[ Teenfiction x Funfiction - short story ]
━━━━━━━━━━━━━━━━
Bentuk cinta itu bukan berarti rasa sayang atau cinta kita ke orang yang dianggap spesial, berbentuk seperti love besar, tidak. Mungkin.. memang agak sulit mengartikan bagaimana wujud dari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹
"Pagi Bun, Pah, Bang." Sapa Rea yang baru saja menuruni anak tangga terakhir dan menghampiri keluarganya di ruang makan.
Rea menerima roti selai cokelat yang diberikan Bundanya kepada dirinya. "Pah, mobil Rea masih di bengkel ya?" Tanya Rea sembari memakan roti selai cokelat nya.
"Iya, besok baru balik paling." Sahut Alex, Papanya yang sangat terlihat galak seperti kepala mafia, namun aslinya tampak sangat santai dan penyayang.
Hal ini membuat Rega meluncurkan aksi jahilnya, "Aduhh kasian naik ojol deh bwahahaha..." Ejek Rega, sembari menikmati sandwick buatan Arin, Bundanya.
Rea menatap heran kepada sang Abang, "lho? Kan Rea dianter Bang Rega kan Bun?" Tanyanya melongo, terlihat wajah polosnya yang sedang bingung, dan berbalik menatap Arin dan juga Alex secara bergantian.
"Abang mu jadwal pagi hari ini Re, jadi kamu hari ini bareng Rama ya? Papa kamu juga gak bisa nganterin kamu, so-"
"Soalnya Papa ada jadwal pagi juga, mau meeting bareng rekan bisnis." Sahut Alex memotong ucapan Arin dan tersenyum jahil.
Rea menghela nafas pelan, "Emang Rama mau Bun?" Tanyanya tak yakin, bila Rama berkenan menjemputnya.
"Bunda udah bilang tadi sama Tante Rina."
"Ciee yang berangkat bareng doi.." Goda Rega tersenyum jahil ke arah Rea, langsung saja Rea membalas tatapan tajam ke arah Rega, Abangnya yang sangat rese itu.
"Yaudah Bun, Rega pamit mau berangkat." Ucap Rega menyalimi tangan Arin dan Alex.
"Dadah... Adek cantik." Tambah Rega sembari terkekeh, sedangkan Rea hanya mendengus kesal. Menatap punggung Abangnya yang paling menyebalkan seluruh dunia.
"Reaa!! Ada Rama nih di depan." Teriak Rega yang sudah berada di ambang pintu rumah.
"Nah itu udah datang," Kata Arin.
"Iya Bun, yaudah Rea berangkat dulu Bun, Pa." Pamit Rea menyalimi kedua orangtuanya.
Setelahnya, Rea pun berjalan menuju pintu rumah dan diikuti oleh Arin di belakangnya.
"Udah?" Tanya rama yang sudah berdiri di depan teras rumah Rea, awalnya dia hanya bertengger di atas motor ninja nya saja. Tetapi karena Rega menyuruhnya masuk, akhirnya Rama pun memasuki pekarangan rumah milik keluarga Alex itu.
"Iya."
"Tante, Rama pamit berangkat dulu sama Rea." Ucapnya, dengan segera menyalimi punggung tangan Arin.
"Iya hati-hati ya..."
"Ayo Re." Ajak Rama, sedangkan Rea hanya mengangguk tanpa mau membalas.