Ngambek

1 1 0
                                    

  Pukul 7 pagi di hari Minggu yang cerah. Meara masih tertidur pulas karena semalam dia merasa kurang enak badan setelah pulang dari pasar malam dan harus basah kuyup. Meara masih sangat kesal kepada Maheswara. Dia sangat tidak ingin berbicara padanya saat ini.  Meara terbangun sambil memegangi kepalanya yang masih sakit dari semalam. Dia ingin pergi mengambil minum namun sepertinya dia sangat pusing dan tidak bisa berdiri.

  "Ahh..." (jerit Meara sambil memegangi kepalanya)

  Mendengar jeritan anaknya yang cukup keras, membuat Flora mamanya Meara bergegas pergi ke kamar Meara.

  "Kamu kenapa Ra?" (tanya Flora cemas)

  "Kayanya kurang enak badan ma, kepala aku pusing dari semalam"

  "Aduhh.. Tunggu sebentar ya, mama ambil obat dulu"

  "Iya ma"

  Setelah meminum obat, Meara melanjutkan tidurnya.

  __________

  Kringg... Kringg...

  Kringg.. Kringg...

  Ponsel Meara berbunyi 2 sampai 3 kali. Tapi Meara tetap tidur dengan pulas.

  1 jam kemudian..

  Meara bangun dari tidur dan merasa sudah lebih enakan. Lalu Meara memainkan ponselnya dan dia melihat 3 telepon tak terjawab dari Maheswara. Meara yang masih kesal melempar ponsel nya dengan lembut. Lagi-lagi dia membuat mood Meara tidak bagus.

  "Ngapain sih tu orang nelfon-nelfon gue? Gara-gara tu orang gue jadi sakit. Ihhhh.. Kesel banget gueee" omel Meara

  Pukul 12.30 waktunya shalat zuhur, saat Meara akan shalat tiba-tiba ponselnya berbunyi. Bukan dari Maheswara, tapi dari Dea.

  "Halo de"

  "Halo Ra, lo lagi apa?"

  "Gue mau shalat nih, kenapa?"

  "Ehmm.. Lo sibuk ga hari ini?"

  "Enggak sih.. Tapi..." (Meara berhenti bicara)

  Eh iya Dea ga perlu tau kali kalo lo tu sakit, lagian udah mendingan juga. Batin Meara

  "Kenapa diam Ra?"

  "Eh..  enggak kok, gue ga sibuk hari ini."

  "Nah.. Baguss.. Keluar yuk, ntar gue jemput lo jam 1. Dandan yang cantik yaa.. Bye"

  Dea menutup telfon nya, dan menimbulkan pertanyaan di benak Meara.

  Tumben banget dia ngajak gue keluar. Batin Meara

  Pukul 1 siang, Meara sudah siap dengan kemeja dan celana jeans nya serta sedikit polesan make up.

  "Yuk berangkat." (kata Dea bersemangat)

  "Kita mau kemana?"

  "Udah, ikut aja. Pasti lo suka deh."

  Mendengar itu Meara tersenyum dan tidak sabar. Apakah dia akan diberi kejutan? Tapi untuk apa? Kan dia tidak ulang tahun. Ah entah lah, liat saja nanti.

  Sampai nya ditempat yang dituju, Meara melihat seseorang yang tidak asing baginya. Tapi tidak mungkin, mungkin hanya kebetulan mirip.

  "Wah.. Cantik banget tempatnya, kok lo bisa tau tempat ini de?"

  "Iya dong.. Gue gitu loh. Makanya jangan di rumah mulu Ra." (ledek Dea)

  "Yeee.. ngeledek lo?"

MaheswaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang