Di malam hari gadis kecil yang kiranya masih berumur 6 tahun itu menjalankan tugasnya dari sang nenek. Karena malam ini adalah bulan purnama.
Anak itu tersenyum miring. Mendekati seekor kelinci yang akan dijadikan korbannya.
"Apa kau bahagia? Tidak?." Tanya anak kecil itu kepada si kelinci yang sudah diangkat telinganya.
"Ucapkan selamat tinggal pada dunia ini -Aaaaaaa."
Jleppp....
Darah segar mengalir dari kepala sang kelinci yang sudah tertancap benda tajam oleh anak perempuan itu.
Anak itu cukup senang dengan apa yang telah berhasil ia perbuat. Senyumnya mengembang tatkala pisau yang diberi neneknya menyayat tubuh sang kelinci tak berdosa tadi.
"Hahahaha. Sangat indah." Anak itu berujar saat menuangkan darah ke dalam sebuah kuali. Dia mencium aroma darah di tangannya dengan penuh kesenangan.
Sebenarnya korban ritual ini adalah seorang manusia. Tapi untuk kali ini adalah seekor kelinci karna ritualnya dilakukan oleh anak itu.
Dia tidak diperkenankan keluar kastil melewati atau keluar dari kawasan hutan terlarang kastil tua ini untuk mencari manusia karna penyihir itu melarangnya. Dia berkata jika manusia itu berbahaya untuknya mereka terlalu serakah, bodoh dan egois.
Dia harus menjauh dari yang namanya manusia sebelum ilmunya dirasa cukup untuk menghadapi para mahluk tersebut. Gadis kecil itu tak pernah tau kalau dirinya adalah manusia karna sang nenek yang selalu mengatakan bahwa mereka bangsa penyihir lebih bijak dan disegani dari pada manusia.
Gadis kecil itu terus melafalkan mantra-mantra dari kertas yang dipegangnya.
Sampai tibalah sinar bulan mengenai kuali tersebut dan boomm...
Air kuali itu meledak dan berubah menjadi segumpalan awan hitam besar yang ditengahnya terdapat cahaya putih terang.
Gadis itu lantas bingung apa lagi yang harus ia lakukan karena kertas nya tadi ikut terepentak bersamaan dengAn meledaknya kuali tadi.
"Kekuatan apa yang kali ini anda butuhkan. Saya akan mengabulkan apapun kekuatan yang anda butuhkan." Suara yang bak suara ilahi itu, membuat gadis kecil tersebut berpikir keras berkutat dengan otaknya.
"Aku ingin memiliki kekuatan yang dapat mengalahkan seluruh bangsa manusia." Ucap gadis itu.
Tak lama asap hitam itu berputar kencang. Sekencang badai dan menghilang ditelan cahaya putih terang kecil lalu masuk lah cahaya itu di bagian mata kiri gadis tersebut.
Sedangkan sang gadis kecil itu kini tergeletak di lantai batu yang dingin tersebut. Tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
Karena hari ini hari ke7 kepergian penyihir tua itu dan itu berarti masih ada sekitar 3 Minggu gadis itu akan sendiri di kastil besar ini.
"""
Apa yang kalian pikirkan?
maaf kalo typo-(
Biasalah masih Noob!*
.
.
.
.
Baca, Udah?Vote, Udah?
Terimakasih!
