Prolog

2.4K 449 106
                                    

Tengah malem bangun pengen ke toilet. Trus baca komen kalian di WP.
Jadi, aku up ceritanya Milis dan Moxio biar kalian engak kepo.
Tapi prolog aja dulu, lanjutannya Minggu depan 🤣🤣🤣

Enjoy Reading.

***

Seekor buaya besar dililit ular di seluruh tubuhnya. Dalam pandangan orang biasa pasti mengira bahwa buaya sudah kalah dan akan segera dilahap oleh ular, tetapi sebenarnya adalah Milis dengan sisa kekuatannya saat ini hanya mampu menahan buaya agar tidak memukuli dirinya. Maka dia hanya bisa memegang buaya seerat mungkin untuk mengulur waktu.

Begitu sampai di pinggiran sungai, Milis melompat dan melepaskan lilitannya pada buaya agar jatuh ke batu-batu yang terjal itu dan berusaha membantingnya agar terbentur lebih keras. Ternyata reflek buaya sangat cepat sebelum tubuh mereka jatuh ke bebatuan dia melemparkan banyak es ke permukaan batu hingga ketika tubuh buaya dan Milis sampai di sana. Tidak ada yang tertancap dan terluka karena bebatuan itu, yang ada mereka berdua tergelincir langsung dan masuk ke dalam sungai.

Air adalah habitat utama buaya dan ular. Jadi, begitu ke duanya tercebur ke air segera pertarungan kembali terjadi.

Milis berusaha menendang dan melilit buaya yang terus berputar seperti ingin menjebaknya dalam pusaran. Sekali, dua kali Milis benar-benar merasa kekuatannya sudah habis namun dia tetap berusaha melawan bahkan jika pukulannya tidak memiliki efek lagi.

Lalu tiba-tiba ada pusaran air besar di sungai. Buaya yang mulai lemas karena racun segera menendang Milis menjauh hingga terjatuh ke dalam pusaran yang dia buat.

Milis menggapai buaya agar ikut masuk tetapi segera buaya menghempasnya lagi hingga tubuhnya berputar dan semakin masuk ke dalam pusaran. Pandangan terakhir yang Milis lihat adalah awan biru dan sinar matahari yang terbit di atasnya sebelum tubuhnya benar-benar tenggelam dan matanya menemukan kegelapan.

***

Milis terbatuk-batuk dengan air yang keluar dari mulutnya yang terasa kebas dan tenggorokan sakit. Dia merasa kaki dan tangannya terikat karena susah untuk digerakkan dan sekujur tubuh juga basah kuyup serta terasa dingin. Sebagai Orc ular, Milis tidak pernah kedinginan bahkan di musim dingin sekalipun.

Kenapa sekarang dia merasa dingin dan tubuhnya sakit.

Apa ini gara-gara dia bertarung dengan Orc liar dan lukanya berpengaruh serta efek tersedot pusaran di dalam sungai?

Milis baru membuka matanya ketika pipinya tersentak ke samping karena sebuah pukulan yang mendarat di wajahnya. Bau anyir darah langsung terasa di mulut Milis yang robek.

"Hah ... akhirnya bangun juga kamu. Di mana wajah sombong mu sekarang tuan presiden?" Seseorang menjambak rambut Milis yang panjang hingga membuat wajahnya mendongak dengan dahi mengernyit saat mengamati siapa yang berani memukul wajah calon Patriak suku ular.

"Lepaskan!" Milis menyipitkan matanya kesal. Dia harus segera pergi dan menyelamatkan Yuri calon betinanya. Jadi, tidak ada waktu bermain-main dengan Orc liar yang mengejar mereka. Namun, Milis sedikit heran saat melihat penampilan orang di depannya.

Rambut pendek dan mengenakan pakaian tipis serta terlihat aneh. Lalu Milis melihat tubuhnya sendiri dan anehnya dia juga mengenakan pakaian yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

"Melepasmu. Itu mudah, tapi tanda tangani dulu berkas-berkas ini." Lalu sebuah dokumen diserahkan padanya.

Milis tidak tahu benda apa ini jadi dia hanya menatap orang di depannya dengan bingung.

"Cepat tanda tangan atau kamu ingin kami pukuli lagi?" Milis baru sadar kalau tubuhnya terasa sakit di mana-mana. Ternyata dia habis dihajar, tetapi di depannya hanya ada 5 orang, kenapa Milis bisa babak belur?

You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang