Bab 4✨

7 2 0
                                    

Kini benteng pertahanan mulai runtuh Karna sebuah sikap Yang selalu mengusik ketenangan, Dan Aku mulai terbiasa dengan sikapmu Yang selalu mengusik Hari Ku Yang tak berwarna.
Revanza.Q.P. ❤️Alfaro.P.A



Revanza memasuki rumahnya dengan langkah Yang gontai Dan lelah penampilan Yang acak-acakan membuat dia semakin terlihat lelah, dia berjalan melewati ruang TV tanpa mengucapkan sepatah katapun untuk revanzo Yang berada Di ruang TV.
"Dari mana Lu?" Tanya revanzo,namun pandangan nya tetap kearah TV Yang menayangkan sebuah anime.
Langkah revanza terhenti Dan menoleh kearah abang kebaran nya itu Yang tengah asik menonyon TV.

"Dari Taman" jawabnya singkat dengan nada Yang lemas

"Abis ngapain Aja Lu Dari Taman sampe jam segini, gw Dari tadi ngkhawatir nyariin Lu za terus lagi si alfaro ngikut-nhikut ilang tuh bocah" cerocos revanzo panjang lebar namun dengan nada Yang khawatir.

Revanza tersenyum singkat dia mengerti perasaan abang kembarnya itu Yang khawatir kepadanya, ya walaupun revanzo memang menyebabkan tapi revanza sangat menyayanggi abang kebaran nya itu.

"Alfaro Sama gw Di Taman, lagi-an gw males ngeliat Lu ribut Sama dia "jawab revanza sedikit sewot.

"KO bisa Sama Lu tuh bocah?" Tanya revanzo dengan heran nya.

"Engga tau juga, Yang pasti gw mau istirahat sekarang cape gw" ucap revanza sambil berlaku pergi Dari hadapan revanzo menuju kamarnya Yang Di lantai atas.

"ZA KALO DIA DATENG LAGI DI HIDUP LU, TENDANG AJA DIA, GW KAGA MAU PUNYA ADIK IPAR MODELAN KAYA DAKJALL". Teriak revanzo.

Revanza Yang mendebgarkan teriakan abangnya hanya memutar matanya malas, "GW JUGA OGAH KALI" Ucap nya tak kalah berteriak Dan langsung masuk ke Dalam kamarnya.
Revanza masuk KE Dalam kamarnya Dan langsung membagongkan tubuhnya diatas kasur empuknya, menatap langit-langit kamarnya menjadi sering ia lakukan sekarang.
"Kenapa disaat gw Deket Alfaro gw ngerasa nyaman" monolognya.
"Dan kenapa dia harus hadir lagi di hidup gw, disaat semuanya udah baik-baik aja" sebenarnya revanza dari tadi menahan rasa kesal hanya saja ia menahan nya karna tak mau memancing keributan di tempat ramai.
Revnza menghembuskan nafas nya kasar dan beranjak dari tidurnya sambil mengacak-acak rambutnya dan pergi kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang lengket dan menyegarkan pikiran,revanza terdiam dengan air yang mengalir di atas kepalanya, yang dia butuh kan sekarang adalah pelukan sang ibu dan kata-kata penenang nya namun harus ia pendam karena orang tuanya yang belum bisa kembali ketanah air.
Setelah menyelesaikan ritual mandi nya revanza KELUR kamar mandi dengan memakai kimononya dengan rambut yang dia keringkan menggunakan handuk,dia duduk di tepi ranjang ambil terus mengeringkan rambut nya aktivitas nya terhenti seketika terdengar Suara notifikasi dari ponselnya, revanza mengeceknya hanya saja nama nya tidak tertera disana hanya nomer yang tak dikenal.

ROOM CHAT ✨

"Hy re "


"??"

"Kamu engga tau aku siapa?"


"GK"

"Masa kamu lupa sih?"

Gw ka kenal siapa lu,
Jadi jangan so kenal.

Revanza kembali menutup aplikasi WhatsApp nya dia terlalu malas untuk menanggapinya, dia tahu orang yang chat dia tadi adalah orang yang membuat harinya menjadi kacau, ah sudah lah tak ada gunanya memikirkan hal itu.
Lebih baik dia tidur untuk mengistirahatkan badan dan pikiran nya agar besok kembali fit dan semangat.
Revanza mulai memejamkan matanya agar sang mimpi mengambil alih dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang