Haru no Hatsukoi - H. Sachirou

ｃｈａｐｔｅｒ ²

Haikyuu!

© : Haruichi Furudate
Story by : aprafalue_khun

Word : 1732

I don't take any materials about this story

But!!

⁺◛˖𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈˖◛⁺
¤¤¤¤¤

"Tadaima~"

Pintu utama terbuka perlahan, sosok Hirugami Sachirou memasuki rumah mengganti sepatu dengan sendal tipis lalu melangkah pelan hendak menuju kamarnya.

"Bagaimana? Sudah ketemu dengannya?"

Shokou yang tiba-tiba muncul menyandarkan bahu pada kusen pintu menghalangi jalan Sachirou. Senyum miring perempuan itu mengembang sembari melipat kedua tangan didada.

Sachirou sendiri diam lalu membuang muka sembarang arah guna menyembunyikan pipinya yang bersemu merah muda.

"Sudah ... Kok." Jawab Sachirou sekenanya lalu menaiki tangga menuju kamar tidur.

Sementara Shokou membuntuti adiknya naik.

"Ara~ terus bagaimana kesan pertamamu berkenalan dengannya?"

"Apaan sih nee-san!"

Shokou terkikik melihat gerak-gerik Sachirou yang seakan menutupi rasa malu dan senang secara bersamaan. Tidak biasanya Shokou melihat sang adik begitu penasaran dengan seorang perempuan bahkan sampai lelah mengejar untuk sekedar menanyakan namanya.

"Bagaimana menurutmu (name)-chan itu?" Lagi, Shokou melontarkan pertanyaan.

Kini dirinya ikut masuk dalam kamar Sachirou. Menarik sebuah kursi belajar lalu Shokou duduki berupaya mendengar jawaban Sachirou mengenai temannya itu.

"Dia ..." Sachirou menggantung kalimatnya.

"Dia?"

"C-ca-cantik dan ... Manis ..." Ujar Sachirou malu-malu. Bahkan wajahnya sampai ia tutupi dengan bantal.

Shokou menanggapinya tertawa kencang, siapa sangka Sachirou yang biasanya bersifat gentle dan kalem kini malah lucu karena sikap malu-malunya.

Sepertinya ini hal yang baru Shokou ketahui pasal pemuda 3 tahun lebih muda itu.

"Ne ... Kau tahu Sachirou, (name)-chan itu sahabatku sejak SD loh."

Sachirou mengerjapkan mata lalu terbelalak kaget. "Sungguh? (last name)-san itu sahabat nee-san? Kenapa aku baru tahu."

"Ya ... Secara harfiah dia tipe pribadi yang pemalu, terutama pada orang yang baru dia kenal. Dia juga sering menolakku saat aku mengajaknya ke rumah untuk main."

"Tapi kenapa padaku tidak? Bahkan dia dulu yang menyapaku tadi."

"Hee ... Jadi benar kau mengejarnya ya? Mah, mungkin karena kau adikku jadi dia tidak terlalu kaku saat menyapamu."

Sembari mengakhiri perbincangan Shokou bangkit pergi meninggalkan Sachirou di kamar, sebelum pergi perempuan itu terlebih dahulu mengacak-acak rambut cokelat sang adik bungsu.

Namun sebelum benar-benar keluar Shokou terhenti, tangan yang memegang daun pintu itu dibiarkan mengudara.

"Oh iya Sachirou, aku hampir lupa satu hal."