Bab 2✨

9 2 0
                                    

                "Aku hanya lah orang asing yang ingin memasuki hidup mu dan ingin  mengenal mu lebih jauh"

Mentari kini mulai kembali datang mengantikan sang rembulan untuk bertugas di siang hari, seperti biasanya revanza pagi ini lebih cepat dari Revanzo membuat gadis dengan rambut sebahu itu menggerutu tak jelas kepada kembarannya yang terlalu lambat  sebagai seorang pria.
"Ayo cepetan lama banget jadi laki" omel revanza
"Yaelah Van buru-buru amat kaya mau kemana aja" timbal Revanzo yang tak memedulikan Omelan dari revanza
"Gw ngak mau telat,kalo mau telat jangan ajak-ajak gw"
Revanzo berdecak di buatnya dan pergi meninggalkan revanza yang masih terdiam di tempat,sedangkan revanza hanya memutar bola mata nya malas udah di tungguin malah di tinggal dasar batin revanza.

Tak membutuhkan waktu lama hanya untuk sampai di sekolah revanza dan Revanzo hanya memerlukan waktu 25 menit saja sampai di sana,seperti biasa hanya ada kebisingan di sepanjang koridor menuju kelas yang selalu revanza dan Revanzo dengar ya pasti nya selalu mengomentari mereka namun keduanya hanya menganggap angin lalu,baru saja revanza tiba di kelas teman-teman revanza langsung menyambut revanza dengan sebuah teriakan,siapa lagi kalo bukan Alya sahabat revanza yang paling merdu suaranya kata dia sendiri hihi.
"Aaa akhirnya revanza Dateng"teriak nya membuat semua orang hanya menggeleng kepala nya sudah biasa dengab teriakan Alya itu.
Revanza hanya menanggapi dengan sebuah anggukan dan berjalan menuju bangku nya,di bawah meja revanza pasti akan penuh dengan coklat bunga dan surat yang kalian tau itu semua dari para pria yang naksir revanza.semua coklat,surat,dan Bungan itu berjatuhan di lantai karna revanza menyingkirkan dengan tanggan nya.
"Eh Van sayang ih coklat nya ko di buang"tanya Tasya sahabat revanza yang memang fanatik terhadap coklat.
"Kalo engga mau buat kita aja,Iyah gak sya"sambung Alya yang di angguki langsung oleh Tasya.
"Ambil aja kalo mau"ucap revanza dengan enteng nya.
Tasya dan Alya Langsung mengambil semua coklat itu dengan wajah yang berbinar lumayan coklat mahal gratis lagi ya walaupun mereka lah yang slalu menghabiskan semua coklat yang ada di bangku revanza.
"Sayang banget Ama ayang revanza"ucap keduanya berbarengan.membuat revanza tersenyum manis
Karel dan revanzo mendekati meja kembarannya dengan wajah cool nya.
"Boleh kali bagi dikit"ujar Karel sambil mendekati Alya.
"Engga boleh ini semua punya Alya sama Tasya" ucap nya seperti bocah kecil
"Ya elah itu juga coklat dari kembaran gw,bagi dikit  pelit banget jadi orang"timpal  revanzo
"Terserah kita dong mau pelit apa engga juga"sewot Tasya,mereka terus berdebat tanpa menghiraukan revanza,dia hanya menatap datar pada sahabat dan kembaran nya selalu seperti ini batin revanza.
Tak lama pak agung sebagai wali kelas mereka datang namun tak seorang diri,di belakang nya ada seseorang yang mengikutin nya semua siswa langsung terdiam lebih tepat nya mereka terpaku pada seseorang dengan paras yang bak dewa Yunani,pikir mereka itu adalah jelemaan dewa yang turun kebumi .memang sedikit lebay namun memang itu yang dilihat dan dirasakan mereka disaat melihatnya,hanya saja tak berlaku untuk seorang revanza yang hanya acuh dia hanya terus berfokus pada buku yang dia baca,Tasya menepuk pundak revanza beberapa kali begitupun dengan Alya yang sama halnya dengan Tasya.
"Za lu engga mau liat jelemaan dewa?" Tanya Alya lebay.
"Asli inj mah ganteng banget"sambung Tasya,revanza hanya menanggapi dengan gelengan kepala saja,anggapannya buku lebih menarik daripada apapun.
"Khmm,baik sekarang kita kedatangan teman baru yah"ucap pak agung,"silahkan Al perkenalan diri kamu" yang di angguki oleh orang itu.
"Khmm,perkenal kan nama saya Alfaro".
Ucap nya singkat,ya dia Alfaro orang yang mengaggu revanza saat ditaman,yang membuat darah revanza dan mood revanza rusak.
"Baik Al kamu boleh duduk dengan revanza" yang lagi-lagi hanya diangguki oleh Alfaro.
Semua siswi hanya bisa diam memandang Alfaro ,tak berani bertanya atau yang lain nya,entah karena terlalu ganteng atau takut kepada Alfaro.
Alfaro menduduki dirinya di kursi sebelah revanza, revanza bahkan tak mengalihkan perhatian nya dia hanya malah untuk mengenal orang baru.
"Baik kita mulai pelajaran hari ini yah" ucap pak agung mengalihkan semua perhatian terhadap Alfaro dan memulai pembelajaran.
"Khhmmm,elu orang yang ditaman kemarin yah?" Tanya Alfaro basa-basi.
Revanza menoleh  ke arah Alfaro dia menganggukan kepalanya sebagai jawaban .
"Elu emang gak bisa ngomong apa gimana sih heran gw " tanya nya lagi tak henti-henti membuat revanza sedikit risih,bukan hanya sedikit tapi risih sekali dia tak suka diganggu disaat dia membaca buku.
Revanza diam sambil memandang Alfaro, Alfaro bahkan menatap balik revanza entah lah Alfaro sangat tertarik pada gadis di depan nya ini.
"Lu bisa diem gak" ucap revanza ketus sambil menunjuk Alfaro.
"Engga bisa diem gw kalo Deket lu" jawab Alfaro dengan senyuman nya yang mematikan mungkin bagi yang melihat nya ini adalah keberuntungan namun tidak dengan revanza .
Revanza tak menanggapi ucapan Alfaro dia mengangkat tangan nya untuk mengalihkan perhatian pak agung .
"Iyh kenapa revanza ?" Tanya pak agung
"Saya izin ke kamar mandi pak" jawab revanza
"Iyah silahkan"
Setelah mendapatkan jawaban dari pak agung revanza lantas langsung berjalan keluar meninggal kan kelas, sebenarnya dia tak akan pergi ke. Dalam kamar mandi dia hanya ingin menghindari Alfaro dia terlalu malas untuk meladeni Alfaro yang menurut nya manusia penganggu.
Alya menoleh ke belakang dimana Alfaro berada
"Maaf yah emang revanza suka kaya gitu ko,tapi asli nya baik bener dah" ucap nya
Alfaro hanya mengangguk kepalanya dia tak merasa sakit hati akan sikap revanza kepada nya malahan dia semakin tertarik kepada revanza.
Kini perhatian Alfaro sepenuh nya kedepan untuk memperhatikan apa yang pak agung sampai kan.setelah istirahat nanti dia akan langsung mencari tahu keberadaan revanza,Alfaro yakin revanza hanya alibi saja izin pergi ke kamar mandi.

      ✨🌼

Bel berbunyi sejak 5 menit yang lalu namun revanza masih betah berlama-lama di taman belakang sekolah yang menurut nya pas sekali untuk menghindari dari tempat keramaian.
"Revanza Yuhu..... kau diamana?" Teriak Alya ya siapa lagi kalo bukan dia.
Alya dan Tasya langsung ke tempat dimana revanza duduk,mereka tahu revanza pasti akan disini,jelas lah karna ini merupakan tempat favorit revanza disekolah ini.
"Heh lu kaga laper za?" Tanya Tasya yang sudah berada disamping kirinya dan Alya disamping kanan revanza.
"Lapar sih cuman mager buat berdiri,sama jalan"ucap nya
"Astagfirullah ni bocah bener-bener yah jalan juga mager"  ucap Alya
Perbincangan mereka terhentik ketika revanzo, Karel dan ada satu orang lagi yang bergabung di kedua nya orang itu adalah...   Alfaro, kapan mereka akrab nya batin ketiga nya ,masal nya Karel dan revanzo adalah orang yang sangat susah untuk di dekati.
"Nih buat Lo " ucap Alfaro  sambil menyerahkan susu kotak rasa full cream dan satu bungkus roti disaat mereka sudah tiba di depan ketiga gadis itu.
"Masyaallah perhatian sekali hamba mu ini" itu bukan jawaban dari revanza melainkan dari Alya yang menatap Alfaro berbinar.
"Makan aja za elu blm sarapan tadi"ucap tegas revanzo kembaran nya, dia khawatir karna kembaran nya itu mempunyai asam lambung.
"Iyh gw makan,lagian siap yang mau nolak orang gw laper sekarang." Jawaban revanza membuat semua terdiam tidak berkutik, biasa nya revanza tak mau memakan,makanan dari orang lain contoh nya saja coklat-coklat itu.
Revanza makan dengan santai nya.
" Itu revanza bukan sih?" Tanya Tasya yang dari tadi diam sambil membisikkan ke Alya.
Alya hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu.
" Itu kembaran Lo zo" bisik Karel lagi kepada revanzo.
"Kaga tau jir " timpal nya
Sedangkan Alfaro dia hanya diam memperhatikan revanza yang tak peduli pandangan teman-teman nya kepada nya dia hanya fokus kepada makanannya.
Sadar di perhatikan revanza menatap kembali pada teman nya bingung.
"Kalian kenapa?" Tanya nya heran.
" Engga kenapa-kenapa" jawab mereka serentak.
Yang membuat revanza makin heran.
" Pulang sama gw" ucap Alfaro tiba-tiba.
Membuat semua pandangan teman-temannya beralih ke Alfaro.
"Iyh bawa aja si za yah gw mau pulang bareng Tasya soalnya"timpal revanzo sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Tasya genit.
Tasya yang diperlakukan seperti itu hanya menunduk malu.
"Lah kalo za bareng Alfaro,terus Tasya bareng revanzo gw bareng siapa dong,?" Ucap Alya sedih sambil menunjuk dirinya.
"Lo bareng gw" ucap Karel tanpa beban.
"Engga bayar kan rel,kalo Alya nebeng kerel"
Ucap Alya polos yang membuat mereka tertawa sadar ataupun tidak  oleh mereka revanza pun tertawa sekarang.
"Lu kira gw tukang greb" kesal Karel.
Tanpa aba-aba Alfaro menarik tangan revanza sambil membawa pergi dari tempat itu,membuat revanza kaget di perlakukan seperti itu.
Sebelum revanzo bertanya Alfaro berteriak kepada mereka.
" Gw mau bolos,pinjem dulu revanza nya" teriaknya lantang.
Mereka hanya menggelengkan kepalanya.
" Alfaro kan baru sekolah kenapa udah bolos aja ?". Bingung Alya.
" Gapapa Alya suka hati Alfaro aja yah" timpal Tasya sabar.
Revanza menghentikan langkah nya setelah dia berada di parkiran, dan langsung menghempaskan tanggan nya yang di pegang oleh Alfaro.
" Gw gak mau bolos" ucap nya dingin.
" Gw mau ngajak Lo kesuatu tempat" ucap Alfaro berbanding terbalik dengan revanza yang dingin, Alfaro berbicara dengan lembut.
"Elu siapa sih ngeganggu gw Mulu perasaan."
"Belum saat nya elu tau, sekarang gw mau ajak lu kesuatu tempat,gak ada penolakan.tegas Alfaro.
"Gak mau gw gak mau jangan dipaksa ih orang gw gak mau" revanza keras kepala.
Tanpa  banyak bicara revanza mengikat jaket yang dia pake ke pinggang ramping milik revanza, dan langsung mengangkat revanza ke motor, revanza memberontak kaget atas tindakan alfaro yang menurut nya sebuah pemaksaan,emang maksa sih hihi.
"Al gw engga mau,turunin gw anjer" teriak nya
" Jangan teriak baby, takut tengorokan lu sakit dan kita ketahuan " ucap nya lembut.
" Anjer lu anjer emang juga".
Setelah revanza duduk di jok belakang motor Alfaro ,Alfaro langsung naik ke motor nya dan menancap gas keluar gerbang yang terbuka lebar entah pak satpamnya yang lupa menutup gerbang atau bagaimana.
"Woy balik ini masih jam sekolah" teriak pak satpam yang tak di hiraukan oleh Alfaro.
Tanpa di suruh tanggan revanza sudah melingkar sempurna di pinggang Alfaro,bukan berniat modus dia hanya takut terjatuh dan terbawa Anging akibat Alfaro yang membawa motor dengan kecepatan di atas rata-rata.
Sekarang dia hanya diam menikmati pemandangan jalanan,entah Alfaro mau membawanya kemana  dia tak tahu dia hanya bisa pasrah saja untuk saat ini,mana mungkin revanza loncat dari atas motor yang melaju sangat cepat bisa-bisa dia mati disana juga.
Sedangkan Alfaro dia hanya diam,biarkan saja gadis itu bertanya-tanya sendiri, ini kesempatan nya untuk mengembalikan revanza nya yang dulu.
Sebenarnya siapa Alfaro ? Yang jelas Alfaro adalah orang yang bisa mengembalikan revanza yang dulu dan mengubah hidup revanza.

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang