Bab 1✨

4 1 0
                                    

Tak banyak bicara adalah ciri khas dari seorang revanza, sebenarnya revanza  adalah sosok yang ceria dan manja namun sikapnya yang ceria dan manja hanya akan di tunjukan pada orang-orang terdekatnya saja ya seperti , keluarga dan tentunya pada kembarannya.

Ya revanza mempunyai kembaran yang bernama  Revanzo dari segi nama saja mereka mirip apalagi dengan wajah jangan tanyakan karna mereka benar-benar kembar hehehhe.
  Entah apa yang membuatnya menjadi gadis pendiam dan dingin seperti es tak tersentuh parasnya yang cantik tak heran jika dia menjadi primadona sekolahannya dan tak sedikit pula banyak laki-laki yang mendekatinya bahkan menyatakan cinta padanya namun revanza hanya bersikap tak acuh,tak memedulikan itu semua.

Revanza duduk dengan santai nya di bangku taman dekat komplek perumahan nya untuk nya banyak orang yang berlalu-lalang hanya untuk menikmati sore mereka di hari Minggu ini begitu pun dengan revanza, dengan lagu yang ia dengarkan dari hp dan handset nya membuat ia memejamkan mata nya penuh penghayatan sesekali ia ikut bersenandung mengikuti lirik lagu nya.

Disaat mata revanza terbuka dan melirik ke arah samping dia di kejutkan dengan datang nya seorang pria yang tak dikenal revanza menautkan alis nya sedangkan laki-laki itu hanya memandang dengan senyuman di bibirnya.
"Sendiri aja ".ucap pria itu namun revanza tak berniat untuk membalas ucapannya hanya dia tak bergeming dia kembali menatap lurus kearah depan .
"Kayanya  lu lagi sedih ya makanya nyanyi lagu melow " dia kembali berucap, revanza diam-diam membatin nih orang knp sih gak jelas banget ucapnya dalam hati.
"Eh gw ngomong sama lu ko ngak di jawab-jawab sih, apa jangan-jangan lu bisu yah"tebak nya membuat mata revanza  kaget namun seketika tau wajahnya kembali datar.
"Gak jelas banget"kesal revanza dan beranjak dari tempat duduknya untuk  pergi namun baru beberapa melangkah pria itu mengejarnya dan mencekal pergelangan tangan revanza,spontan saja revanza menghempasnya dan menatap nya dengan wajah andalannya.
"Don't touch me"ucapnya dingin membuat pria itu mengangkat tangannya di depan
"Santai-santai gw cmn pengen kenalan aja sama elu"jawabnya
"Gw ngak mau"
Pria itu kaget dengan revanza baru pertama kali dia di tolak oleh wanita biasanya  tanpa perlu mengajaknya berkenalan semua wanita langsung menyerbunya dan memperkenalkan dirinya.
"Kalo gitu gmn kita ngobrol-ngobrol santai aja" pria itu tetap saja mencoba mengajak revanza kenalan,revanza akui pria didepan nya ini memang mempunyai wajah yang tak bisa di sebut biasa-biasa saja alias ganteng hehhe
"Gw engga butuh ngobrol sama orang yang engga penting, permisi" ucap revanza ketus dan berlalu dari hadapan pria itu,dan lagi-lagi pria itu di buat kaget oleh revanza yang dingin tak tersentuh, dia hanya dia menatap punggung revanza yang perlahan-lahan menghilang dimakan oleh jarak sambil tersenyum smirk
"Menarik juga" gumam nya dan meninggalkan tempat itu dengan penasaran yang besar akan revanza.

Sedangkan revanza yang sudah sampai rumah membanting dirinya  pada sofa yang berada di ruang santai keluarganya, lesu dan tak bersemangat apa yang di alami revanza sekarang  dia memejamkan matanya sesaat dan kembali terbuka disaat ada sebuah tangan yang memegang dahinya dia menatap dan ternyata Revanzo lah pelakunya, Revanzo yang mempunyai sifat terbalik dengan revanza membuat siapa saja heran di buat nya bahkan kedua orang tuanya pun heran akan sikap revanza yang berbeda dari sebelumnya.
"Apaan sih lu bang " kesalnya mood revanza benar-benar hancur saat ditanam tadi  karna ulah pria yang tak di kenal itu
"Kirain gw lu sakit " ucapnya sambil mendudukkan dirinya di samping revanza
"Lebay, gw ngak sakit"
Revanza beranjak dari tempat nya dan pergi meninggalkan Revanzo yang sekarang sendirian sedangkan Revanzo hanya menggelengkan kepalanya heran dengan sikap saudara kembarannya yang terlampau dingin kaya es
"Hadeuh gw heran sama dia kapan kali dia cair yah" gumamnya heran
"Semoga aja ada yang bisa bikin lu kaya dulu lagi Van gw kangen Lu yang dulu" harap Revanzo dan berlalu pergi menuju kamarnya, ya walaupun kepada keluarga nya revanza tak bersikap dingin.
Entah apa  Yang Di pikirkan revanza,dia hanya menatap dinding kamarnya Yang Di hiasi foto-foto dirinya sahabat nya dengan keluarga nya,jujur saja terkadang dua Masih teringat dengan masa lalu nya Yang membuat dia berubah seperti ini.
Pikir nya semua pria Sama saja,sama-sama  penggila wanita tak cukup satu wanita namun anggapan itu tak berlaku untuk abang nya Dan daddy nya,entah  Sampai kapan dia Akan berpikir seperti itu pada semua pria.
Pertemuan nya dengan pria tadi tak ia pikir kan hanya saja pria itu menganggu waktu santai nya terbuang cuma-cuma revanza berharap dia tak akan kembali lagi bertemu dengan nya.
Ya walaupun ia bertemu kembali itu hanya sebuah kebetulan yang harus dia sesali.

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang