dibalik semuanya

27 2 0
                                    

Jangan lupa Vote, jangan baca doang... :)


.
.
.

"BERANINYA KAU MERACUNI PUTRI KU DIDEPAN MATA KU!! "Suara itu terdengar sangat keras di telinga Athanasia, bentakan itu membuat nya takut.

Semua orang tertuju padanya, menatap tangan tatapan jijik serta benci, sambil bergumam betapa kejamnya putri terbuang ini.
Padahal, bukan itulah kenyataannya, bukan Athanasia lah pelaku nya.

"Ti-tidak! Bu-bukan aku! "Berusaha membela dirinya, tetapi dia punya bukti apa? Beginilah nasibnya sebagai Putri terbuang.

Ditindas, dibenci, diabaikan....
Athanasia menyerah, ia tak ingi berharap lagi, setidaknya dia bisa pergi dari dunia yang kejam ini..

.
.
.

"Ayah.... Aku membenci mu... Sangat membenci mu.. "

.
.
.

"ATHANASIA?! "Claude terbangun dari mimpinya,kepalanya sakit, ia berkeringat dingin. Felix dengan sigap masuk ke ruangan Claude lalu menanyakan kondisinya.

"Yang mulia?! Ada apa?!"tanya Felix dengan khawatir, Claude terdiam sesaat, lalu menggeleng kepalanya pelan.

"Athanasia.. Apakah dia.. Baik baik saja..? " Tanya Claude kepada Felix, Felic tertegun sejenak, lalu menghela nafas.

"Ya.. Putri athanasia baik baik saja.. Yang mulia... "Ucap Felix dengan senyum pahit diwajahnya, Claude menghela nafas lega.

"Keluarlah.. "

"Baik.. "Felix memberi salam kepada Claude, lalu keluar dari ruangan Claude.
Claude kembali berbaring di sofa nya, ingatan masa lalu itu terus tergiang giang dikepalanya.
Ah tidak, itu hanya mimpi, Athanasia bersama nya, tak ada yang perlu dia takutkan.

.
.
.
.

Paginya.

"Ayah, ayah kemarin malam kenapa? "Tanya Athanasia dengan wajah khawatir, pikir Claude,Felix memberitahu Athanasia soal kemarin.

"Aku tak apa apa... "

"Beneran? Ayah sakit tidak? "

"Aku tidak sakit, cepat habiskan makanan mu.. "

"Baiklah kalau begitu.. D:"

Claude menghela nafas lega, Athanasia masih disisi nya, sementara zenith? Ah sudahlah dia tak ingin mengingatnya, dia tak peduli lagi.

.
.
.

"Oi! "Panggil Lucas kepada pria bersurai pirang itu yha, Arthur Jovial.

"Oya~?penyihir menara~ ada apa? "Tanya Arthur dengan wajah berseri seri. Lucas menatap Arthur kesal, wajahnya itu membuatnya kesal.

"Jika kamu kesini ingin menanyakan Putri terbuang alias Athanasia, dia bersama ayahnya~" Ucap Arthur sambil menatap langit yang cerah.

"Huh! Seperti biasa kau bisa membaca pikiran ku.... Kenapa kau melakukannya? "tanya Lucas.

"Melakukan apa? "

"....Kenapa kau menjadikannya imajinasi? "

Hening sebentar, Arthur menoleh ke Lucas dengan tatapan bingung "apa salahnya? "

"Kau mempermainkan perasaanku... Dan aku benci itu..! "

"Aku tak mempermainkan perasaan mu, aku melakukan itu hanya untuk Claude..
Setidaknya....itu supaya Athanasia bisa merasakan kehangatan.. "Ucap Arthur tersenyum.

"Kamu mengerti kan? Athanasia itu.... Dibunuh oleh ayahnya sendiri... "Jeda Arthur sambil berdiri lalu menatap Lucas.

"Bahkan ingin mati pun sulit sekali kan? Athy disiksa habis habisan.. Bahkan.. Lily... Dibunuh dihadapannya... "Lucas dapat melihat Arthur mati matian menahan tangisnya, memang benar, Athanasia sudah menderita selama dia hidup, Lucas juga pedih mengingat nya.

"...Jadi...apa kau akan terus menerus membuat Raja sialan itu senang? "Tanya Lucas dengan wajah kesalnya, terlihat sekali aura gelapnya bocor.

"Tentu saja.. Tidak...akan kubuat dia menderita.. Lucas.. Kau setuju dengan ku kan? "Lucas menatap Arthur dengan tatapan kosong, berpikir sejenak.

"Baiklah... "


.

.

.

Beberapa saat sebelum nya..

Arthur dan Lucas menemukan mayat Athanasia, begitu mengenaskan, kepalanya terpisah dari tubuh nya, tubuhnya tercabik cabik, terlihat kuku kuku di tangan serta kaki gadis itu tak ada. Betapa malangnya gadis ini.

Lucss marah, ia sangat marah, ia ingin membakar seluruh kerjaan ini, namun Arthur melarangnya. "Tidak.. Jangan sekarang Lucas.. Kau hanya akan membuat keadaan memburuk.. "Ucap Arthur, Lucas mengeluh kesal.

"Tch! Merepotkan! "Keluh Lucas lalu ia terduduk dihadapan mayat Athanasia, lalu tak sadar ia menangis.
"Athanasia.. Maafkan aku.. Aku terlambat... Hiks.. Maafkan aku.. "

Arthur membiarkan Lucas menangis, ia menatap mayat Athanasia, sama halnya dengan Lucas, dia marah sangat marah, ia pun tak akan sungkan membunuh orang orang yang membuat Athanasia menderita.
Tapi, bukannya lebih baik buat mereka ikut menderita juga? Itu jauh lebih baik.

"Lucas.... Ayo bagi tugas.. Kau buatlah Putri kesayangan Claude itu sengsara, aku akan mengurus Roger serta Rosaria.. "

"Bukan kah itu sama saja kau membuat kita terancam? "Tanya Lucas, matanya terlihat bengkak karna menangis.

Arthur tersenyum tipis, Lucas langsung mengerti apa yang dimaksud Arthur. Ia pun berdiri lalu menghadap Arthur.

"Baiklah.. Ayo, tapi aku yang akan mengurus duke dan Countess itu,kau urus raja sialan itu!" perintah Lucas seenak jidat.

"Fufufu~ baiklah baiklah~ "


.
.
.

TBC

Next masih alur flashback yha:3
Ditunggu:D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay with me (WMMAP Indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang