Love Between OffGun

Part 4

Hari Sabtu,
Hari pernikahan sahabat Off dan Gun.

Message from : Papii

Gun, aku sedang dalam perjalanan menjemputmu. Tunggu sebentar lagi..

Gun kembali meletakkan ponselnya di atas nakas dan kembali mengeringkan rambutnya lalu  lanjut bersiap-siap untuk pergi ke pernikahan sahabatnya.

15 menit menunggu akhirnya Off sampai di depan rumah Gun, terdengar Off membunyikan klakson mobilnya. Gun sudah rapi dan terlihat sangat tampan dengan bajunya yang berwarna coklat muda. Gun mengunci pintu rumahnya lalu berjalan masuk ke dalam mobil Off.

"Waaah, kau rapih sekali dan parfum mu sangat menyengat Gun."
"La la la la, ayo jalan."
"Khab Khun Gun.." Off menirukan gaya bicara Gun.

1 Jam perjalanan Off dan Gun tiba di pernikahan sahabatnya itu.

Di aula pernikahan yang megah serta berhiaskan bunga-bunga putih di seluruh penjuru ruangan, alunan musik klasik memberikan kesan seakan sedang menghadiri pernikahan seorang putri kerajaan. Mempelai pria dan wanita terlihat serasi dengan pakaian putihnya.
Orang-orang di dalam ruangan terkagum-kagum melihat betapa cantik dan tampannya dua insan yang sejak hari ini resmi menjadi suami istri.

"Mook, selamat atas pernikahanmu. Semoga kau selalu bahagia dan segeralah beri aku keponakan." Off memeluk Mook memberikan selamat.
"Oh tuhan, aku tak percaya nenek sihir ini akhirnya menikah mendahuluiku." Off berucap dengan nada sedih yang dibuat-buat. Mook memukul punggung Off pelan.
"Hentikan Jum. Kau membuat aku ingin mengutukmu menjadi katak." Off dan Mook melepaskan pelukannya.
"Tak apa, aku punya Gun yang akan mematahkan kutukannya." Off menaik-naikkan kedua alisnya dan mereka pun tertawa.

"P'Mook, selamat ya. Semoga kau segera diberikan keturunan, semoga kau selalu bahagia dengan kehidupan barumu." Gun memeluk Mook dengan sayang.
"Terima kasih, Gun. Aku harap kau pun segera menyusul." Gun melepaskan pelukannya lalu memelototi Mook dan Mook hanya tertawa melihat wajah Gun yang menggemaskan.

"Terima kasih kalian sudah datang. Aku doakan yang terbaik untuk kalian berdua, aku harap kalian mendapatkan banyak pekerjaan tahun ini dan seterusnya." Gun menunduk singkat, berterima kasih.
"Sebentar ya, aku menghampiri dulu tamu yang lain. Kalian nikmatilah makanannya. Byee." Mook mengacak lembut rambut Gun lalu melambaikan tangannya dan pergi bersama suaminya menghampiri tamu-tamu lain.

"P'Mook, rambutku!" Mook hanya tertawa sambil menjauh dari Off dan Gun.
Seperti biasa, suasana hati Mook akan selalu baik ketika bersama dengan Gun. Untuk Mook, Gun adalah orang yang sosoknya seakan tidak nyata karena sikap dan kepribadiannya.
Mook pernah berkata, Gun itu seperti malaikat. Siapapun yang ada disekitarnya pasti akan memiliki suasana hati yang bagus, tertawa bahagia dan mereka pasti menyayanginya seperti adik atau kakaknya sendiri. Gun selalu menyebarkan energi positif untuk siapapun. Dan Mook tidak keberatan harus lepas dari Off karena ia tau ada sosok yang pantas menggantikan posisi Mook sebagai kekasih Off.

Off dan Gun berkeliling mencicipi hidangan-hidangan yang tersedia di acara pernikahan Mook.
Tiba-tiba datang dua sejoli mengampirinya.

"Hoi, Peng! Dari tadi?" Sapa Tay Tawan yang berjalan bersama Newwie mendekat ke arahnya.
"Huum. Kau baru datang?"
"Aku tadi terkena macet setelah menjemput bocah ini." Tay menunjuk New dengan dagunya.
"Te! Katanya kau tidak akan mengomel gara-gara kelamaan di jalan karena menjemputku." Gerutu New kesal.
"Aku tidak mengomel, Hin. Aku hanya menjelaskan kepada Off."
"Tetap saja. Kau menjelaskannya dengan menyebalkan!" Tay memijat kedua alisnya lalu memberikan senyuman kepada New.
"Tak apa, Hin. Walaupun kemacetan saat menjemputmu akan memakan waktu sangat lama, aku tak apa. Aku akan tetap menjemputmu." Tay berusaha menenangkan New.
"Apasih?! Ayo Gun." New memutar bola mata kesal lalu merangkul Gun dan membawanya menjauh dari Off dan Tay.
Off menertawakan Tay dan Tay hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir kepada partnernya itu.