..
.
.
Matahari bersinar begitu cerah, padahal semalaman hujan lebat. Tapi suasana mendung masih menyelimuti disebuah lorong rumah sakit tersebut.
Pria itu hanya bisa menatap nanar dari luar, air matanya sudah terlalu banyak keluar sejak semalaman , belum lagi matanya juga letih karena belum terpejam semalaman.
"Ace.. "
Pria itu tak bergeming, dia tau akan kesedihannya, diapun merasakannya juga.
Bagaimana tidak orang yang terbaring didalam sana juga adiknya.
"Semua akan baik baik saja, kau ingat kata marco kan"
Pria berbintik itu mendudukan badannya dikursi, menutup kasar wajahnya dengan kedua tangan, rasa bersalahnya terlalu besar.
Bagaimana dia bisa sejahat itu mengucapkan kalimat terlarang itu. Bagaimanadia bisa melukai perasaan bahkan hampir merenggut nyawa adiknya gara gara kecerobohannya tak bisa mengontrol emosinya.
.
.
Beberapa jam yang lalu
Setelah operasi yang dilakukan kepada Luffy selama berjam jam , akhirnya dokter yang kebetulan teman baik pria berbintik itupun keluar.
"Bagaimana keadaan Luffy? " Tanya si pirang dengan wajah yang masih bersedih
Sementara si pria berbintik masih menatap adiknya dari luar jendela
'Luffy'
"Operasinya berjalan lancar, lukanya lumayan parah akibat benturan cukup keras" Dokter menghentikan ucapannya, melihat raut wajah kakak kakaknya sang pasien yang nampak penuh harap
"Semoga saja dia bisa melewati masa kritisnya"
Ace mencengkram stelan putih dokter yang tak lain adalah temannya itu.
"Apa maksudmu marco? " Nafasnya naik turun emosinya campur aduk dengan kesedihannya
"Kau bilang operasinya berjalan lancar.. " Meringsuk kebawah ace benar benar kehilangan kendalinya.
Dengan segera sabo menghampiri ace dan membantunya berdiri
"Operasinya memang berjalan lancar ace, tapi bukan berarti semuanya beres, dia harus melewati masa kritisnya, dan ada hal lain juga yang kami khawatirkan saat ia siuman"
"Tapi dia pasti selamat" Tambah dokter tersebut.
.
.Sabo berdiri dan kembali melihat luffy dari luar kaca, adik kecilnya yang sangat ia kenal tidak bisa diam kini hanya terbaring tak berdaya disana.
"Luffy.. " Sabo segera memanggil dokter saat melihat salah satu jemari adiknya itu bergerak
"Syukurlah"
Sementara ace pria dengan bintik diwajahnya itu masih meratapi kesalahannya, dia bahkan tak berani menemui adiknya.
Yah tapi dia bersyukur adiknya sudah siuman dari komanya.
Aaaaarrrgghhhhhh
Sabo dan dokter langsung berlari menghampiri ruangan Luffy, itu teriakan adiknya
Sementara Ace hanya menatap dari kejauhan dibalik jendela
"KAKIKUUUUUUUUUUU"
Ace memundurkan langkahnya, hatinya hancur, kenyataan pahit yang dikatakan marco terjadi, adiknya lumpuh