Xiaojun termenung diam memandangi ponsel yang ia genggam. Di layar dengan diameter kurang lebih 6,9 inch itu menampilkan foto tunangan sang sahabat, Ten dengan seorang laki-laki berperawakan besar namun terasa tak asing di matanya. Foto yang diambil oleh anak buahnya yang memang ia perintahkan untuk mengawasi gerak-gerik Ten.
Pikirannya masih menelisik, bertanya-tanya siapakah gerangan lelaki kurangajar yang bergandengan mesra dengan Ten. Otaknya terasa penuh, ia kemudian menghubungi Sicheng. Berharap bisa bersama memecahkan rasa penasarannya akan pria dengan masker putih dan hoodie berwarna navy dan dinaikkan tudung hoodienya hingga menutupi hampir seluruh kepalanya.
"Menurutmu dia siapa?" tanya Xiaojun saat Sicheng sudah sampai di rumahnya dan mengamati foto hasil jepretan anak buahnya.
"Kau gila!? Ini hanya terlihat bagian matanya saja." Sicheng mendengus kesal. Xiaojun menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Kau punya foto plat nomornya? Itu bisa membantu." Xiaojun menepuk kepalanya pelan. Kemudian pemuda manis itu menelpon anak buahnya. Tak begitu lama sebuah foto terkirim melalui aplikasi chat yang ada di ponselnya.
"Ada?" Xiaojun mengangguk. Ia kemudian menujukkan hasil jepretan anak buahnya. Sicheng dengan cepat mengetik digit nomor itu satu persatu. Mencari pemilik mobil mewah ini di web yang memang dibuat oleh kepolisian yang digunakan untuk mencari biodata pemilik kendaraan bermotor berdasarkan dengan nomor plat.
Sicheng menekan tombol enter pada laptop bergambar apel yang telah dimakan dihadapannya ini. Tak perlu waktu lama, data pemilik mobil pun langsung keluar.
Ia menggeser tampilan layar laptopnya kebawah, mencari nama sang pemilik mobil yang ternyata tak disangka-sangka oleh mereka.
Seo Young Ho
👻My Lovely Ghost👻
"Tunanganku sudah berselingkuh." Bagai guntur di siang hari, Yangyang terkejut setengah mati dengan kalimat yang Kun ucapkan. Hati Yangyang terasa pecah, bak gelas yang tak sengaja jatuh di kerasnya lantai marmer.
"G-gege punya tunangan?" Kun mengangguk. Yangyang terpaku mendengarnya. Tubuhnya mendadak kaku, tak bisa bergerak.
"Yangyang? Kau tak apa?" Jaemin yang sadar akan perubahan gesture tuannya itu kemudian bertanya. Dengan canggung tuannya itu mengangguk. Ia melihat tuannya yang bergerak kaku menuju lemari, mengambil satu set pakaian kemudian masuk ke kamar mandi.
"Kita tunggu diluar saja." Kun agak sedikit bingung dengan nada dingin dari Jaemin. Ia kemudian mengangguk. Mematikan laptop milik Yangyang, lalu meletakkannya di meja belajar milik anak itu.
Sedangkan di dalam kamar mandi, Yangyang terduduk di atas toilet yang masih tertutup. Ini semua terlalu mengejutkan baginya. Ia kemudian berdiri. Menyalakan shower. Membiarkan air dingin itu membasahi seluruh tubuhnya yang masih terbalut seragam sekolah.
Yangyang tak kuat untuk berdiri, ia terduduk pada ubin basah kamar mandi. Ia berteriak pilu. Tangisannya sebisa mungkin ia redam menggunakan telapak tangannya. Air yang keluar melalui shower diatasnya dibarkan tetap keluar dengan derasnya. Menghantam tubuhnya dengan tanpa ampun. Berharap bisa menghilangkan rasa pedih yang Yangyang rasakan.
👻My Lovely Ghost👻
Jaemin mulai khawatir, terhitung sudah lebih dari 3 jam tuannya itu tak keluar dari kamar. Ia khawatir jikalau hingga saat ini tuannya itu masih berada di kamar mandi.
Perasaannya makin tak enak. Ditambah Kun yang ntah berada dimana. Sosok itu tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak. Jaemin kemudian memutuskan untuk menghampiri Yangyang. Dan benar, firasat buruknya benar-benar terjadi. Kamar Yangyang hingga sekarang masih kosong melompong. Tuannya itu belum keluar dari dalam kamar mandi sedari tadi.
Jaemin dengan cepat membuka pintu itu. Sialnya pintu itu terkunci dari dalam. Ia memutuskan untuk menembus pintu yang berada di depannya ini. Bermaksud membuka knop pintunya dari dalam.
"Yangyang!" Jaemin berteriak saat menemukan Yangyang terbaring dengan muka pucatnya. Tubuh pucat itu masih terhantam oleh derasnya air shower. Jaemin dengan panik segera mematikan shower tersebut. Ia mengangkat tubuh dingin Yangyang. Dibaringkannya di lantai kamar. Ia mengambil piyama milik tuannya itu dengan asal. Mengganti pakaian basah itu dengan pakaian kering. Dan setelah selesai mengganti pakaian, ia mengangkat tubuh mungil tuannya. Membaringkannya di kasur.
Tangannya menyentuh dahi Yangyang. Tubuh mungil itu terasa panas, tuannya itu terserang demam. Dengan cepat ia mengambil handuk yang telah dibasahi dengan air hangat. Berharap setidaknya bisa mengurangi tingginya suhu tubuh tuan mungil kesayangannya ini.
👻My Lovely Ghost👻
Kun duduk diatas tembok pembatas rooftop sebuah gedung. Dinginnya angin malam nyatanya belum bisa meredakan gejolak amarah Kun yang mengetahui bahwa tunangannya itu ternyata sudah memiliki lelaki lain sebagai pengganti dirinya. Kun tak bermaksud melarang. Sebenarnya tak apa. Hanya saja... apakah tidak terlalu terburu-buru? Mengingat kematiannya baru saja terhitung hari.
Pikirannya terlempar pada kejadian tiga bulan yang lalu, dimana pada saat itu ia resmi bertunangan dengan Ten.
"Nah, tiba saatnya untuk saling memasangkan cincin sebagai tanda terikatnya sebuah janji sebelum berjanji untuk bersama sehidup semati di hadapan tuhan nanti." pemandu acara itu berucap. Para asisten itu membawa sebuah nampan yang diatasnya terdapat kota beludru biru dengan kedua cincin yang terjepit didalamnya.
Kun tersenyum, ia kemudian mengambil salah satu cincin yang ukurannya lebih kecil dari yang satunya. Menggenggam lembut jemari lentik Ten. Kemudian memasangkan cincin tersebut pada jari manis tangan kiri tunangannya itu.
Sesuai dengan instruksi berikutnya, Ten juga melakukan hal yang sama seperti Kun. Memasangkan cincin dengan warna perak itu di jari manis sebelah kiri Kun.
"Para hadirin yang terhormat, kini keduanya telah memasangkan cincin di jari mereka secara bergantian sebagai simbol terbentuknya sebuah ikatan sebelum menapaki jenjang pernikahan. Semoga kalian berdua tetap terberkati tuhan hingga terucapnya janji suci nanti. Amin." para tamu undangan bertepuk tangan dengan riuh, sebagai ucapan selamat untuk keduanya atas resminya ikatan pertunangan mereka.
"Kamu jahat, Ten. Kamu terlalu cepat untuk melupakanku." Kun terisak pelan, seiring dengan suara angin yang berhembus cukup kencang menggelitik gendang telinganya.
👻My Lovely Ghost👻
Haiii haii!! Bunny kembali nih xixixi <3
Terima kasih buat yang udah ngikutin hingga part ini. Bunny mengucapkan terima kasih banyak yaa<3 maaf jika part ini buanyak bgt kurangnya(╥_╥)Ohiya, kalian juga jangan lupa buat jaga kesehatan yaa. Stay safe semuaa<3
Untuk yg lagi isolasi mandiri, fighting yaa! Bunny aja bisa sembuh, masa kamu ngga? Yuk semangat yuk! Jangan sampe virus ini ngelemahin tubuh kita!
Virus ini akan kalah sama satu hal. Tau ngga apaan?
Yup, betul! Semangat hidup, semangat sembuh. Bahkan klo misalnya kalian emang sekarang udah terkonfimasi positif dan isolasi mandiri, kalian bisa buat wishlist apa aja yang akan kalian lakukan nanti saat udah sembuh. Tujuannya apa? Agar bisa memotivasi tubuh kalian untuk segera sembuh. Terus, kalau aku sih biasanya kutambahin nonton konten NCT biar moodnya naik, itu juga bisa bikin tubuh kalian cepet sembuhnya. Btw teknik ini manjur sih buat aku hahahaha.
Virtual hug untuk kalian semua. Stay safe, stay healthy and see u bye bye<3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Ghost ; KunYang
FanfictionBertemu idola saat masih bernyawa merupakan hal yang biasa dialami oleh kebanyakan fans pada umumnya. Lalu bagaimana jika secara tidak sengaja bertemu idola yang bahkan telah menjadi arwah penasaran? Yangyang lah orangnya. Mengalihkan penyebab kemat...