Portgas D Ace
Sabo
Monkey D Luffy.
.
."harusnya aku tak mengucapkan kalimat terlarang itu"
.
.
.Ace pria berumur 23 tahun dengan beberapa bintik yang menghiasi wajah tampannya kembali memukuli cermin yang kini sudah hancur.
Dengan tangan berlumuran darah pemuda itu menjambak frustasi rambutnya"Ace sudahlah" seorang pemuda bersurai pirang yang kini tengah menggenggam kedua bahu Ace
"ini bukan salahmu"
Tes..
Air mata Ace tak sanggup lagi untuk dibendung, ia kesal, ia marah, ia sedih kenapa dia harus mengucapkan kata terlarang itu.
.
.
.
Beberapa waktu yang lalu"sudah aku bilangkan ! aku akan menjemputmu disekolah" Pria berbintik diwajahnya itu terus saja mengomel dengan tangan yang sibuk memegang setir
"kenapa kau malah asik bermain diclub itu bodoh"
"habisnya kau lama sekali Ace, ku pikir kau takan datang" jawab pemuda raven yang duduk sendirian dikursi bagian belakang
Ace mengacak-acak rambutnya frustasi bagaimana tidak, adiknya ini memang sulit sekali diatur dengan kasar Ace menghentikan laju mobilnya saat merasa lampu didepannya berubah menjadi merah
"kenapa kau ini susah sekali diaturnya Luffy dan teman temanmu itu" mencerngkram erat bagian kemudi lalu menoleh kearah belakang dimana adiknya malah sibuk dengan gadgetnya.
"dengar luffy, kau itu sangat susah diatur sudah berapakali kubilang jangan bergaul dengan mereka lagi dan lihat sekarang kalian hampir ditangkap keamanankan" yah bagaimana tidak anak remaja yang statusnya masih pelajar tapi mereka sudah memgunjungi sebuah club itu adalah pelanggaran dikota ini ah tidak negara ini.
"aku hanya ingin melihat temanku ace" sanggah si raven
"lagian aku disana tidak macam-macam kok kau percayakan Sabo" si pirang sabo hanya menoleh dan tersenyum
"sudahlah Ace, aku yakin Luffy disana tidak macam-macam"
"Sabo kau yang terbaik" Luffy sedikit mencondongkan badannya untuk kemudian memeluk sabo yang ada didepannya
Sementara pemuda satunya hanya menatap tak suka dan makin mendidih emosinya
"Sabo sudah berapakali kubilang jangan memanjakannya"
"lihat sekarang dia semakin melunjak, mana tau apa yang dia lakukan sementara dia pergi bersama si hijau pemabuk berat dan si kuning berotak mesum" Ace menatap tajam kedua saudaranya terutama Luffy, emosinya mendidih dia lelah setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan dan sekarang dia dihadapkan dengan adiknya yang hampir diamankan keamanan setempat
"dia punya nama Ace. Zoro dan Sanji" si raven memggembungkan pipinya tanda tak suka, tapi hanya dibalas helaan nafas kasar kakaknya
"terserahlah. yang penting jangan bergaul lagi dengan mereka mengerti" dengan sedikit penekanan diakhir Ace kembali menatap kearah depan
"mereka banyak membuat masalah luffy" lanjutnya
"ah tapi kali ini aku setuju dengan Ace" pemuda bersurai pirang itu tersenyum lantas mengacak pelan rambut adiknya yang nampak kesal
"kau tak adil Ace, hanya karena masalah sepele bukan berarti kau bisa seenaknya, mereka itu teman-temanku"
"kalau kau merasa lelah mengurusiku dan lelah setiap hari harus menjemputku sepulang sekolah, kau tak perlu melakukannya lagi. gampangkan" Luffy mengahadapkan pandangannya kearah jendela sungguh saat ini dia tak mau melihat wajah kakaknya yang menurutnya menyebalkan, kalau perlu ia ingin turun dari mobil ini
Ace mencengkram erat kemudinya raut wajahnya nampak lebih emosi dari sebelumnya, ia tak percaya adiknya lebih memilih teman-temannya yang berandalan itu
"Kau benar-benar berani menentangku hanya karena mereka luffy" Ace melirik tajam adiknya yang bahkan tak menoleh sedikitpun
"pantas saja kedua orang tuamu meninggalkanmu ck" pelan dan singkat itulah kalimat terakhir yang dilontarkan si pria berbintik itu
"Acee?"
Sabo menatap tak percaya atas ucapan Ace barusan. Sementara Luffy hanya menoleh dan tersenyum kecut.
"ah kau benar Ace.."
Entah kenapa Luffy merasa matanya begitu perih dan hatinya begitu sesak padahal tak ada yang salah semua yang dikatakan kakaknya itu benar
terutama kalimat terakhir, ya bahkan orang tuaku sendiri membenciku. itulah yang sekarang memenuhi pikiran pemuda bercodet itu.
kini tangan kanannya sukses membuka pintu mobil, dan si raven keluar tanpa sepatah katapun yang berhasil membuat kakaknya si pirang terkejut
"Luffy.. tunggu.."
"Ace kau sudah gila hah?"
sabo hendak mengejar luffy tapi ia membatalkannya saat merasa sebuah tangan menggenggamnya.
Ia melirik kesamping melihat Ace yang menenggelamkan wajahnya diantara kemudi mobil
'dia menyesal'
BRRAAAKKKKKK...!!
Lampu lalu lintas mulai berganti warna menjadi hijau, lalu lalang kendaraan mulai semakin ramai.
Dan suara benturan yang begitu keras mengejutkan semuanya yang ada disana termasuk Sabo dan Ace.
"Luffyy....?"
.
.
..
..
.....
FIN...
.
.
huhuuuuuu luffy
ini tadinya agak panjangan loh dan udah dibuat dari jauh jauh hari kayanya 2bln yang lalu.
cuma ragara apa ya lupa dulu teh ga ke save . kesel dong udah panjang panjang 😭
pokoknya kalo kesel aku siap nampung kok kak.
#tapi boong 😂🏃🏃🏃
kabur dulu takut d amuk masa 😁😆