Awal Mula Sang Jenius

51 1 0
                                    

Sinar Matahari pagi membangunkan Ling Tian yang tidur di salah satu cabang pohon yang tinggi. Dia tidak berani untuk tidur di tanah karena takut pada binatang buas.

Dari atas pohon, Ling Tian memandang ke arah Gunung Kematian yang di penuhi oleh kabut. Ia terus menguatkan tekadnya agar tidak menjadi ragu untuk berjalan melewati Gunung Kematian yang penuh dengan bahaya.

"Fiiiuuuhhh...."

Menarik napasnya dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan kasar, Ling Tian pun melompat dari pohon dan langsung berjalan memasuki Gunung Kematian. Udara segar terasa mengisi paru-parunya saat dia telah masuk ke dalam gunung itu.

Ling Tian berjalan terus ke depan sambil memperhatikan sekelilingnya dan tetap waspada. Semakin ke dalam dia berjalan, pohon-pohon di sekelilingnya juga semakin besar dan semakin tinggi.

Setelah berjalan selama 3 jam, Ling Tian pun merasa kelelahan. Suhu di dalam gunung itu juga berubah menjadi semakin dingin. Dia singgah beristrahat sejenak untuk memulihkan kekuatan fisiknya. Energ Qi-nya masih dalam keadaan penuh, karena yang digunakannya adalah murni kekuatan tubuhnya.

Ling Tian sengaja melakukan hal itu karena dia takut untuk menggunakan energi Qi-nya. Sebab nanti bila ada bahaya, dia bisa melarikan diri dengan cepat menggunakan kekuatan energi Qi tersebut.

Saat kondisi tubuhnya telah pulih kembali, Ling Tian segera melanjutkan perjalanannya. Dia terus mengambil rute yang lurus kedepan agar tidak tersesat.

Setelah beberapa saat kemudian, insting Ling Tian merasakan adanya bahaya. Nalurinya merasa bahwa ada banyak tatapan mata yang memperhatikannya. Dia pun bersiap-siap mengaktifkan energi Qi nya untuk melarikan diri.

Grrrrr ... Grrrrr

Tiba-tiba dari balik pepohonan, muncul beberapa Serigala Perak yang masih muda mengelilingi Ling Tian.

Serigala Perak yang masih muda adalah Binatang Roh tingkat 1, yang kultivasinya pada tahap keempat Bintang Perunggu. Jika Serigala Perak telah dewasa, kultivasinya berada pada tahap keenam Bintang Perunggu. Dan bila Serigala Perak telah menjadi tua, dia akan mempunyai tanduk di kepala dan kultivasinya berada pada tahap kesembilan Bintang Perunggu.

Kekuatan Binatang Roh juga tergantung dari kekuatan garis darahnya. Semakin tinggi tingkat Binatang Roh, itu berarti semakin tinggi pula kekuatan garis darahnya.

Meskipun Serigala Perak yang sekarang mengelilingi Ling Tian umurnya masih muda, tetapi kemampuannya sudah satu tingkat di atas kultivasinya. Ling Tian merasa saat ini dia mungkin benar-benar akan kehilangan nyawanya, sehingga dia berusaha untuk tidak pernah menurunkan sedikitpun tingkat kewaspadaannya.

Serigala Perak yang berada di depan LingTian tiba-tiba langsung melompat dan menerkamnya. Ling Tian dengan refleks menghindari terkaman serigala itu, tapi lengan kanannya tetap terluka akibat terkena cakar dari serigala tersebut.

Tanpa memperhatikan luka pada lengannya, Ling Tian pun dengan cepat berlari ke depan menggunakan seluruh energi Qi-nya. Para Serigala Perak juga dengan cepat mengejar Ling Tian.

Banyak luka cakar yang terbentuk di bahu dan belakang Ling Tian. Pakaiannya sudah compang-camping tak karuan, darahnya pun terus menetes tanpa henti. Ling Tian merapatkan giginya dengan keras untuk menahan sakit yang ia rasakan, dan tidak berani untuk mengendurkan kecepatannya.

Setelah sekitar 30 menit berlari, Ling Tian tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Di depannya adalah sebuah air terjun yang tebingnya sangat curam. Jika seseorang terjatuh, mungkin dia akan langsung mati.

Ling Tian kini di hadapkan dengan dua pilihan. Pilihan pertama melompat ke dalam tebing dan langsung mati, atau pilihan kedua tetap tinggal dan tersiksa sampai mati karena dicabik-cabik oleh para serigala.

Pendekar Jenius IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang