PART 8

19 1 0
                                    

"Ya ampun...Rambut gua berantakan banget,"ucap seorang gadis yang sedang bercermin sambil menata rambut cokelatnya yang indah.

"Berantakan dari mana ?Itu rapi Zoe gila kali ya rapi banget hidup lo,"

"Ava mata lu keseleo ayo ketukang urut!Udah jelas berantakan kaya gini,"balas Zoe yang masih berkutat dengan rambutnya.

"Mata gue sehat yaa...Walaupun mata gua rusak lu sodorin duit atau cogan juga langsung sembuh,"

"Kocak lo!Cogan mau deketin lo juga mikir dulu kali jangan terlalu PD maemunah,"celetuk Lily.

"Ih gue gampar ya tuh mulut,"ucap Ava dengan bibir manyunnya.

"Mangga -,"

"Muda," sela Ana.

"Lah enak juga tuh kayaknya,"balas Zoe sambil menatap Lily dan Ava bergantian.

"Nanas muda aja sekalian,"jengkel Lily.

"Eh,ada kakak kelas.Gimana kakak kelas,HP nya lebih baguskan ?" celetuk Ana tiba-tiba saat melihat geng Fanya masuk kedalam toilet.

"Ngapain lo disini ?"tanya Icha.

"Buset emang kenapa sii kawan.Ini kan toilet sekolah masa kita gak boleh disini.Lagian kita disini juga udah dari tadi,lah situ sendiri ngapain ?" ledek Lily.

"Tengil banget lo,"bentak Fanya.

"Sshtt...Ampun kakak kelas,jangan galak-galak gue takut tau,"ucap Zoe dengan muka imutnya serta polos dan sesekali menunduk.

"Udah deh!Gue lagi gak mau cari gara-gara sama lo ya!"bentak Fanya lalu langsung keluar dari toilet.

Zoe tersenyum puas,"Takut bilang kawan!Pale pale pale~" gumam Zoe dengan senyum manisnya lalu melanjutkan urusan dengan rambutnya.Lily,Ava,dan Ana hanya tertawa kecil melihat tingkah sahabatnya.

Berbeda dengan sekelompok para manusia kaum adam yang berada di rooftop sekolah mewah nan juga elit ini.Kini jam pelajaran telah berlangsung,Matematika.Yap,pelajaran yang dibenci oleh Edgar namun tidak dengan pemimpin mereka 'Zhevano',ia tidak membenci matematika namun tidak juga menyukainya.Begitu juga dengan semua mata pelajaran.Walaupun ia lebih dikenal dengan sikap buruknya bukan berarti ia buruk dalam segala hal.

"Zhev,cabut sampai kapan?"tanya Daniel dengan sebotol soda di tangannya.

"Balik," jawab Zhevano yang terus fokus dengan game nya.

"Ngikut dah,"timpal Fajar yang mendapat anggukan dari lainnya.

"Zhev,ntar kita harus rapat balik sekolah.Ada informasi penting banget,"ujar Daniel.

"Hm,"

"Eh jar,menurut lo gua cocok gak sama Zoe ?"bisik Manuel yang masih bisa didengar kawan-kawannya.

"Menurut gue?Hem...Ga."

"Cocok siii...Gua ganteng,berduit,perfect lah.Zoe juga sempurna banget!Cantik iya,imut juga iya,idaman banget anjir,"ucap Manuel dengan nada yang sengaja dibesarkan sambil menatap mata Fajar dan yang lain kecuali Zhevano.

Fajar yang seakan paham pun langsung memulai ektingnya."O-o-oh iyaaa bener!Emang Zoe cakep banget.Kalau lu suka sama dia gua dukung dah,"

"Gas sin aja bego!Ntar di embat orang mampus,"celetuk Jeremy dengan ektingnya yang mantap.

"Kalau lu ga gercep biar gua aja yang maju,"timpal Daniel yang langsung mendapat tatapan yang tajam dari Zhevano.

"Gue juga mau kali yeu,"timpal Fajar.

Zhevano langsung berdiri dan melangkahkan kainya menuju kantin.Sedangkan kawan-kawannya yang ditinggalkan saling menatap satu sama lain dan tertawa terbahak-bahak.

Hello,My Little Girl !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang