juga diam-diam menyukai Pangerannya. Dan di akhir ceritanya mereka akan hidup bahagia bersama.
Aku menjadikan dia Pangeran, karena berharap kelak perasaanku juga akan terbalas, seperti Alodie. Tapi lagi-lagi takdir tak mengizinkanku untuk berhasil dalam asmara.
Masih seperti dengan Hiu, aku juga menyimpan perasaan ini. Bedanya kepada Hiu aku memang menunjukkan aku suka, tapi kepada Pangeran Benji aku berpura-pura tidak menyukainya. Karena apa? Karena aku tau, kisah kita memang mustahil untuk berhasil, mengingat perbedaan umur kita.
Aku terus menyangkalnya supaya tidak jatuh cinta dengannya, tapi aku sungguh terjatuh karena dia. Aku jatuh cinta, jatuh cinta sekaligus jatuh dari dunia nyata.
Mungkin karena dari awal aku memang sudah tertarik padanya, jadi saat temanku bilang dia juga tertarik kepadaku, aku menjadi beda. Seolah-olah aku merasa, ah mungkin bersama dengannya aku bisa bahagia, karena kita berdua saling jatuh cinta. Aku berfikir begitu. Tapi sepertinya hanya ekspetasiku saja yang berlebihan. Itu tidak nyata. Bahkan dia juga tidak menunjukkan ketertarikannya padaku. Tak ada tanda-tanda dia ingin menjalin hubungan yang bahagia bersamaku. Tidak sama sekali. Dia hanya menganggapku sebagai mbak-mbak tua yang petakilan, tidak lebih dan tidak kurang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terdayuh
RomansAku berani bercerita disini, karena aku tau, banyak teman-temanku yang tidak menggunakan aplikasi ini. Jadi akan aman selama tidak ada yang mengenalku. Aku tidak mempercayai siapapun, tapi aku akan tenang dengan menuliskan apa yang mengusik dalam ha...