SA 18

1.2K 64 2
                                    

Hallo guys,aing come back lagi ni,gimana kabar kalian? Semoga baik baik aja ya,
And semoga kalian masih nungguin cerita ini, maaf banget lo ya kalo update nya lama,tapi sebagai gantinya hari ini aku bakal doble updhetnya,
Okay langsung aja stay tune guys.

"Aku mencintaimu tanpa syarat,lantas kenapa memiliki penuh dengan syarat"
Samuel Alexander

Author

Last part

Samuel meninju dinding yang berada tepat disamping kepala sang dokter,hingga membuat dokter itu hampir jantungan,jika ia bergerak sedikit saja dapat dipastikan kepalanya akan pecah karna saking kuatnya tinjuan Samuel.

"Wa,kita lakukan rencana kedua"

🌱🌱🌱

Dibelahan dunia lain seorang gadis cantik yang terbaring kaku diatas ranjangnya masih enggan untuk membuka matanya,hampir seluruh tubuhnya penuh dengan selang selang yang menopang kehidupannya.Disebelahnya wanita yang tak kala cantiknya sedang tertidur dengan mata yang kian sembab sebab tak henti menangis .

"Sayang bangun yok,kamu harus sarapan biar ga sakit", kata Ardiansyah lembut pada istrinya ini.

"Gak mas,aku ga mau makan sebelum Elsa bangun,"tolaknya dengan suara bergetar.

"Kamu jangan gini dong,aku bingung harus gimana",

"Kamu makan aja dulu aku ga selera makan".

"MAU KAMU TU APA Sl,KAMU PIKIR YANG SEDIH ITU CUMAN KAMU,MIKIR DONG JANGAN CUMAN BISANYA NANGIS DOANG"

Reni seketika terlonjak dari duduknya ,sungguh setelah mereka menikah baru kali ini Ardiansyah kembali membentaknya,dan itu sungguh membuat dadanya kian sesak .

Sebelum kian emosi Ardi segera meninggalkan ruangan itu ,namun sebelum itu

"Aku baru sadar ternyata kamu egois banget ya,dan ya terserah kamu mau gimana kalo kamu mati sekalipun aku gabakal peduli lagi", katanya dan keluar dari ruangan tersebut tak lupa ia juga membanting pintu ruangan tersebut.

Hikks.....hiks....Hiksss....

"Maaf mas,aku minta maaf", monolognya.

"Ma..ma kenapa nangis..?"

"Mama gapapa , "katanya tanpa sadar,dan setelahnya ia melihat kearah suara yang bertanya,dan seketika ia menangis haru sambil memeluk gadis yang berada diatas bangkar rumah sakit ini.

"Kamu Uda sadar sayang,ini benaran kamu kan,jangan pernah tinggalin mama lagi ya,mama ga tau harus gimana kalo ga ada kamu", isaknya pelan.

"Ia ma,"

"Kamu mau apa,ada yang sakit, trus luka kamu gapapa kan?",

Sungguh rasanya Elsa ingin menangis saat ini ,tapi tenang ia ingin menangis bukan karna sedih tapi karna bahagai ,rasanya sudah lama ia tidak mendapatkan perhatian seperti ini dari mamanya.

"Eh kamu ko nangis ada sakit bialng sama mama",

Tanpa kata kata Elsa langsung memeluk sang mama dan menangis disana sungguh ia sangat bahagia saat ini.

"Papa sama kak Muel mana ma?", tanyanya setelah sadar bahwa diruangan ini hanya mereka berdua,

"Ya ampun mama sampe lupa kasi tau papa kamu saking senangnya tau kamu Uda sadar", Reni menepuk jidatnya pelan

Sementara Elsa yang melihat kelakuan sang mama hanya bisa tersenyum merasa lucu dengan kelakuan sang mama.

"Kamu tunggu disini mama panggilan papa kamu dulu diluar"

Belum sempat ia sampai didepan pintu ia dikagetkan dengan Ardiansyah yang lebih dulu membuka pintu ruangan.

"Papa," rengek Elsa manja

Sementara Ardi mematung mendengar suara yang sangat ia rindukan tersebut,disana diatas brangkar rumah sakit anaknya,putri kesayangannya sedang tersenyum manis kearahnya,tanpa pikir panjang ia langsung bergegas dan memeluk dengan erat anak kesayangan ini,sungguh rasanya ia sangat lega melihat putrinya sudah sadar dan bisa memangilnya seperti dulu.

"Anak kesayangan papa,anak papa Uda sembuh," kata Ardiansyah lembut sambil sesekali mengecup pucuk kepala Elsa dengan sayang.

"Ada yang sakit hem, bilang sama papa,kamu mau apa biar papa ambilin, bilang sama papa," cerosos Ardiansyah keluar dari sifat nya yang selama ini orang orang lihat yaitu dingin ,cool,kejam atau bahkan iblis.

Tanpa menjawab pertanyaan sang papa Elsa malah semakin mengeratkan pelukannya pada sang papa sambil sesekali menghirup bau kesukaannya,apalagi kalo bukan wangi sang papa.

Melihat kelakuan kedua orang yang disayanginya membuat Reni tersenyum bahagia dan ia sungguh berharap jika ini semua akan terus berlangsung, walaupun dihatinya terbesit rasa sedih karna putranya tidak berada disini.

Seakan tersadar akan sesuatu Elsa langsung menjelajahi ruang tempat ia dirawat,setelah tidak menemukan apa yang ia cari entah kenapa ia merasakan sedih dan kecewa secara bersamaan,dan memutuskan untuk bertanya kepada sang ayah yang sedang duduk di sofa ruangannya dengan sang mama .

"Pa kak Muel mana?,dia Uda gak sayang lagi ya sama aku?", suara dengan nada yang terasa sedih itu seketika membuat Ardi merasa bersalah karna membuat Samuel tidak bisa menemukan tempatnya saat ini
Tapi sungguh ia sangat yakin jika Samuel bisa menemukan temapt mereka berada.

"Aku disini sayang,dan siapa bilang aku ga sayang sama kamu,itu ga bakal pernah terjadi selama napas Kaka masih berhembus Kaka akan tetap jadiin kamu Queen dihidup Kaka",

Yaps orang itu adalah Samuel,sebenarnya ia sudah lama berada dirumah sakit ini akan tetapi karna ada yang harus ia bicarakan dengan sang papa,dan itu memakan waktu yang tidak sedikit.

"Kak Muel."

Teriak Elsa dengan senang dan akan berdiri dan menghampiri keberadaan sang Kaka ,seakan akan ia lupa akan kelakuan kalanya selama ini yang selalu menyakitinya ,walaupun tidak bisa dipungkiri jika ia sangat menyayangi kakanya ini,atau mungkin bahkan ia suda jatuh cinta pada sang Kaka,terdengar konyol mungkin tapi bukankah cinta tidak memandang siapa pun kamu ,ia datang dengan sendirinya.

"Jangan berdiri dari situ atau kaki kamu Kaka potong!", peringat Samuel melihat apa yang akan adiknya itu lakukan.

"Lewatin dulu nyawa saya,kalo kamu mau nyakitin anak kesayangan saya", kata Ardiansyah dingin.

Tanpa menghiraukan sang papa Samuel langsung mendekat pada sang adik , kemudian memeluknya dengan erat seakan jika ia melepaskan sebentar saja sang adik akan menghilang dan tidak akan bisa ia raih lagi.

Cup..cup..cup...cup..

Samuel menghujani wajah sang adik dengan kecupan tanda sayang ,kemudian ia. Memeluk sang adik dengan erat dan yang tak pernah ia sangat adalah sang adik membalas pelukannya tidak kala erat.

"Sayang banget sama kak Muel", lirih Elsa sebelum ia tertidur dipelukan Samuel.

"Kaka jauh lebih sayang sama kamu,atau mungkin jatuh cinta sama kamu sampai rasanya Kaka ingin mati saat kamu jauh dari Kaka",

"Aku mencintaimu tanpa syarat, lantas kenapa memiliki penuh dengan syarat", ujarnya sebelum ikut tidur disamping sang adik.

Okay guys sampai sini dulu ya,and sekedar info kalo satu part lagi mungkin bakalan jadi part terakhir dari cerita ini.
Stay tune ya guys,jangan lupa votenya.
Babay....

SAMUEL ALEXANDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang