Pencet bintang pojok kiri bawah sama comment gak bayar kok, gratis 🤪***
Malam itu, hujan masih setia menemani bulan nya. Dengan seorang gadis yang masih terjaga, duduk menghadap jendela kamarnya yang terbuka lebar. Membiarkan dinginnya malam menerpa tubuhnya.
Gadis itu menatap sendu pada langit malam itu, tanpa memperdulikan kondisi tubuhnya yang menggigil. Ia ingin menangis tapi Ia sudah terlalu lelah untuk itu.
Malam itu, sama seperti malam sebelumnya. Sama menyakitkan.
°°°
"Hei ngapain kamu disini?" Tanya papa nya pada Iris.
"Tapi kan kita mau makan malam, pah?" tanya Iris dengan nada kebingungan saat Ia sudah mendudukan diri di kursi belakang mobil.
"Ya, hanya saya, istri saya, dan anak saya Fani. Saya tidak pernah mengajak kamu. Sekarang kamu turun dari mobil saya. Kamu cuma akan mempermalukan Kami." Tegas papa nya dengan menekankan kata anak saya Fani.
Mama Iris dan Fani memilih tidak mengacuhkan hal tersebut. Karena mereka juga merasa enggan jika Iris ikut dengan mereka.
Iris berusaha memaksakan senyum nya, meskipun sinar kesedihan di mata nya tidak bisa menipu seseorang yang melihatnya. Tapi Iris sangat pandai untuk menyembunyikan binar pedih pada 2 manik indah Nya.
Perlahan Iris bergeser dan membuka pintu mobil itu dan turun dari sana. Iris segera menutup pintu mobil itu dengan hati hati, karena tidak ingin mendengar cacian lagi. Beberapa saat setelah Iris menutup pintu mobil dan ingin mengatakan hati hati. Ia urung mengucapkannya karena ucapannya sudah terpotong oleh mobil Christ yang sudah melaju kencang, sehingga air hujan yang tergenang terciprat mengenai pakaian Nya.
°°°
Kini Iris hanya berusaha menutupi luka nya dengan senyum nya yang selalu menghiasi wajah rupawan nya. Iris selalu belajar untuk menerima luka ini. Tapi rasa nya masih tetap sama.
"Capek." Ujar Iris lirih
Iris mulai beranjak dari duduk nya dan menuju kasurnya yang terletak di tengah ruangan. Gadis itu menaiki ranjang dan menempatkan tubuhnya pada posisi ternyaman sembari membenarkan selimutnya hingga menutupi setengah tubuhnya.
Iris berusaha memaksakan dirinya beristirahat tapi tubuhnya seakan menolak. Iris menghela napas pelan. Ia lelah, Iris Kembali duduk dan mengambil sebutir obat dari laci nakas nya yang paling tersebunyi area nya dan mengambil segelas air dari nakasnya, dan menelan sebutir obat tersebut.
Ia Kembali membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata dan memasuki alam mimpi yang Ia harap Indah.
Setidaknya mimpi nya akan memberi nya sedikit rasa bahagia walaupun Iris tau itu semu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIS
Novela JuvenilKisah ini tentang Iris Duvessa Aslan, Iris yang bermakna pelangi setelah hujan dan Duvessa yang berarti kegelapan indah. Juga Arco Shaka Gibran dengan nama bermakna pelangi. Sang gadis yang berusaha menyembuhkan luka. Sang lelaki yang berusaha mer...