【END】alam yang misterius

352 45 30
                                    

"apanya yg 'eh' ? gw niat bantu malah diragukan"-Delvin
"bukannya gitu.." Nelson berusaha mencari alasan yang tidak akan menyakiti hati Delvin, namun pikirannya benar benar mentok dan ia pun terpaksa mengeluarkan alasan yang sebenarnya.

"apa? malah diem"-Delvin
"kita bukan maksud raguin lu, tapi..lu kan cewek ya, emngnya..bisa?"-Adhit
"ITU SAMA AJA LU NGERAGUIN GW ELAH!"-Delvin
"i-iya maaf"-Adhit
"(buset, pms kali ya ni cewek)"-Erpan

"yaudahlah, kita ga punya banyak waktu"-Zen
"dibolehin gak nii???"-Delvin
"ck..iya dah, jangan jadi beban lu ya, cukup si Adhit aja yg jadi bocah ingusan"-Erpan
"dih kok gw?!"-Adhit

"lu kira gw manusia penambah beban?"-Delvin
"lah emng bener kan?"-Erpan
"kurang ajar lo ya!!"-Delvin
"udah udah, mau sampai kapan kita diem disini?!"-Zen

mereka pun pergi ke goa yang mereka sebut 'misterius' itu.


"lu yakin arahnya kesini Zen?"-Delvin
"iya, tapi kok gaada ya?"-Zen
"udah ditutup kali sama yang penunggunya, gara gara waktu itu kita masuk ga izin dulu kan?"-Nelson
"ehh gw kan dah izin"-Erpan
"....kalian nyesel gak sih bawa si Erpan"-Adhit
"ya..biasalah"-Zen
"heh udah udah, kita fokus sama tujuan kita dulu"-Nelson

mereka pun lanjut mencari goa 'aneh' yang pernah mereka temui.

"kita dah cari dimana mana, tapi tetep aja gaada, tu goa punya kaki apa gimana dah?"-Nelson
"ya kali goa punya kaki"-Zen
"eh tapi bisa jdi loh, itu kan bukan goa biasa"-Erpan
"iyasih"-Nelson

Nelson kembali mencari goa itu di sekitarnya, namun tiba tiba saja Nelson menemukan sesuatu.

"eh guys, coba lihat ini deh"-Nelson
"hm...batu"-Adhit
"pala kau batu, itu loh di depan"-Nelson
"ouh...YA BATU EMNG, GIMANA SIH LU"-Adhit
"oh iya"-Nelson
"lawak bang?"-Zen

"yamaap, abisnya gw kira ini bukan batu, bentuknya aja aneh gini mana bisa gw anggep ini batu"-Nelson
terlihat sebuah batu (?) berbentuk lingkaran dan memiliki sebuah lambang ditengahnya.
"mungkin ada orang yg bikin ini terus dia tinggalin disini"-Zen
"tapi..ini kyknya alami deh Zen, soalnya kalo emng ada orang yang bikin pasti ga kyk gini, harusna kan lebih rapi"-Nelson

"hm..." Adhit mulai mendekati batu tersebut dan menyentuh batu tersebut, tiba tiba saja batu tersebut menyala seperti permata dimalam hari.

"woah...glow in the dark!"-Adhit
"lawak pula ni anak"-Nelson
"hm..Vin"-Zen
"??"-Nevin
"coba lu sentuh juga batu itu, siapa tau ada sesuatu"-Zen
"ok" Nevin pun mendekati Adhit dan menyentuh batu tersebut. benar saja, batu itu sekarang semakin menyala.

"...trs? apa?"-Nevin
"well..keknya hiasan doang"-Adhit
"heh jgn buang dulu, kalian bawa tu batu sampe kita nemu goa nya, siapa tau ada-"

"guys! liat tuh!"-Delvin
"napa?"-Zen

terlihat ada suatu lubang direruntuhan batu yang besar.

"eh? perasaan tadi gw ga liat ni lubang...kalian liat ga tadi?"-Nelson
"hm..kaga, gw kan periksanya di dekat pepohonan"-Erpan
"mau coba masuk ga?"-Delvin
"boleh"-Nevin
"yaudah sana Vin, duluan"-Delvin
"nope, ladies first, silahkan"-Nevin

*plak*

"aw! lo ada dendam apa sih sama gw?! katanya perempuan harus yang pertama, yaudah gw persilahkan lo masuk duluan"-Nevin
"ya tapi ga gitu juga, bodo!" Delvin terus menjitak jidat Nevin karena kesal dengan tingkah laku nya.

"hush udah udah, nanti penunggunya marah gimana? yuk masuk bareng bareng"-Erpan
"loh?"-Nelson
"napa?"-Erpan
"kok Erpan normal?"-Nelson
"lah iya, kok Erpan normal, lu siapa? lu bukan Erpan!"-Adhit
".....UDAHLAH WOI JANGAN MAIN MAIN"-Erpan

Baby Nevin (Nevin Gaming & 4Brothers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang