SA 8

2.1K 99 4
                                    

"Aku pergi bukan karna tak lagi mencintaimu,namun tugas selesai sampai disini"
                                                          David

Happy reading guys
Jangan lupa votenya ya

Part sebelumnya

"Vid aku ga yakin bisa hidup tanpa kamu,aku ga tau gimana kelanjutan hidup aku sekarang ,kamu jahat banget si vid ga bilang bilang kalo mau pergi ,harusnya kamu ajak aku aja vid", monolognya lagi.

"siapa yang bakal jagain aku kalo ka muel lagi marah ,nasehatin aku saat aku salah ,dan selalu manjain aku"

"Bilang vid siapa"

"Apa aku harus nyusul kamu"ujarnya parau penuh dengan keyakinan.

"BILANG APA KAMU"

✖✖✖
"
"Deg..."

Jantungnya seakan berhenti mendengar suara itu,sejak kapan kakany Ini ada disini bukankah harusnya saat ini ia sedang berada dikantor dan berkencan dengan berkas berkasnya itu.dan yang bisa ia lakukan saat ini hanya menunduk tanpa bisa menjawab pertanyaan sang kaka ,karna ia yakin jika saja ia menjawab yang ia dapatkan tentunya tidak akan baik.sampai suara samuel membuyarkan lamunannya.

"coba ulangin apa kamu bilang tadi",     

tanya samuel geram.siapa yang tidak marah saat orang yang kamu sayangi berpikir untuk pergi dari dunia ini,hal itulah yang saat ini samuel rasakan.

Dengan mencengkram dagu sang adik

"kamu mau ninggalin kaka buat pecundang macam dia ?", tunjuk samuel pada batu nisan baru tersebut.

"STOP..Ka,"   seketika Elsa merasa emosi saat sang kaka menghina kekasihnya seakan ia yang paling tau.

"kaka ga tau apa apa tentang dia ,jadi aku harap daripada kaka bicara omong kosong lebih baik kaka diam", lirihnya.

Plakkk..

"kamu pikir kamu siapa berani berteriak didepan kaka,ga sa,tanpa kaka kamu bukan siapa siapa jadi jangan terlalu terlena ,dan kamu pikir kaka berubah oh tidak kaka masih yang dulu", katanya setelah terkekeh meremehkan kearah sang adik.

"sekarang pulang,ga ada gunanya kamu nangisin sampah kaya dia",  lanjutnya sambik menarik tangan sanga adik yang terduduk kembali setelah tamoarannya tadi jangan harap samuel akan menyesal karna sanga adik pantas mrndapatkan itu.

Elsa menggeleng tanda tak ingin ikut dengan sang kaka,tanpa tau ia telah memanbah amarah singa tersebut.

Rahang samuel mengeras dan tangannya terkepal ,egonya seakan terluka saat Elsa dengan berani menolak ajakannya,padahal ini tidak pernah terjadi sebelumnya,dengan emosi yang kian membara dengan tidak berperasaannya ia menarik tangan sang adik agar berdiri dan menyeretnya menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka saat ini.

Dengan tidak berperasaannya ia menghempaskan sang adik kedalam mobil dan langsung berlari menuju kursi kemudi ,dengan ugal ugalan ia mengendarai mobil tersebut tanpa menghiraukan wajah pucat disampingnya.

"KAK,AWASSS..."

Teriakan itu mengejutkan samuel yang pikirannya sedang kalut saat ini,tanpa pikir panjang ia menginjak rem yang hasilnya sang adik hampir saja celaka jika ia telat sedikit saja menginjak rem tadi.

"hei,kamu ga papa kan ada yang saki? ." cecarnya.

"Hei jawab kaka sa?", tanyanya lagi setelah tidak mendapat jawaban dari sang adik,kini tangannya sudah memeluk badan sang adik yang bergetar dengan erat.

"kaka minta maaf ok,sekarang tenang ada kaka disini ,ga bakal kaka biarin apapun nyakitin kamu,"  dengan terus menenangkan sang adik samuel terus memberikan kata kata yang kiranya dapat mengurangi rasa terkejut sang adik di dalam pelukannya ini.

Setelah keadaan Elsa jauh lebih baik,mungkin karna kelelahan menangis Elsa saat ini sedang tertidur dengan mata bengkak .

"kamu itu dunia kaka sa,jadi kaka harus pastikan semua yang terbaik untuk kamu,dan yg bisa memberikan itu hanyala kaka",  lanjutnya setelah memastikan sang adik nyaman dalam tidurnya di samping kursi krmudi.

"cup,mimpi indah dunianya Samuel", lanjutnya sebelum kembali menjalankan mobilnya menuju apartemen pribadinya.

✖✖✖✖✖

Disinilah sekarang samuel berada di kursi kebesarannya di ruangan mewah yang fasilitasnya serbah waw,setelah tadi mengantarkan sang adik keapartemennya dan tentu memberikannya sedikit pelajaran ia langsung bergegas pergi ke kantor karna sekretasirnya terus menelpon dan menganggunya.

"ckk dasar bos sinting darimana aja si lo?", tanya orang yang dengan tidak sopannya masuk keruangan samuel.

Bukannya menjawab samuel malah bertanya balik.

"lo bisakan kalo masuk ruangan gue ketuk pintu dulu?,"tanya samuel jengkel.

"ga bisa mau apa lo?", tantang orang itu berani.

"mau gue potong gaji lu"

"loh ma ancamannya gaji bos"

"hmm"

"ckk pelit amat si lo ama suara lo itu"

"hmm"

Karna kesal tidak mendapat respon yang ia inginkan ,kini ia berencana langsung untuk mengatakan tujuannya masuk keruangan bosnya ini,ia harap responnya sesuai dengan harapannya.

"sekarang gue mau ngomnong sebagia sahabat lo ya bos"

Samuel menaikkan sedikit alisnya pertanda tidak paham pada apa yang akan sahabatnya ini bicarakan.
Mendapat respon tanda bosnya ini ingin ia melanjutnkan perkataannya ia pun melanjutkan.

"tapi sebelumnya ni bos ,my Elsa apa kabar?"

"buat apa lo tanyain kabar adek gue?"

"ya karna ini ada hubungannya sama my Elsa la bos"

"maksudnya?", samuel masih tidak paham arah pembicaraan sahabatnya ini.

"ya gimana ya bos my Elsa kan cantik,cerdas,baik,uda gitu polos lagi ,jadi ya siapa si yg ga suka sama dia"

"Maksud lo ngomong gini apaan ?,lo tau gue kan Gi walaupun lo sahabat gue tapi kalo masalah Elsa nyingkirin lo bukan hal yang berat buat gue"

"tapi gue serius sama adek lo sam,dan juga lo kenal gue ,ga mungkin la gue bakal nyakitin adek lo,"  kekeh orang yang diapnggil gio tersebut yang tak lain adalah sahabat dari samuel sejak SMP .

"gue bilang ga ,ya ga gi ,lo tau Elsa itu milik gue dan sampai kapan pun bakal tetap jadi milik gue ,dan sekarang gue minta lo keluar dari sini sebelum kesabaran gue habis dan lo tinggal nama",  samuel rasanya sudah ingin meledak sejak tadi mendengar kata kata sahabatnya yabg secara tidak langsing meminta ijin untuk memdekati adiknya.

"yang penting gue uda minta ijin sama lo,dan ya mari kita bersaing secara sehat" kata gio sebelum keluar dari ruangan samuel.

Setelah dirasa Gio sudah pergi samuel mengamuk diruangannya dengan melempari apa saja yang ada di meja kerjanya.tangan yang dilumuri darah pun sudah tak ia hiraukan.

"Elsa is mine,forever mine"
Tekannya pada diri sendiri.

Hallo guys jumpa lagi sama aku.
Btw selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan ,kalo ada salah salah kata aku minta maaf yo ,
Tetap jaga kesehatan ya
Sampai jumpa di next part .

Salam hangat dari Samuel Alexander❤

SAMUEL ALEXANDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang