Chapter 2

283 47 0
                                    

"Gun bangun, nanti telat!! " ucap wanita paru baya yang tak lain adalah ibunya. menjadi anak tunggal bukan menjadi alasan Gun untuk dimanja, ia tetap saja akan mendengar omelan kedua orang tuanya. Lain halnya dengan ayahnya, begtu sayang pada dirinya

"Ayolah sayang, jangan keras padanya" ucapnya menenangkan istrinya.

"Oii! Ayah selalu saja membelanya, lihat dirinya siapa yang akan mau dengannya"

Merasa terusik dengan perdebatan kedua orang tuanya, Gun akhirnya terbangun. ah bisingnya ucap nya dalam hati

"Aku sudah bangun ma"

Dengan langkah malas ia memasuki kamar mandinya, tak butuh waktu lama ia siap. Dengan baju seragam khas sekolahnya dan sedikit parfum untuk melengkapi paginya hari ini

Diambilnya sepotong roti dan memasukan beberapa kedalam kotak bekalnya.

"Ibu, ayah Gun berangkat dulu" ucapnya sebelum keluar apartemen. Gun memegang kotak bekalnya, tak sabar menunggu pria tampan yang ia suka sejak pertama masuk SMA ini..

"Off tunguuu! " ucapnya keras saat melihat pria yang ia cari dari tadi. Off berhenti menoleh ke pria lebih pendek dihadapannya

"Apa?" ucapnya ketus, sangat singkat. Sesingkat nama depannya tapi tak menyurutkan niat pria kecil ini.

"Nih, Roti buat Off" disodorkan bekal yang ia siapkan sebelum berangkat. Roti berselai coklat
ahh, itu kesukaan Off sekali. Gun tau tentang Off Bahkan berapa kali ia mandi, atau apa saja yang Off benci. ia pasti akan tauu

" Makasih, tapi lain kali jangan begini. Off bisa bawa bekal sendiri" ucapnya melembut

"Off gasuka? yaudah sini balikin" Gun mencoba merebut bekalnya kembali, kesal dengan ucapan off barusan. padahal masukin rotinya pakai hati, off jaat batinnya

"Off gabilang ga suka, Barang yang udah dikasih ga boleh diambil lagi. Jadi ini udah hak Off, makasih pendek" ucapnya sembari menepuk pelan kepala Gun. Pipinya memerah hanya karna sentuhan singkat dari Off. sial kutuknya dalam hati

"O-Off ayo berangkat kita telambat"

Gun mengayu sepedanya pelan, menunggu Off untuk ikut serta bersamanya menuju sekolah. Gun hanya diam menahan senyumnya agar tidak keluar, begitu juga dengan Off. matahari pagi dan kayuan sepeda mereka yang menjadi saksi betapa lucunya anak adam ini..

A Love So Beautiful || OffgunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang