"Jika bisa, aku ingin menyelamatkan lebih banyak orang lagi!!"
-Hanaira Kayana.Happy Reading!!
Kadang kala, kehidupan amat membosankan disaat kita tak tahu arah tujuan kita. Namun, dengan adanya semesta, mampu membuat kita merasakan artinya kehidupan lagi.
Seperti halnya gadis yang tengah menunggu antrian check-in bepergian. Rasanya menyenangkan dan menyesakkan. Kala ia harus berpindah tugas ke jakarta. Kala ia harus meninggalkan kota kebanggaannya. Meninggalkan ibu dan ayahnya yang sangat ia cintai dan mungkin akan sangat ia rindukan sepanjang hidupnya di kota metropolitan.
Bahkan asa, tak dapat bisa ia ungkapkan. Dan daksa tak dapat bisa ia jelaskan. Jika saja ada alasan untuknya tinggal. Maka ia akan memutuskan meninggalkan pesawatnya mengudara bersamaan burung burung yang berlomba saling sahut menyahuti.
Hanya saja, ia harus menyelamatkan negara. Turun kedalam lapangan peperangan. Dimana darah dan bara berkobar menjadi satu. Dimana salah dan benar harus tetap benar. Tujuannya mempertaruhkan nyawa, dan siap mengorbankan nyawa. Itulah tujuan ia hidup, mempertaruhkan dan di pertaruhkan.
"Hanaira kayana?"
"Iya, saya."
"Hei ngelamun aja mbaknya. Yok ah, mau kamu ketinggalan pesawat?"
Hanaira Kayana. Berjabat sebagai Anesthesiologhist. Mungkin banyak yang mengungkapkan atau lebih tepatnya menjabarkan seperti apa Dokter Anestesi. Ada yang mengatakan merawat pasien, memberi obat bius hingga mereka tertidur, atau mengecek setiap perkembangan dalam pasien.
Sama halnya Hanaira sebelum menjabat sebagai Dokter Anestesi. Itulah yang ia pikirkan. Namun semenjak ibunya menyadarkan lebih rinci tugasnya. Hanaira bertekad menjunjung tinggi jabatannya. Kata ibu Amy kepada putrinya mungkin seperti ini, "Nak, mama udah tau pemikiran kamu mengenai anestesi. Tapi memang betul apa yang kamu pikirkan. Namun, tidakkah engkau tau nak. Operasi nggak bisa berjalan tanpa adanya anesthesiologist. Dan tanpa operasi, nyawa mereka bisa saja terenggut. Anestesi itu adalah pekerjaan amat mulia, jangan pernah kamu sia siakan pekerjaan semulia itu yaa nak."
Mengingat nasehat ibunya, seakan membuat kerinduan itu muncul lagi. Ingin rasanya ia pulang merengkuh tubuh wanita yang membesarkannya. Padahal belum beberapa jam ini ia berpamitan ke ayah dan ibunya. Tetapi mengapa rindu sudah menyerangnya lagi.
Ah sudahlah, kini Hanaira harus bisa mengikhlaskan semuanya. Membiarkan ini berjalan dengan semestinya. Berharap dapat lagi berkumpul dengan keluarganya kelak nanti.
Hanaira memasuki pesawat bersamaan dengan teman satu kotanya. Meski mereka tak begitu akrab, tetapi karena tujuan mereka sama. Jadilah mereka bersamaan di satu penerbangan.
"Hanaira, aku disana yaa," tunjuk Gladys, sang teman.
Hanaira menganggukan kepalanya, lagi lagi ia tak bisa membuang jauh pemikirannya tentang rumah. Gadis itu menduduki kursi seat 13 B yang di sampingnya terdapat jendela pesawat.
"Ternyata di saat seperti ini. Rumah adalah tempat ternyaman, aman dan jauh dari kata kenangan," lirih Hanaira menatap pemandangan di luar jendela.
"Selamat tinggal kota kebanggaan," lirihnya lagi.
Pemberitahuan take-off sudah berlangsung sedari tadi, bahkan pesawat saat ini siap untuk mengudara. Tetapi mengapa Hanaira terus saja menatap sendu di luar jendela. Mungkin karena kesedihan masih menyelimuti dirinya. Apa lagi tak ada kedua temannya yang sering menghiburnya.
"Ajhab, Ella," gumam Hanaira masih setia memandangi jendela luar.
Padahal, Ajhab dan Gabriella juga pindah tugas kesana. Tapi kata mereka, masih ada urusan yang harus di selesaikan. Urusan kekeluargaan katanya. Itu kata Ajhab. Tetapi kata Gabriella, dia harus ngerusuhin rumah dulu baru pergi. Karena nanti tak ada lagi yang bisa membuat mood keluarganya hancur selain dia.
Begitulah kata mereka. Kadang Hanaira juga pusing saat mereka berantem. Seakan keduanya tak layak di persatukan tetapi harus di paksa menyatu. Bagaimana rusuhnya si Gabriella dan si Ajhab, mungkin hanya Hanaira-lah yang tau. Dan menjadi saksi bisu pertengkaran keduanya.
√
√
√
KAMU SEDANG MEMBACA
Landing To My Heart
Teen FictionIni cerita kolaborasi antara dua orang... Jika minat silahkan meluncur di penerbangan selanjutnya... Namun jika anda lelah, rehatlah sejenak. Jangan membiarkan sistem imun anda melemah. Karena perawat kami siap sedia membantu anda kala anda membut...