Happy Reading!
Taehyung tidak pernah menyukai kimia. Namun, dirinya juga jauh dari kata buta—setidaknya, dalam arti akademis— meskipun mata pelajaran yang dia sukai selalu di bidang humaniora. Literatur. Sejarah. Klasik. Sudah hampir lima tahun sejak terakhir kali dia melihat rumus kimia atau senyawa organik. Namun, dia masih ingat tanda-tanda perubahan kimiawi itu.
Satu; Pembentukan Curah Hujan.
Dua; Produksi cahaya.
Tiga; Perubahan warna.
Empat; Perubahan suhu.
Lima; Perubahan bau atau rasa.
Tiga tanda terakhir benar-benar membayanginya. Setelah sore yang bersalju itu, tampaknya ada perubahan warna, suhu, dan bau. Ruang kelas tidak lagi diselimuti warna krem kusam dan abu-abu suram—sebaliknya, yang dirinya dapati adalah iris biru laut, sosok berkulit putih dan bersinar. Wajah dan dadanya seketika menghangat ketika mendengar suara dari sosok itu, dan setiap kali menghirup udara, samar-samar inderanya menangkap aroma yang begitu istimewa. Cendana, vanilla dan citrus serta aroma manis gulali.
Ya, sesuatu memang telah berubah. Dan Taehyung membencinya.
Dia benci karena suara Yoongi sudah tak lagi bernada jengkel. Dia benci Yoongi yang tersenyum padanya, mengatakan kepadanya bahwa dia melakukan segalanya dengan baik, lalu menulis catatan di kertasnya. Dia benci pada dirinya yang merasa harus menyenangkan si omega, dan tidak peduli seberapa keras dirinya mencoba untuk mendorong sikap agresif dan tak menyenangkan, rasanya selalu gagal. Dan yang terpenting, dia benci stiker konyol dan berkilau yang ditinggalkan Yoongi di sudut kertasnya. Stroberi, hiu, atau robot. Terkadang kombinasi dari ketiganya.
Taehyung benci saat dirinya mendapatkan ketiganya.
Tersisa satu kelas untuk hari ini, Taehyung sudah selesai membaca artikel, Unexpected Ruts and You: Natural Remedies and Preventative Actions. Yoongi datang dan memberi mereka lembar kerja untuk diselesaikan, sehubungan dengan artikel tadi; Taehyung mengisinya dengan cepat, meskipun dirinya masih perlu berhenti untuk memeriksa jawabannya.
Untuk mencegah Rut datang tiba-tiba, artikel tersebut merekomendasikan agar Anda...?
a) makan makanan yang seimbang,
b) banyak berolahraga berat,
c) mengurangi konsumsi alkohol, atau
d) semua nya benar.Kenapa aku malah memeriksa ini? pikirnya, membiarkan pensilnya jatuh menggelinding. Bodoh. bodoh sekali. Lagipula, tidak ada yang akan mengharapkan alpha sepertinya melakukan hal seperti ini dengan baik.
Taehyung bangkit dari duduknya dengan cepat dan berjalan ke depan ruangan, di mana dia meletakkan lembar kerja nya di meja Yoongi. Omega itu menatapnya, mata birunya menawan bahkan di pijar hangat berpendar menyilaukan mata. Tuhan terkadang bersikap sangat tidak adil, menciptakan seorang omega dengan begitu indah dan membiarkan dirinya terjerat ketidakmampuan untuk memiliki bahkan kesempatan pun tak pernah mau meliriknya. Rambutnya hitam berkilau, rapi sama seperti ketika Taehyung pertama kali bertemu dengannya— dulu bagaimana mungkin dia bisa salah mengira bahwa Yoongi adalah seorang beta, entahlah. Yoongi gambaran sempurna untuk omega yang semua orang impikan: rambut, bibir, tulang pipi nya begitu sempurna. Dan aroma feromon nya sungguh membuat siapapun rela bertekuk lutut. Cendana dan vanili, citrus dan gulali.
Dengan memikirkannya saja membuat lutut nya lemas. Dan dia lebih benci lagi pada hal satu ini.
“Sudah selesai?” Yoongi bertanya sambil mengambil lembar kerja di tangan.
“What does it look like?”
“Semudah itu, ya?”
Taehyung membalas dengan menggerutu, mengalihkan pandangannya kemana pun asal bukan wajah manis omega di depannya ini. Matanya tertuju pada poster kucing bodoh di dinding lain. Hang in There! Sungguh poster motivasi payah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A FUNNY THING [Taegi] On Hold
Fanfiction[Omegaverse] i'm sorry, but i'm not that good with the summary.