Yangyang meletakkan nampan yang berisi makan siangnya di meja kantin. Ia segera menarik kursi untuk ia duduki. Pantatnya hampir menyentuh kursi namun tak jadi karena ia justru terjungkal kebelakang kala kursi yang ada di belakangnya telah ditarik oleh seseorang.
Yangyang mengaduh kesakitan saat pantatnya berciuman dengan lantai kantin yang keras.
Suara tawa pun pecah disaat Yangyang terjatuh. Ya, Lee Donghyuck lah pelakunya. Bersama dengan teman satu gengnya. Yangyang kemudian berdiri, menepuk nepuk celana seragamnya yang ia pakai, kemudian duduk kembali. Ia berusaha mengabaikan pinggangnya yang teramat sakit dan Donghyuck yang sedang menatapnya dengan tatapan sengit.
Yangyang memasukkan makanan yang berada di sendoknya itu dengan perlahan. Tangan kirinya sibuk memegangi pinggangnya yang teramat sakit. Yangyang masih berusaha untuk menahan rasa sakit itu.
Aku tidak boleh lemah! Ini hanyalah hal sepele.
Yangyang memantapkan dirinya. Kemudian melanjutkan makannya kembali sembari tetap memegangi pinggangnya yang terasa linu.
👻My Lovely Ghost👻
Seperti yang kalian ketahui, Yangyang bukanlah anak dari keluarga terpandang seperti temannya yang lain. Keinginan ayahnya untuk bisa lulus di sekolah ternama di Seoul, mau tak mau membuat Yangyang harus belajar lebih keras kala itu agar bisa mendapat beasiswa untuk memasuki sekolah tersebut.
Yangyang berhasil, dia mendapatkan beasiswa itu. Keluarganya--terutama sang ayah--sangatlah merasa senang. Tuan Moon sampai menangis saat mengetahui putra kecilnya itu bisa lolos dan masuk ke sekolah yang diinginkannya itu melalui beasiswa.
Awalnya, Yangyang mengira jika kehidupan bersekolahnya di Seoul International School itu akan berjalan dengan baik. Ternyata, dia salah menduga. Bergabungnya sebagai siswa dengan jalur beasiswa membuat Yangyang menjadi bahan tertawaan, bullyan, dan cemoohan. Terutama oleh geng dari Lee Donghyuck. Mereka seolah menemukan sasaran empuk yang selama ini mereka cari.
"Kau tidak apa-apa?" Minhyung, ketua OSIS di Seoul International School itu bertanya. Yangyang yang terluka (lagi) akibat ulah Donghyuck hanya bisa mengangguk.
"Iya, aku tak apa, sunbae. Terima kasih sudah menolongku." Mark melihat luka cukup parah yang berada di kaki Yangyang.
"Kau bisa berjalan?" Yangyang mengangguk asal. Dia kemudian berdiri, berusaha untuk berjalan namun tak bisa. Tubuhnya bisa terjatuh jikalah Minhyung tak menahan tubuh Yangyang di belakang.
Srett
Tanpa ba bi bu lagi, Minhyung mengangkat tubuh Yangyang untuk dibawanya ke ruang UKS. Hal itu membuat para murid yang mengetahuinya ikut berbisik-bisik.
Berita itu dengan cepat terdengar ke telinga Donghyuck.
Brakk
Meja yang berada di depannya ia pukul dengan keras. Membuat teman sekelasnya terlonjak kaget. Dengan emosi yang membumbung tinggi, Donghyuck dengan cepat berjalan menuju ruang UKS. Mengabaikan Huang Renjun yang memanggil-manggil namanya berulang kali.
Pintu UKS ia buka dengan keras. Membuat para petugas UKS terlonjak. Donghyuck tak peduli, ia segera mencari Yangyang.
Dilihatnya Yangyang yang tengah tertidur dengan kaki yang telah terbalut perban. Donghyuck murka, ia segera menghapiri pemuda yang tengah beristirahat itu. Tangannya terulur untuk mencengkram erat kerah seragam milik Yangyang.
Dengan mata merah Yangyang terbangun dan terkejut kala melihat Donghyuck mencengkram kerah seragamnya dengan sangat erat. Yangyang berteriak, namun tak bisa. Lehernya terasa dicekik. Para petugas UKS pun berusaha untuk menarik tubuh Donghyuck agar melepaskan cengkramannya pada kerah seragam milik Yangyang, namun hal itu gagal karena para petugas UKS yang kebetulan adalah wanita dengan mudah Donghyuck hempaskan hingga terjatuh.
"YANGYANG!" teriakan menggelegar itu menjadi suara terakhir yang Yangyang dengar sebelum akhirnya dia tak sadarkan diri karena kesulitan bernapas.
👻My Lovely Ghost👻
Yangyang terbangun, ia menyentuh lehernya perlahan. Rasa sakit itu masih terasa, rasanya sakit sekali, hingga hampir mati. Pandangannya menelusuri sekitarnya. Dilihatnya Minhyung yang dengan setia menemani disampingnya.
Ia menepuk pelan bahu kakak tingkatnya itu. "Sunbae?" Minhyung terbangun, dia dengan segera meminta maaf karena sudah tertidur.
"Ah, maafkan aku. Aku tertidur tadi." Yangyang mengangguk maklum.
"Sunbae masih disini?" Minhyung mengangguk, dia mengusap pelan surai lembut milik Yangyang. "Maafkan ulah Donghyuck tadi ya? Aku akan menjamin dia tak akan menganggumu lagi." Yangyang mengangguk.
"Sudah merasa baikan? Ayo aku antar pulang." Yangyang melepas selang oksigen yang ia pakai. Dengan perlahan turun dari ranjang dibantu dengan Minhyung tentu saja.
"Kau bisa berjalan? Jika masih terasa sakit, ayo aku gendong saja." Yangyang menggeleng. Ia masih waras untuk tak ingin mendapatkan cekikan lagi dari Donghyuck atau bahkan lebih buruk dari itu. Ya, Lee Donghyuck yang sangat mencintai lelaki yang berada disampingnya ini. Yangyang sangat tau bagaimana rasanya, dia memakluminya.
"Eum, sunbae, aku akan naik bus saja. Terima kasih atas tawaran sunbae. Tapi aku naik bus saja. Permisi sunbae." belum sempat menjawab iya atau tidak, Yangyang membungkuk memberi salam lalu berjalan tertatih-tatih meninggalkan Lee Minhyung dengan berbagai pertanyaan di kepalanya.
👻My Lovely Ghost👻
"Aku pulang..." Yangyang melepas sepatu dan kaos kakinya. Kemudian berjalan tertatih menuju ke kamarnya. Rumahnya sepi, kedua orang tuanya di jam-jam seperti ini masih bekerja melayani pembeli di kedai tteokbokki milik mereka.
"Kau sudah pulang?" Yangyang hampir saja terlonjak. Dengan jantung yang masih berdegup kencang--efek dari terkejut--Yangyang mengangguk.
"Kau terluka lagi? Kenapa kau biarkan pemuda itu? Kau bisa memintaku untuk memberinya pelajaran agar jera." Yangyang jengah. "Hyung dititipkan padaku bukan untuk membalaskan dendamku. Aku tak ingin menambah dosa lagi, hyung. Toh, tuhan punya caranya tersendiri untuk membalikkan kejahatannya yang telah ia lakukan padaku, hyung." Jaemin terharu, bocah dihadapannya ini ialah sosok yang dewasa. Biasanya, jika orang-orang berada di keadaan yang sama dengan Yangyang, ia pasti akan mencari akal untuk membalaskan dendamnya. Namun, Yangyang berbeda. Ia lebih menyerahkan semuanya kepada tuhan.
"Sini, aku akan menyembuhkan lukamu." Jaemin menarik tubuh Yangyang untuk duduk di tepi ranjangnya. Ia membuka perban yang membalut kaki Yangyang. Jaemin secara otomatis meringis. Ia ikut merasakan betapa perihnya luka tersebut.
Tangannya yang tak kasat mata itu kemudian menyentuh luka yang berada di kaki Yangyang. Bagai sulap, kaki Yangyang kini sudah tak berdarah. Hanya tersisa luka yang sudah kering. Setidaknya Yangyang sudah tak kesakitan lagi.
"Teman-temanmu bisa curiga jika hyung langsung menghilangkan lukamu. Jadi, hyung membuat lukamu kering saja. Supaya kau tak terlalu kesakitan nantinya." Yangyang mengangguk. Ia kemudian memeluk sosok tak kasat mata itu. Yangyang menangis, menumpahkan semua rasa lelahnya yang tercampur aduk. Jaemin dengan sayang menepuk-nepuk punggung bocah kecil di pelukannya ini. Memberinya kekuatan agar punggungnya selalu kuat untuk menghadapi kejamnya dunia ini.
👻My Lovely Ghost👻
Maaf bgt kalau tyda nge-feel😭😭
Ohiya, btw aku gatau OSIS klo di sekolah korea tuh apaan namanya ewkwkwk, ku trobos ajalah pake OSIS😭🔫
Ohiya(2), momen kapal otok otok kita masih otw ya😚 ditunggu aja, alurnya slow soalnya wkwk😅😅
Terima kasih banyak buat yang udah mampir! Vote sama komennya ditunggu yaa!!😍💚
Sayang buanyak-buanyak sama kalian hihihi luv guedee😚💚
Ilysm❤
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Ghost ; KunYang
FanfictionBertemu idola saat masih bernyawa merupakan hal yang biasa dialami oleh kebanyakan fans pada umumnya. Lalu bagaimana jika secara tidak sengaja bertemu idola yang bahkan telah menjadi arwah penasaran? Yangyang lah orangnya. Mengalihkan penyebab kemat...