Kegilaan Aliando

871 87 3
                                    

Gimana kabarnya?

Terimakasih buat semuanya yang masih setia sama cerita ini.

...

Adelio menghapus bekas darah di hidung Ghisell dengan tisu. Selang beberapa menit dokter pun tiba dengan nafas memburu.

" Periksa"

Setelah menunggu sepuluh menit akhirnya dokter telah selesai memeriksa Ghisell.

" Bagaimana?"

" Nona mengalami troma berat tuan, yang membuat keadaannya seperti ini, lebih baik tuan menjauhkan nona dari segala hal baik benda, orang dan binatang lainnya yang membangkitkan troma. Biasanya troma diakibatkan masa lalu kelam atau kejadian kejam yang dialami nona"

Adelio terdiam cukup lama sebelum akhirnya kembali berkata.

" Ada obatnya " tanya Adelio yang kini duduk di sebelah Ghisell sambil mengelus rambut Ghisell.

" Hanya ada obat penenang tuan, bukan berarti nona gila. Sebenarnya obat paling ampuh adalah bagaimana seseorang yang terkena troma dapat menghilangkan dan mengatasi troma dalam diri mereka, walaupun cukup susah, tapi tidak ada hal yang mustahil untuk di lakukan"

" Oke, Lo bisa pergi dan berikan resep obat penenang pada salah satu pelayan"

" Baik tuan muda "

Akhirnya dokter itu pergi hanya menyisakan Ghisell dan Adelio yang menatap lekat wajah Ghisell.

" Troma HM... Teryata begitu dalam Lo troma dengan Mansion ini" monolog Adelio yang masih mengelus-elus rambut Ghisell.

Adelio mengambil handphone milik Ghisell yang berada di tas sekolah, mengetik pesan sebelum akhirnya kembali meletakkan handphone Ghisell pada tempatnya.

Adelio ikut tidur di sebelah Ghisell dan memeluk tubuh Ghisell, sebelum itu mengecup dahi Ghisell.

Sampai cahaya matahari yang masuk dari ventilasi membuat Ghisell terbangun dari tidurnya.

Ghisell membuka matanya hal pertama dilihatnya adalah rahang kokoh.

Ghisell mendongakkan kepalanya. Sontak mendorong Adelio menjauh namun tangan Adelio menahan pinggang Ghisell.

" Lepas..."

" Diam, tidur kembali masih pagi"

Suara khas orang bangun tidur yang sayangnya terdengar indah dan menggoda iman.

" Siapa Lo bisa ngatur-ngatur gue?"

Ghisell masih berusaha mendorong Adelio. Ghisell tidak Sudi tidur dengan orang yang sangat teramat Ghisell benci.

Adelio mengangkat kedua tangannya, saat terlihat kilatan kebencian dalam mata Ghisell.

" Sebagai sesama manusia gue lepasin Lo kali ini"

Adelio beranjak dari tempat tidur, merapikan kemejanya yang berantakan.

" Gara-gara lo yang pingsan pekerjaan kemarin tertunda. Sebagai hukuman Lo yang kerjain tugas sendiri"

"Brak..."

Pintu kamar ditutup dengan keras.

Ghisell menghela nafas berat, lalu beranjak dari tempat tidur, mengambil tasnya ikut keluar dari kamar.

Sekarang disinilah Ghisell berada di trotoar seperti gembel. Saat akan berangkat ke sekolah Adelio menurunkannya ditengah jalan.

Sepertinya Adelio sengaja, lihat saja jam yang sudah menunjukkan jam setengah delapan yang berarti sebentar lagi kelas akan dimulai.

Correcting ErrorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang