⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹
07.20 AM
Tatapan demi tatapan terlihat jelas, tak lupa decakan-decakan mengagumkan mengalun merdu saat seorang gadis berhasil menginjakkan kakinya memasuki wilayah Merah Putih. Bagaimana tidak? Sosok gadis yang di anugerahi pahatan cantik sempurna oleh sang pencipta-Nya, mampu membuat hampir semua wanita ingin berada di posisinya. Rea , gadis cantik itu menebar senyumnya ketika beberapa siswa sibuk menyapanya.
"Reaa!!" Panggil seseorang dari arah gerbang. Rea yang mendengar panggilan dari seseorang kala itu, ia langsung saja menolehkan kepalanya, "Amel?" Gumamnya, ketika seorang gadis tersenyum menghampirinya.
"Tumben pagi lo?" Ucap Amel setelah sampai di hadapan Rea. Rea hanya mengedikkan bahunya acuh.
"Cantik banget temen gue." Ujar gadis yang baru saja sampai, seraya merangkul pundak Rea.
"Ckckck, kenapa kalian semua tumbuh dengan cepat?" Kata seorang gadis lagi, yang berjalan menghampiri ketiganya. Tak lupa kepalanya bergeleng pelan, terlihat sedikit pesimis.
"Hahaha.. lo aja Cha yang lambat pertumbuhannya." Balas gadis yang berpenampilan swag siapa lagi kalau bukan Tessa. "Gini amat kalau kita jalan berempat, udah kaya selebriti. Dilihatin mulu," decak Tessa sembari membuka bungkus permen loli nya.
"Iya kan, gue emang seleb Tes." Sahut Echa sembari berdandan di depan cermin kecil yang selalu ia bawa kemana-mana.
"Dih sok cantik banget." Cibir Tessa, memutar bola matanya malas.
"Harusnya lo bangga dong Tes, punya temen cantik. Ya nggak Re.." Jawab Echa, sembari memasukan cermin kecil yang baru saja ia pegang tadi ke dalam saku rok nya.
"Ngapain bangga punya temen cantik? Orang gue udah cantik." Balas Tessa dengan smirk nya.
Amel dan Rea hanya terkekeh pelan, "Kalau ngomong suka bener ya.." Sahut Amel menggeleng pelan. Rea yang berada di sebelah Amel pun ikut menggeleng pelan. Sedangkan Echa mencebikkan bibirnya, Tessa memang begitu susah sekali memuji orang walaupun sebentar saja.
"Gue duluan, mau ke ruang gym.. Byee..." Ujar Tessa melambaikan tangan dan berlalu terlebih dahulu.
Seperkian detik kepergian Tessa, tiba-tiba datanglah seseorang yang menyempil di antara Echa dan Rea. "Heh dugong! Ngapain lo nyempil-nyempil sih!" Ucap Echa menjauhkan dirinya dari cowok bertubuh jakung yang berada di sisi kanannya itu.
"Biar keikut di lirik cewek cantik." Sahut cowok disampingnya dengan santainya.
"Gak ada yang mau sama lo Pan, serius." Balas Echa kesal, menatap malas ke arah cowok yang berada di samping kanannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Form [REPOST]
Fiksi Remaja[ Teenfiction x Funfiction - short story ] ━━━━━━━━━━━━━━━━ Bentuk cinta itu bukan berarti rasa sayang atau cinta kita ke orang yang dianggap spesial, berbentuk seperti love besar, tidak. Mungkin.. memang agak sulit mengartikan bagaimana wujud dari...