Saingan

8 1 0
                                    

Tak terasa ini sudah memasuki hari ke 3 masa perkenalan mahasiswa. Selama 3 hari ini juga Jungkook semakin gencar mencari perhatian ke sunbaenya itu. Biasanya Jungkook bukanlah tipe yang suka bertanya, tapi kali ini dia menjadi anak yang ingin serba tahu. Hal itu juga membuat Jimin dan Minhyuk teman Jungkook dari SMA yang kebetulan juga 1 kelompok dengannya menjadi bingung.

"Jadi besok kita akan berkemah di pegungungan belakang kampus, kalian bisa membawa perlengkapan sesuai dengan list yang telah dibagikan." Jelas Taeyong kepada junior-juniornya itu.

"Ada yang mau di tanyakan lagi?" tanya Hanna kali ini.

"Aku sunbae!" Teriak Jungkook dari belakang. Jimin hanya memutar matanya malas melihat antusiasme temannya itu. "Jadi apa yang juniorku ini ingin tanyakan?" tanya Hanna lembut dan sedikit terkekeh.

Suara lembut dan tatapan manis sunbaenya itu membuat Jungkook sedikit gugup. Jantungnya berdegup kencang, tangannya seketika menjadi basah karena keringat dingin. Jimin yang melihat itu menyenggol pelan tubuh Jungkook untuk mengembalikan kesadarannya.

"Ah, tidak jadi sunbae. Sepertinya aku lupa ingin bertanya apa. Hehe" jawab Jungkook. Jimin dan Minhyuk sudah menahan tawa sedari tadi karena melihat ekpresi gugup sahabatnya itu. Sebenarnya bukan rahasia lagi bagi teman sekolompoknya jika Jungkook tertarik dengan sunbae itu, karena perilaku Jungkook jelas mencerminkan perilaku orang yang sedang jatuh cinta.

"Baiklah jika sudah tidak ada, kalian bisa pulang sekarang. Beristirahatlah dan persiapakan diri kalian untuk besok. Ok!" pinta Taeyong mengakhiri pertemuan kelompok mereka.

Satu persatu mereka meninggalkan tempat perkumpulan itu, kecuali Taeyong dan Hanna yang masih sibuk memeriksa pekerjaan kelompok mereka. Jungkook juga sudah pulang terlebih dahulu karena ada janji dengan orang tuanya. Padahal biasanya ia akan membantu Hanna dan Taeyonh untuk beres-beres terlebih dahulu.

"Haie, tumben Junior itu sudah pulang terlebih dahulu, biasanya dia akan menunggu mu sampai selesai." Ucap Taeyong. Ya, Hanna dan Taeyong tidak cukup bodoh untuk tidak peka terhadap juniornya itu yang sedang gencar mendekati Hanna.

"Ah, dia ada janji dengan keluarganya." Balas Hanna tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas yang ada di hadapannya.

"Aku tak heran jika ada mahasiswa baru yang langsung jatuh hati padamu. Hahaha. Aku yakin dia hanya 1 dari 100 mahasiwa baru yang naksir padamu." Kata Taeyong. Dia tidak mengada-ngada mengatakan itu, karena untuk anggkatannya saja banyak yang naksir pada sosok sahabatnya itu. Belum lagi kakak tingkat dan adik tingkat yang satu tahun di bawah mereka.

"100? Kampus kita saja hanya menerima 180 mahasiswa baru dan jumlah mahasiswa pria hanya 85 Lee Taeyong. Kau hanya ingin mengoda ku kan!" Ucap Hanna dengan nada kesal yang di buat-buat.

"Lihat lah, kau sedang kesal tapi mengapa jadi manis sekali kelihatannya. Pantas saja Jeon Jungkook tergila-gila padamu. Hahaha" Ejek Taeyong.

"Kalian belum selesai?" tanya seorang pria yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua.

"Hyukie, kau mengagetkan kami saja. Sudah mau mulai rapatnya?" tanya Taeyong menatap ketua dewan mahasiswa itu. Mengabaikan pertanyaan Taeyong, Jin Hyuk malah duduk di samping Hanna. Sambil sesekali menyenggol pelan lengan Hanna untuk mengacaukan pekerjaannya.

"Diamlah Hyukie. Aku sedang konsentrasi ini." Hanna sedikit kesal dengan gangguan dari temannya itu. "Habis kau mengacuhkan ku Haie." Jawab Jin Hyuk sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"Sebentar lagi aku selesai. Tunggulah 10 menit lagi." Pinta Hanna. Jin Hyuk menuruti perintah temannya itu. Karena kalau Hanna marah akan susah untuk membujuknya. Dan itu akan menentukan mood Hanna kedepannya.

Taeyong mendekati Jin Hyuk dan berbisik padanya, "Hyukie, apa kau tau kalau ada junior yang sedang mendekati Hanna?" Taeyong sambil melirik sekilas pada Hanna untuk memastikan perkataannya tak terdengar.

"Benarkah? Siapa?" tanya Jin Hyuk dengan suara sedikit tinggi dan bisikannya sedikit kuat sampai mampu membuat Hanna menoleh kepada mereka. Sedikit mencubit lengan Jin Hyuk yang berbicara cukup keras, Taeyong tersenyum kea rah Hanna agar tidak di curigai.

Setelah Hanna mengalihkan pandangannya lagi, kedua pria itu meneruskan percakapan berbisik mereka. "Jangan terlalu keras Hyukie. Nanti Hanna marah kalau mendengar kita berisik." Ucap Taeyong. "Maaf, aku hanya kaget. Jadi katakan siapa junior itu?" tanya Jin Hyuk dengan suara berbisik.

"Namanya Jungkook dia anggota kelompok kami. Hyukie, saingan mu bertambah lagi. Hahaha." Ejek Taeyong. Jin Hyuk memasang wajah kesal ke arah Taeyong. Selama ini dia juga sedang berusaha mendekati Hanna, walau mereka sering bertemu karena pekerjaan dewan mahasiswa, tapi Jin Hyuk tidak pernah bertindak terang-terangan mendekati Hanna. Namun dewan mahasiswa serta mahasiswa lain juga menyadari kertarikan Jin Hyuk pada Hanna. Yang sayangnya tak pernah di sadari oleh Hanna sendiri.

"Ayo aku sudah selesai. Kalian masih ingin berbisik-bisik?" tanya Hanna tiba-tiba.

"Ah tidak, ayo kembali ke ruangan sepertinya yang lain sudah menunggu kita." Ajak Jin Hyuk sambil menarik tangan Hanna untuk mengikutinya.

"Yak! Kalian meninggalkan ku." Teriak Taeyong sambil berlari karena dibiarkan sendiri membawa pekerjaan kelompoknya. Hanna mendengar teriakan Taeyon itu menoleh sekilas kebelakangnya sambil menjulurkan lidah untuk mengejek Taeyong. "Makanya jangan gossip terus!" teriak Hanna.

"Dasar mereka ini, lihat saja kau Jin Hyuk besok aku akan membuatmu cemburu berat karena aku akan membuat Jungkook dan Hanna berduan. Hahaha" Monolog Taeyong. Jika ditanya apakah Taeyong memihak Jin Hyuk daripada Jungkook jawabanya adalah Taeyong tidak memihak siapa-siapa. Karena yang berhak menentukan adalah Hanna sendiri. Ia hanya akan memberikan saran kepada Hanna jika sahabatnya itu sedang membutuhkan pertimbangan.

.

.

TBC

My Lovely NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang