Enjoy Reading.
***
"Bajingan kecil ... sebaiknya berhenti dengan patuh sebelum aku mencincang tubuhmu hingga seratus bagian!!!" Buaya yang berkeliling dan mengejar Moxio akhirnya berhasil menemukannya setelah hampir satu jam.
Dengan kekuatannya, racun berhasil dia tekan hingga nyawanya masih terselamatkan. Tetapi itu hanya 50% saja, jadi saat ini buaya benar-benar bisa mati sewaktu-waktu jika tidak segera memakan darah Moxio.
Yuri dan Moxio tercengang saat melihat buaya yang sudah diracun dan melawan Milis sekarang tepat dibelakang mereka.
Tetapi melihat keadaanya sangat jelas bahwa buaya itu tidak baik-baik saja. Urat-urat biru menonjol seperti akan meledak dan matanya memerah dengan darah membasahi seluruh badan.
Walau tahu keadaan buaya tidak baik, tetapi Moxio masih sadar diri bahwa bahkan jika buaya itu sekarat, Moxio sendiri juga terluka parah sehingga tetap tidak akan bisa mengalahkannya.
Jalan satu-satunya tetaplah lari.
"Berhenti sialan!!!" Kali ini buaya benar-benar marah dan dengan sisa kekuatannya dia berubah jadi mode binatang agar bisa mengejar Moxio lebih cepat.
Moxio tidak mau kalah dan berubah menjadi ular juga lalu berlari menjauh. Sayang tidak butuh waktu lama sebelum Moxio sadar bahwa dia memilih jalan yang salah dan segera berhenti saat mendapati jurang paling dalam berada di depannya.
Buaya segera menerjang Moxio begitu tahu dia tidak bisa lari lagi. Moxio melempar Yuri menjauh agar tidak terkena serangan buaya dan berusaha menangkis gigitan tajam yang langsung menuju perutnya.
Moxio melilit buaya namun kekuatannya benar-benar bukan tandingannya. Moxio semakin putus asa dan menyadari bahwa kali ini tidak ada Milis atau Mozan yang akan menyelamatkan Yuri dan dirinya.
Mengambil keputusan dengan cepat, Moxio dengan kekuatan penuh menendang buaya hingga dia terlempar dan melepaskan gigitannya. Segera, Moxio menyambar tubuh Yuri dan melingkupinya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Menarik napas untuk terakhir kalinya. Moxio mencium bibir Yuri dengan khidmat sambil melihat buaya yang membelalakkan mata kaget karena diwaktu bersamaan, dalam satu lompatan, Moxio terjun ke jurang dan membawa Yuri bersamanya.
Daripada mati ditangan buaya, Moxio lebih baik mati dengan keindahan dalam pelukannya. Setidaknya Moxio yakin sang buaya juga akan mati karena waktu semakin dekat dan racun ditubuhnya mulai tak terkendali.
Tubuh Moxio terhempas menabrak pepohonan dan seketika dia melepaskan ciumannya lalu melilitkan lagi tubuh ular hingga 2 kali untuk menutup Yuri agar tidak terluka.
Bentuk tubuh ular Moxio selain panjang juga gemuk, sangat pas dijadikan bantalan saat benturan terjadi. Namun, jurang itu sangat dalam hingga setelah melayang entah berapa lama dan menabrak pohon tak terhitung jumlahnya di setiap pinggiran. Dengan suara berdebum yang keras dan membuat burung-burung bahkan berlarian karena kaget, akhirnya tubuh Moxio terhempas ke dasar jurang dan langsung sekarat.
Moxio memuntahkan darah karena semua organ internalnya sudah hancur dan saat kesadarannya akan menghilang dia masih sempat membuka lilitan ekornya agar Yuri bisa bergerak.
Moxio mati tanpa penyesalan karena tahu pasti bahwa Yuri masih hidup dan baik-baik saja.
***
Dadanya terasa sesak, tenggorokan sangat kering dan seluruh tubuh lemas seperti sudah berbulan-bulan tidak makan.
Moxio memaksa membuka matanya yang terasa ditimpa batu besar hingga sulit bahkan untuk sekedar mengangkat kelopaknya. Dia langsung merasa silau ketika sinar yang terang terasa menusuk retinanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Again
FantasySaat mengira dirinya sudah meninggal karena melindungi wanita yang menjadi pujaan hati. Moxio tidak pernah berpikir bahwa dia akan hidup kembali. Dunia yang sangat berbeda dari dunia yang dia tinggali dulu di mana wanita adalah makhluk langka yang j...