Olahraga

50 6 0
                                    

  Hari ini Meara datang lebih awal dari biasanya karena pagi ini ada praktek olahraga. Saat Meara masuk ke dalam kelasnya ia hanya melihat Dea yang sedang asik memainkan handphone nya.
  "Tumben cepet dateng?" tanya Dea sambil memainkan handphone nya
  "Cepet dateng salah,telat salah. Gimana sih lo?" jawab Meara dengan sedikit kesal
  "Santai kalii.. Gue cuma nanya doang"
  "Iya,sengaja gue cepet dateng soalnya kan ada praktek nanti"
  Seketika obrolan mereka terhenti dan kedua mata mereka tertuju pada orang yang baru saja masuk ke dalam kelas sambil membanting pintu. Ya,siapa lagi kalau bukan Maheswara si cowok jutek dan cueknya yang minta ampun itu.
  "Ni cowok selalu aja bikin jantung gue mau copot. Ngapain coba dia banting-banting pintu kayak gitu? Emang ni sekolah punya bapak dia apa?" Dea terus mengomel-ngomel sendiri
  "Emang bapak dia kan yang punya ni sekolah,masa lo gak tau?" jawab Dila yang baru saja datang dan langsung duduk di kursinya yang tak jauh dari tempat Meara dan Dea duduk.
  "Iya gue tau kok. Semua orang tau kali kalo bapak dia yang punya sekolah." jawab Dea
  "Udah-udah,ngapain sih kalian pada gosipin tu orang?" potong Meara

  Kringg... Kringg

  Bel pun berbunyi lalu mereka bergegas pergi ke lapangan. Praktek pun dimulai,dan diawali dengan pemanasan. Tanpa sengaja Meara menyadari bahwa sedari tadi Maheswara belum juga datang ke lapangan. Maheswara tidak pernah masuk saat jam olahraga,sekalipun ambil nilai dia tidak pernah masuk. Meara termenung memikirkan Maheswara
tanpa sadar orang yang Meara fikirkan pun datang dan anehnya dia masuk pada jam olahraga. Saat Maheswara datang bersama teman gengnya,Meara memperhatikannya tanpa berkedip. Tiba-tiba Dea menepuk bahu Meara dan membuat dia terkejut.
  "Woi.. Sampe segitunya ngeliat dia. Hati-hati ntar suka loh sama dia." kata Dea sambil sedikit tertawa
  "Apaan sih? Ya gak lah,gak mungkin gue suka sama dia." jawab Meara menutupi rasa malunya
  "Hmm.. Okelah. Trus kenapa lo ngeliatin dia sampe kayak gitu?" tanya Dea kepo
  "Gue heran aja kenapa dia masuk,itu doang kok." jawab Meara santai
  Tanpa mereka sadari Maheswara mendengar ucapan Meara dan Dea.
  "Ngapain kalian ngomongin gue? Emang salah kalo gue masuk jam olahraga? Tanya Maheswara (sambil melihat Meara)
  "Gak salah sih. Gue heran aja kenapa lo masuk sekarang?" jawab Meara
  "Terserah gue dong emang urusannya sama lo apa?"
  "Biasa aja kali,gue nanya doang"
  "Itu nanya apa kepo? Rempong banget sih jadi cewek,urusin urusan orang"
  "Mulut lo jaga ya,kalau gue kepo ya urusan gue lah kenapa lo yang sewot sih?" jawab Meara dengan nada yang meninggi
Saat Meara dan Maheswara ribut datang lah bapak guru untuk melerai mereka berdua.
  "Hey.. Kalian ngapain kok malah ribut? Bapak gak nyuruh kalian buat ribut ya. Kamu juga Maheswara baru datang udah bikin keributan."
  "Dia duluan pak" jawab mereka secara serentak
  "Sudah,sekarang kalian ikut bapak."
  "Baik pak" jawab mereka serentak
  Saat tiba di ruangan,pak guru langsung memberikan hukuman yaitu berjemur di lapangan upacara dan hormat sampai jam pulang sekolah.
  "Ini semua gara-gara lo,gue jadi kena hukum kayak gini. Gue selalu aja sial kalo deket sama lo ya. Kemaren gue kena hukum gara-gara lo juga. Trus besok apa lagi?" omel Meara tanpa henti
  "Lo bisa diam gak? Pusing gue denger lo nyerocos mulu dari tadi." protes Maheswara
  Mendengar itu Meara langsung terdiam dan memilih untuk melanjutkan hormatnya dengan wajah cemberut.

  Kringg.. Kringg

  Bel pulang pun berbunyi dan hukuman mereka pun selesai. Saat akan kembali ke kelas untuk mengambil tas,Meara merasa sedikit pusing tapi dia tetap melanjutkan perjalannnya. Maheswara yang sedang berjalan di belakangnya melihat dia yang berjalan tak menentu seperti orang sedang mabuk pun langsung menghampirinya.
  "Lo kenapa? Pusing?" tanya Maheswara khawatir
  "Gue gak kenapa-kenapa kok." jawab Meara dan mempercepat langkahnya
  Saat sampai di kelas,Meara langsung mengambil tasnya dan bergegas lari karena dia takut pusing nya akan semakin berlanjut dan pingsan. Saat sedang menunggu angkot,Meara merasa sangat pusing dan akhirnya dia jatuh pingsan.
  30 menit kemudian..

  Meara terbangun,dia bingung dengan keadaan sekitarnya.
  "Gue dimana? Bukannya gue di sekolah tadi? Trus siapa yang bawa gue kesini?" tanya Meara kepada dirinya sendiri.
  "Eh.. Lo udah sadar?" tanya Maheswara
  "Kok ada elo? Ini dimana?"
  "Ini di rumah gue. Lo pingsan tadi di depan sekolah untung aja ada gue kalo gak,mungkin lo udah di bawa orang lain tadi. Gue gak tau rumah lo dimana,jadi gue bawa aja lo ke rumah gue."
   "Gue mau pulang aja sekarang. Makasih udah tolong gue. (Sambil berjalan keluar rumah)
   "Eh.. Eh.. Lo yakin mau pulang sendiri? Kalo lo pingsan lagi gimana?"
   "Gue udah sehat kok,tenang aja."
   "Lo yakin??"
   "Iya"
   "Oke kalo gitu. Hati-hati"
   Setibanya Meara di rumah,dia langsung membaringkan tubuhnya di kasur dan tak lama dia pun tertidur. Tanpa terasa hari pun sudah malam. Meara tertidur sampai malam hari.

MaheswaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang