Pertemuan Kedua 0.5

85 15 0
                                    

selepas bertukar pesan, Janan bergegas mandi dan siap-siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selepas bertukar pesan, Janan bergegas mandi dan siap-siap. jarum jam menunjukkan pukul 4 sore, yang artinya Janan menghabiskan sekitar satu jam untuk bersiap. setelah ganteng dan wangi, ia memesan ojek melalui aplikasi yang sering digunakannya pula untuk memesan makanan --alias donat. tak lama menunggu, di depan rumah Janan terdapat driver dengan motor pcxnya. ah dalam hati Janan sudah menggerutu sebab motor tersebut bodinya besar membuat dirinya harus membuka kaki agak besar, jadi cepat pegal, untungnya durasi untuk ke rumah Jasver gak makan waktu lama. sesampainya di depan rumah Jasver, Janan menuruni motor dan tak lupa mengucap terima kasih kepada sang driver. ia memencet bel yang menepel pada gerbang besar berwarna hitam di depannya. Jasver muncul dengan dahi mengkerut.

"yaelah ngapain ngebel sih. kayak orang baru aja lo."
"wkwkw lah iya gatau juga anjir???"
"buru masuk, Anan lagi nyemil tuh dalem," ujar Jasver seraya dirinya membuka pagar besar rumahnya.

""wkwkw lah iya gatau juga anjir???" "buru masuk, Anan lagi nyemil tuh dalem," ujar Jasver seraya dirinya membuka pagar besar rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

keduanya memasuki rumah Jasver sambil berbincang ringan, ntahlah apa topik yang mereka bahas. terlihat Dhika sedang duduk disofa sambil memakan cemilan dan memainkan ponsel miliknya.

"ayolah anjir buru berangkat, dah sore."

perhatian Dhika teralihkan. tanpa banyak bicara, Jasver dan Dhika merapikan barang yang akan mereka bawa. ketiganya segera memasuki mobil milik keluarga Kenzi dan melaju ke tempat tujuan.

"eh eh mau sunset gasih? jalan kaki yuk, ambil foto foto bentar," ide Dhika memecah keheningan yang ada di mobil.
"yaudah. mas Dani berenti depan halte aja ya," setuju Jasver dan dirinya juga memberikan arahan kepada sang supir.

setelah turun dari mobil, ketiganya mulai berjalan-jalan tanpa arah. selama beberapa menit mereka habiskan hingga satu putaran penuh gedung ICE BSD sudah ditempuh. ketika mereka memutuskan untuk berhenti sejenak dan mengambil beberapa foto, seorang satpam menginterupsi kegiatan mereka dengan menanyakan hal random. mereka menjawab sekenanya, maklum pertanyaan si satpam cukup mainstream. tetiba sebuah ide menghampiri Dhika.

"pak pak boleh minta tolong fotoin kita ga? hehe. keliatan sunsetnya ya biar aesthetic asik."
"aih siap, bergaya ya mas masnya."

beberapa foto berhasil diambil bapak satpam, mereka mulai kembali berjalan. namun, sebelum itu ucapan terima kasih sudah diberikan kepada si fotografer --pak satpam. ketiganya berjalan seraya sibuk dengan ponsel masing-masing.

"anjir jauh banget lagi dah ke aeon, sinting sih lu, Nan," ketus Janan kepada Dhika yang biasa mereka panggil Anan.
"ya terus gue harus apa tuan muda?? kita pesen grab?" tanya Dhika sabar.
"rugi anjir," serobot Jasver.
"ya gue ngasih solusi??? daripada ngeluh gajelas dih."

tak ada jawaban, Janan sibuk dengan urusannya --update di twitter, sedangkan Jasver sibuk membalas pesan dari temannya atau mungkin pacarnya? ntahlah. ketiganya larut dalam kesibukan masing-masing.

 ketiganya larut dalam kesibukan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pertemuan Singkat | YoshiHwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang