🦇

16 2 0
                                        

Seorang pangeran kecil sedang melakukan sebuah perjalanan menaiki kereta kuda sendiri bersama sang kusir kuda.

Anak itu akan dikirim ke sekolah asrama para bangsawan oleh ayahnya yang merupakan seorang raja penting disebuah negri metropolitan yang makmur.

Sebenarnya di negaranya ada sekolah bangsawan. Tapi diakibatkan anak itu yang terlalu nakal, tak ada satu gurupun yang sanggup menghadapi kejahilan anak tersebut. Dan jadilah ia disini, pangeran itu bernama Edward Snowden.

Pangeran berumur 9tahun yang memiliki mata biru cerah serta kulit putih bersihnya yang menawan membuatnya angkuh karena merasa dirinya adalah penerus raja kerajaanya.

"Bisa lebih cepat tidak." Teriak Edward. Tidak itu bukan pertanyaan tapi perintah.

Kakinya menggebrak gebrak didinding kereta kuda itu lantaran marah. Ditengah malam seperti ini ia harus pergi ke suatu tempat yang jauh dan bahkan tidak tau nama tempat itu.

Tanpa aba-aba sang kusir menarik kasar pelana kudanya membuat kereta itu berhenti mendadak dan Edward tersungkur kebelakang.

"Sialan. Apa yang kau lakukan sopir bodoh."

"Maaf pangeran sepertinya didepan ada badai besar dan kita tidak akan bisa melewati badai itu." Terdengar dengusan keras sang pangeran.

"Lalu, apa urusannya denganku. Itukan masalah kamu. Apa aku juga yang harus memikirkan solusinya?"

Kusir itu lantas turun dari kuda. Dan mendekati pangeran dari arah pintu belakang kereta kuda.

Kusir itu menunduk sebelum berbicara. "Hanya ada satu jalan lain yang mulia dan itu melewati hutan terlarang. Jika anda tidak berkenan lewat sana kita bisa menunggu sampai badainya usai." Ucap sang kusir.

"Menunggu? Mau berapa lama menunggu badai. Aku pangeran kerajaan Songsoi tidak pernah bisa menunggu." Edward membusungkan berlagak angkuh, "lawat jalan lain saja."

"Tapi hutan itu sangat terlarang pangeran dan kabarnya tidak ada satu manusia pun yang bisa keluar hidup-hidup dari sana." Kusir menjelaskan dengan nada gemetar penuh ketakutan.

"Memang ada apa disana. Tidak akan ada yang berani macam-macam kepada ku. Bahkan para hantu harus berpikir dua kali hanya untuk melihatku." Lanjut Edward memberi alibinya.

"Kau jangan lupa selain pewaris kerajaan aku juga calon kesatria yang hebat." Tanpa disadari Keangkuhan pangeran itu yang akan membuatnya terkena masalah
"Tunggu apa lagi?"

"Bb-baik ppangeran." Sang kusir hanya bisa pasrah menerima nasibnya kali ini.

Dari dalam lubuk hatinya dia mengutuk pangeran sombong itu. Apa yang ia pikirkan, jadi kesatria? Hah bahkan dia belum pernah memegang pedang sebelumnya. Bisa apa dia yang hanya sebagai kusir kerajaan yang mencari nafkah untuk anak istrinya. Tapi kini malah berhadapan dengan pilihan hidup mati.

Karna tau seberapa menyeramkannya hutan yang dimaksudnya tadi. Hutan Terkutuk / Masyarakat menyebutnya HUTAN KEMATIAN.

***

Menurut kalian seru gak cerita ini?

Nggak ya:(
.
.
.

Udah baca?

Udah vote kan?

Jan lupa itu penting❤️🤪

"Hargai karya orang jika karyamu ingin dihargai pula."

.
Terimakasih!











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love of a witchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang