PART 12

594 36 0
                                    

.
.
.
.

"Ah ayo ayo kita siapkan ulang tahunmu" kataku

"Mandi dulu lim, semua sudah siap tinggal memulainya" kata dady

"Baiklah, aku mandi dulu"

Aku meninggalkan mereka disana. Mereka pasti sedang berpikir yg tidak tidak. Tapi aku baik2 saja.

Aku sudah selesai bersiap dan aku turun.

"Apa jennie belum datang?"

"Belum lim, kita tunggu dulu"

Beberapa saat kemudian.

"Selamat malam"

Jennie datang dan memegang lenganku.

"Kau darimana?" Tanya dady

"Ak aku aku mengambil kue lisa tapi katanya sudah diambil"

"Selama satu setengah jam kau mengambil kue ini?" Tanya jisoo

"Em ayo kita mulai acaranya" kataku agar Lisa tidak lama menunggu

Kami menyanyikan lagu ulang tahun. Lisa sangat senang dan bahagia. Kami semua makan bersama dan malam ini benar2 bahagia.

Setelah selesai Lisa tertidur dalam pangkuan momynya.

"Aku akan mengajaknya ke kamar" kata jisoo

Jisoo membawa Lisa ke kamar.

Setelah itu tinggal momy dady aku dan jennie.

Momy dan dady berjalan ke arah kamar, aku yakin mereka menguping kami.

"Kau kemana saja?" Aku bertanya padanya

"Boo, harusnya aku yg bertanya. Mengapa kau memutuskan hubungan bisnis kita dengan mino?"

"Aku tidak membutuhkannya J"

"Tapi boo"

"Darimana kau tau aku memutus kerjasama?"

"Em tadi aku bertemu mino"

"Oooh di hari ulang tahun anakmu, kau tetap meninggalkannya?"

"Boo, mino berjasa di perusahaan kita utk mendapat klien2 boo"

"Aku bilang, aku tidak membutuhkannya J, kau yg membutuhkannya bukan aku. Sekarang perusahaan ada di tanganku dan aku akan mengatasinya"

"Tapi tidak seenaknya begini boo, ada aturannya"

"Aku tidak perduli J, aku tidak suka Mino dekat denganmu"

"Boo dia hanya temanku, dia yang menemaniku dari membangun perusahaan"

"Oya ini ada bunga dan sarapan darinya serta ucapan selamat pagi untuk kekasih mino"

Aku memberikan apa yg diberikan mino.

"Lim, kau pikir kau siapa? Seenaknya bermain2 dengan perusahanku?"

"Aku? Aku pemodalnya bukan?"

"Ohh aku akan mengembalikan modalmu sesuai aturan, setelah itu tinggalkan perusahaanku"

"Maksudmu?"

"Aku akan tetap bekerja, kau tak usah mencampuri urusanku lim sekarang pergilah dari rumahku"

"Kau bisa menjaga Lisa? Atau akan membiarkan omanya mengurusnya ha?"

"Bawa saja dia jika kau mau dan kau mampu, itu anakmu, kau yg menginginkannya"

Duuuuaaarrrrrr

Limario seperti disambar petir siang bolong.

"Yg kau ingin hanya Mino?"

...Plakkkk...

Jennie memukul Lim begitu kuat hingga mengeluarkan darah di sudut bibirnya.

"Tunggu tunggu tenang dulu" dady dan momy datang

"Dady sudah mendengar semuanya? Lim tidak punya siapa2 disini, lim hanya punya Lisa saja Dad, sekarang Lim akan mengambilnya"

"Jangan Lim, tenang dulu"

Aku tidak menghiraukan mereka, aku masuk ke kamar Jisoo dan mengambil putriku.

"Unnie aku akan membawa putriku pulang"

"Lim dia sedang tidur"

"Jika aku menggendongnya dia pasti bangun"

Aku mengangkat tubuh Lisa dan dia memang terbangun.

"Dady kita mau kemana?"

"Kita pulang sayang, pulang ke rumah kita"

Aku menuruni tangga rumah itu dengan kaki yg gemetar. Hati yang sakit dan mata yg sudah tidak mampu melihat dengan benar.

"Sayang pamit sama oma dan opa"

Aku memerintah putriku dengan lembut.

"Opa Oma Lisa pulang dulu ya, kalau kangen sama Lisa telpon ya?"

"Iya sayang" momy dan dady menjawab Lisa walau berat utk melepaskan kami.

"Pamit sama aunty" lanjutku

"Aunty Lisa pulang dulu, makasi mainannya lain kali kita bermain lagi, maaf merepotkan"

"Iya iya sayang" jisoo yg berdiri di sebelah Jennie menahan air matanya.

"Sekarang pamit sama momy"

Aku tetap menyuruh anakku berprilaku sopan walau dalam keadaan apapun.

"Momy gak ikut pulang dad?"

"Momy akan meeting utk waktu lama Lisa" jawabku

"Momy, Lisa sama dady pulang dulu ya? Jaga diri baik2 mom"

Aku tau sekarang dia sangat sakit melihat Lisa. Apa itu lebih sakit dari perasaanku Jennie Kim?

"Mom Dad aku pulang dulu, unnie terima kasih kalian telah menjaga putriku"

Mereka tdk menjawab ku lagi, mungkin bibir mereka sudah kaku sekarang.

Setelah itu aku berjalan ke arah Jennie.

"J aku pamit, jaga diri ya? Bahagiakan dirimu, maaf belum bisa membuatmu bahagia dan bangga atas diriku. Aku mencintaimu cup cup cup"

Aku memberinya senyum dan ciuman, untuk yg terakhir kalinya. Semoga dia selalu mengingat bagaimana perjuangan ku, bagaimana perjuangannya, bagaimana perjuangan kami utk bersama. Selamat tinggal Jennie.

Aku keluar dari rumah itu dengan hati yg tidak karuan. Aku mendudukan Lisa di sebelah ku.

Dia bermain dengan boneka yg dulu pernah aku berikan pada momynya saat SMA.

"Halooo jiyong?"

"Haloo Limmm lama sekali menelpon balik"

"Aku ada masalah, nanti aku ceritakan ada apa?"

"Lim ijin praktekmu sudah keluar, kau bisa bekerja mulai besok"

"Baiklah Ji terima kasih nanti aku telpon setelah sampai di rumah"

////

Sekarang semakin berantakan, bagaimana bisa aku mengurus Lisa sekaligus bekerja?

"Bisa yuk Lim, bisa, kamu pasti bisa" bathinku.

.
.
.
.

🌼

NO ONE CHANGE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang