V

414 68 39
                                    

Happy Reading!

Dua minggu berlalu.

Salju turun. Kemudian Salju mencair. Tanpa kegiatan mengajar untuk mengalihkan perhatiannya, Yoongi tidak punya banyak hal untuk dilakukan selain menyaksikan musim semi merayap perlahan ke kota Gotham. Tidak ada satupun kejadian yang akan dirinya catat.

Yoongi meminum tehnya yang tanpa madu dan joging satu mil ekstra di pagi hari. Selanjutnya menghadiri  pertunjukan seni adik bungsunya, lalu memeriksa email dan mendapat undangan rapat. Yoongi akhir-akhir ini sering melamun, memikirkan si empunya aroma kayu manis, madu, pinus dan udara pegunungan, pikirnya mungkin libur kali ini begitu membosankan sehingga membuatnya memikirkan hal-hal aneh. Lalu dirinya memutuskan mengunduh aplikasi kencan Two-Scent, aplikasi itu mengenalkannya dengan seorang gadis Beta, dan mereka memutuskan bertemu di kafe favorit Yoongi yang menyediakan aneka bagel kesukaannya.

Tak ada aroma khas, pikirnya, lagipula apa yang dirinya harapkan? orang didepannya adalah seorang Beta! Yoongi memperhatikan gadis itu menyesap kopinya. Tidak ada aroma yang membuatnya gugup. Tidak ada feromon untuk membuatnya berdebar. Hanya ada aroma wangi biji kopi dan butter.

Tetapi ketika gadis itu menawarkan untuk mengantarnya pulang, Yoongi menolaknya dengan halus. ”Kau teman ngobrol yang menyenangkan.” kata Yoongi padanya. “It just takes me a while to want something more.”

Kemudian Yoongi dan gadis Beta itu tak lagi berhubungan setelahnya. Yoongi pulang sendiri, dan samar-samar ada perasaan kehilangan sesuatu yang tak berwujud datang tak beralasan. Dadanya begitu hampa dan kosong.

Hari Jum'at sore, saat berjalan-jalan dengan Jungkook, Yoongi merasa lebih baik, setidaknya kehadiran Jungkook membuat nya melupakan perasaan aneh dan rasa kesepian yang melubangi dadanya, walau hanya sesaat.

Mereka berdua menyusuri jalanan Gotham yang sibuk,   berusaha menikmati hingar-bingar kota ini. Mobil, bus, konstruksi yang berderak di kejauhan. Bau tak sedap menari-nari— aroma kelelahan, frustrasi, kebosanan dan sebagainya yang umum di kota besar seperti Gotham ini— meski Yoongi berharap ada yang lebih baik dari ini.

Kayu manis dan madu, Pinus serta udara sejuk pegunungan. Pikiran itu melintas dengan kurang ajar, Yoongi benci karena kembali memikirkannya.

“Jadi, bulan ini tidak ada kelas ya,” kata Jungkook. Si alpha memasukkan tangannya jauh ke kedalaman sakunya dan menghembuskan napas. Dalam cuaca dingin, pipi Jungkook merah merona hampir semerah rambutnya. “Enjoying your break?"

Could be worse,” jawab Yoongi.

“Oh, apa yang terjadi?”

“Nothing. All I said was, ‘could be worse’.”

“Kau terdengar tak meyakinkan.” Kata Jungkook.

Yoongi memutar bola matanya malas, “well, kau mungkin harus pergi ke dokter THT” jawab Yoongi. “Aku bersenang-senang selama liburan.”

Jungkook pura-pura mengendus, lalu menyeringai pada Yoongi. “Aku mencium bau kebohongan pada feromon mu, Gi.”

“Aku pakai Scent patch bodoh!”

"Benarkah? Karena semua yang kucium adalah—" mulai mengendus lagi. "—omong kosong."

Yoongi memukul lengan Jungkook main-main, kemudian keduanya tertawa bersama. Setelahnya mereka hanya berjalan dalam keheningan, menikmati kehadiran masing-masing dan dinginnya sore hari di musim semi.

"Hei," kata Jungkook tiba-tiba, berhenti di depan pintu sebuah minimarket. “Keberatan jika aku mampir sebentar? Freya kehabisan Sugar-Os-nya pagi ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A FUNNY THING [Taegi] On Hold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang